posting
BANG JUNETFHOTO
MAKALAH
SOSIOLOGI
KEBUDAYAAN DAN KEPRIBADIAN
Di Susun Oleh :
KELOMPOK 3
SMA NEGERI 14 SINJAI
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan
anugrah-Nya serta penyertaan-Nya, kami dapat menyusun dan merampung makalah ini
dengan judul “KEBUDAYAAN DAN
KEPRIBADIAN”. Makalah ini dibuat sebagai tugas mata pelajaran Sosiologi
kami menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan
dalam penyusunannya yang merupakan kelemahan dari kami, sehingga kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun atau konstruktif dari berbagai pihak untuk
perbaikan dalam pembuatan makalah-makalah
kedepannya.
kami juga tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada teman-teman
kelompok dan guru Mata Pelajaran yang telah memberikan dukungan dalam pembuatan
makalah ini.
Demikian .....wassalalm
Sinjai 19 Januari 2018
Kelompok 3
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR.................................................................................................. i
DAFTAR
ISI............................................................................................................. ii
BAB
I.PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang.................................................................................................... 1
B. rumusan
masalah.............................................................................................
1
C. tujuan
................................................................................................................ 1
BAB
II. PEMBAHASAN
A. pengertian
kebudayaan....................................................................................... 3
B. pengertian kepribadian....................................................................................... 5
C. kebudayaan dan kepribadian............................................................................. 7
BAB
III. PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................................................................................... 10
B. Saran................................................................................................................. 10
DAFTAR
PUSTAKA .................................................................................................... 11
BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Berbicara tentang kebudayaan sangat erat
kaitannya dengan kepribadian seseorang. Budaya dan kepribadian memiliki
keterkaitan dalam kehidupan setiap manusia, Pada hakikatnya manusia adalah
makhluk sosial yang saling berinteraksi satu sama lainnya, selain itu karena
disebut sebagai makhluk sosial maka manusia tidak bisa hidup sendiri atau
saling ketergantungan.
B. RUMUSAN MASALAH
a. Apa
pengertian kebudayaan?
b. Apa
pengertian kepribadian?
c. Apa hubungan
kebudayaan dan kepribadian?
C. TUJUAN
PEMBAHASAN
Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu agar
kita mampu mengetahui apa pengertian
dari sebuah kebudayaan dan kepribadian serta mampu menerapkan dalam kehidupan
sehari-hari.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
KEBUDAYAAN
Secara etimologi, kata kebudayaan berasal
dari kata sangsekerta buddayah yang
merupakan bentuk jamak dari kata buddhi yang berarti budi atau akal, dengan
kata lain kebudayaan diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan budi
atau akal. Berikut ini ada beberapa pengertian kebudayaan menurut para ahli
yaitu:
1. Menurut
koenjaraninggrat, kebudayaan adalah keselurahan sistem gagasan, tindakan dan
hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri
manusia dengan belajar.
2. Menurut
edward B. Taylor(1871), kebudayaan adalah keseluruhan yang kompleks, yang
didalmnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum,
adat-istidat dan kemampuan lain yang didapat oleh seseorang sebagai anggota
masyarakat
3. Menurut Dr.
K. Kupper, kebudayaan adalah system gagasan yang menjadi pedoman dan pengaruh
bagi manusia dalam bersikap dan berperilaku, baik secara individu maupun
kelompok
Aristoteles mengatakan bahwa manusia diciptakan sebagai
makhluk monodualisme. Artinya, setiap manusia memiliki dua naluri pokok yang
bertentangan. Yang pertama adalah keinginan untuk berhubungan dengan Khaliknya
(sebagai makhluk individu), dan yang kedua adalah keinginan untuk berhubungan
dengan individu lain dalam konteks masyarakat (sebagai makhluk sosial).
Begitu juga dengan kebudayaan dan masyarakat adalah dua
hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan nyata yang selamanya merupakan
dwi tunggal, yang mana tidak ada masyarakat tanpa kebudayaan dan tidak ada
kebudayaan tanpa masyarakat.
Sementara itu Selo Soemardjan mendefinisikan bahwa
masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.
Sedangkan menurut Paul B. Horton, masyarakat adalah sekumpulan manusia yang
secara relatif mandiri, yang hidup bersama-sama cukup lama, yang mendiami suatu
wilayah tertentu, memiliki kebudayaan yang sama dan melakukan sebagian besar
kegiatan dalam kelompok itu.
Dari beberapa defenisi diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa kebudayaan merupakan segala sesuatu yang meliputi ide/gagasan dan
perilaku yang menjadi pedoman atau acuan seseorang dalam bertingkahlaku
dimasyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain, pengertian
kebudayaan mencakup sesuatu yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota
masyarakat. Kebudayaan terdiri dari segala sesuatu yang dipelajari dari
pola-pola perilaku yang normatif,
pola-pola berfikir, merasakan, dan bertindak. Kebudayaan tersebut dimiliki oleh
setiap masyarakat, bedanya hanyalah perbedaan pendapat saja bahwa kebudayaan
masyarakat yang satu lebih sempurna daripada kebudayaan masyarakat yang lain
dalam perkembangannya untuk memenuhi segala kebutuhan masyarakatnya.
Kesimpulan yang dapat diambil adalah manusia satu yang
bersatu dengan manusia lainnya dalam suatu wilayah tertentu akan membentuk sebuah masyarakat. Dari
masyarakat inilah akan lahir nilai-nilai bermasyarakat yang berkembang menjadi
kebudayaan. Kebudayaan masyarakat di daerah tertentu akan berbeda dengan kebudayaan
masyarakat di daerah lain.
Karena setiap
kelompok masyarakat memiliki aspek nilai yang berbeda. Dan kebudayaan juga
dipengaruhi oleh faktor bahasa, keadaan geografis dan kepercayan.
1. UNSUR-UNSUR
KEBUDAYAAN
Kebudayaan setiap bangsa atau masyarakat terdiri dari
unsur-unsur besar maupun kecil yang merupakan bagian dari kebulatan yang
berifat sebagai kesatuan. Melville J. Herskovits melihat unsur-unsur kebudayaan
atas; Alat-alat teknologi, Sistem ekonomi, Keluarga, dan Kekuasaan politik.
Unsur-unsur besar atau pokok dalam kebudayaan lazim
disebut Cultural universal yang berarti unsur-unsur tersebut bersifat
universal, yaitu dapat dijumpai pada setiap kebudayaan manapun di dunia ini.
Unsur-unsur universal tersebut menurut C. Kluckhonn adalah:
-
Peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian, perumahan, alat-alat
rumah tangga, alat-alat transportasi,
dan sebagainya)
- Mata
pencarian hidup dan sistem-sistem ekonomi (pertanian, peternakan, sistem
produksi, sistem distribusi dan sebagainya)
- Sistem
kemasyarakatan (sistem kekerabatan, organisasi politik, sistem hukum, sistem
perkawinan)
- Bahasa
(lisan maupun tulisan)
- Kesenian
(seni rupa, suara, gerak, dan sebagainya)
- Sistem
pengetahuan
- Religi
(sistem kepercayaan) segala bentuk aktivitas kepercayaan mulai dari percaya
pada dewa, upacara keagamaan dan lain-lain.
Menurut Ralph Linton, unsur-unsur tersebut dapat
dijabarkan kedalam unsur-unsur yang lebih kecil atau dapat disebut dengan
Cultural Activity. Contoh: unsur kedua data dijabarkan kedalam aktivitas
pertanian, peternakan, produksi, distribusi. Pertanian dapat dijabarkan menjadi
aktivitas irigasi, mengolah lahan dengan bajak, dan sistem hak milik atas
tanah.
2. SIFAT HAKEKAT
KEBUDAYAAN
Walaupun setiap masyarakat mempunyai kebudayaannya
masing-masing, berbeda yang satu dengan yang lainnya, namun setiap kebudayaan
memiliki sifat hakekat yang berlaku umum bagi semua kebudayaan dimanapun juga,
sifat hakekat kebudayaan tersebut adalah:
-
Kebudayaan terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia
-
Kebudayaan telah ada dan terlebih dahulu ada dari pada lahirnya sutu
generasi tertentu, dan tidak akan habis dengan habisnya usia generasi yang
bersangkutan.
-
Kebudayaan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah laku.
-
Kebudayaan mencangkup aturan-aturan yang berisikan kewajiban-kewajiban.
-
Tindakan-tindakan yang diterima dan ditolak, tindakan yang dilarang dan
diizinkan.
B. KEPRIBADIAN
1. Pengertian Kepribadian Secara Umum
Seorang tersusun atas dasar fatalitas jasmani dan
rohania, di samping ada faktor temperamen, karakter,dan bakat fitalitas jasmani
seseorang bergantunng pada konstruksi tubuhnya yang terpengaruh oleh
factor-faktor hereditas sehingga keaadaanya dapat di katakan tetap atau konstan
dan merupakan daya hidup yang sifatnya jasmanias.
2. Kepribadian
menurut beberapa para ahli psikologi yaitu:
-
Kepribadian adalah sebagai satu set perilaku dan ciri-ciri kognitif,
sifat atau presdiposisi(kecenderungan) yang relatif berlangsung secara terus
menerus dan dibawa oleh seseorang dalam berbagai konteks kehidupannya serta
saat berinteraksi dengan orang lain sehingga membedakannya dengan orang-orang
yang lainnya, matsumoto dan juang (2004)
- Kepribadian
adalah organisasi dinamis dalam diri individu yang terdiri atas sistem-sistem
psiko-fisik yang menentukan cara manuisa menyesuaikan diri terhadap lingkungan,
allport(1961:dalam sarwono 2009:dalam meinarno dkk,2011). Dalam allport ini
defenisi kepribadian ini menekankan kepada kita bahwa bahwa kepribadian
bersifat dinamis bukan statis, ia merupakan struktur fundamental yang akan
terus berubah seiring waktu.
3. Pengertian Kepribadian Menurut Beberapa Alih Sosiologi
- Menurut Horton
(1982)
Kepribadian adalah keseluruhan sikap, perasaan, ekspresi
dan temparmen seseorang. Sikap perasaan ekspresi dan tempramen itu akan
terwujud dalam tindakan seseorang jika di hadapan pada situasi tertentu. Setiap
orang mempunyai kecenderungan prilaku yang baku, atau pola dan konsisten,
sehingga menjadi ciri khas pribadinya.
- Menurut
Schever Dan Lamm (1998)
Ia mendevinisikan kepribadian sebagai keseluruhan pola
sikap, kebutuhan, ciri-ciri kas dan prilaku seseorang. Pola berarti sesuatu
yang sudah menjadi standar atu baku, sehingga kalau di katakan pola sikap, maka
sikap itu sudah baku berlaku terus menerus secara konsisten dalam menghadapai
situasi yang di hadapi.
4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepribadian
a) Warisan Biologis
Warisan biologis adalah semua hal yang di terima
seseorang sebagai manusia melalui gen kedua orang tuanya atau sifat turunan
dari kedua orang tua .
Contohnya : ayah Darwin adalah seseorang yang tidak suka
banyak berbicara dan suka berdiam diri, maka sifat itu tanpa di sadari di
miliki juga oleh anaknya Samuel. Contoh lainnya adalah ayah otis adalah seorang
yang bentuk tubuhnya sangat tinggi dan lebar otomatis otispun akan bertumbuh ke
hal yang sama.
b) Lingkungan Fisik
Pengaruh lingkungan atau fisik terhadap kepribadian
manusia paling sedikit di bandingkan factor- factor lainya. Lingkungan fisik
tidak mendorong terjadinya kepribadian khusus seseorang.
5. Perbedaan Pengertian Orang Pada Zaman Duhulu Dan Orang
Pada Zaman Sekarang
a) Dulu orang percaya bahwa beberapa unsur kepribadian
seperti ambisi, kejujuran,
kriminalitas, penimpanan seksual dan sebagainya, merupakan warisan dari
orangtua.
b) Namun pada zaman sekarang orang lebih percaya beberapa
pakar bahkan sifat kepribadian di tentukan oleh pengalaman seperti kemampuan,
perestasi, dan prilaku sepenuhnya di tentukak lingkungannya.
Hal ini sangat benar karena kita melihat kondisi yang
terjadi pada zaman ini, pada umumnya orang tidak dapat melakukan segala sesuatu
dengan kepribadianya sendiri tetapi kepribadian itu sangat di pengaruhi oleh
kebudayaan.
Salah satu contoh yang membutikan bahwa kepribadian di
pengaruhi oleh kebudayaan adalah, dulu masyarakat Indonesia pada umumnya tidak
pernah mengenakan pakaiyan seksi, sangat sopan santun ketika bertemu atau akan
melewati depan orang yang lebih tua dan sangat menjaga perasaan orang lain Hal
ini di laksanakan tanpa ada peraturan namun dengan kesadaran daripada pribadi
seseorang yang memang sudah membudaya.
Tetapi yang kita temukan sekarang adalah, banyak sekali
perilaku yang terjadi dan itu sangat bertentangan dengan kepribadian seseorang
pada zaman dulu, ini semua terjadi karena pemanasan global dan perkembangan
budaya atau pertukaran budaya antar suatu kelompok suku, bangsa, bahasa, dan
benua dapat mempengaruhi kepribadian seseorang.
C. KEPRIBADIAN DAN KEBUDAYAAN
Indonesia sebagai sebuah negara yang memiliki ribuan
pulau dengan jutaan penduduk yang tersebar di seluruh pulau sudah pasti pula
memiliki corak budaya yang beraneka ragam. Dari ragam corak budaya ini pula
menghasilkan ragam kepribadian individu masyarakat Indonesia. Kepribadian
sendiri adalah corak tingkah laku sosial yang meliputi corak kekuatan,
dorongan, keinginan, opini dan sikap yang melekat pada seseorang apabila
berhubungan dengan orang lain atau menanggapi suatu keadaan.
Masyarakan dan kebudayaan merupakan perwujudan atau abstraksi perilaku manusia. Kepribadian
juga akan mewujudkan perilaku manusia, perilaku manusia dapat dibedakan dari
kepribadiannya karena kepribadian merupakan latar belakang perilaku yang ada
dalam diri individu.
Ketiga hal tersebut mencerminkan kepribadian seseorang
tersebut. Contohnya: seseorang yang melihat perselisihan antara dua orang, hal
yang mungkin muncul dalam diri orang
tersebut adalah keinginan untuk menyelesaikan perselisihan tersebut dan kegiatannya
atau perbuatan yang akan dilakukannya untuk menyelesaikan masalah tersebut
disebut tindakan.
Pembentukan kepribadian individu pada umumnya dipengaruhi
oleh faktor kabudayaan, organisme biologis, lingkungan alam dan lingkungan
sosial individu.
- Faktor biologis,
dapat mempengaruhi kepribadian secara langsung, misalnya seseorang yang
mempunyai badan yang lemah secara fisik dapat mempunyai sifat rendah diri atau
cacat fisik dan juga bisa mempengaruhi kepribadian seseorang, atau karena
kesalahan hormon dalam tubuh manusia akan mempengaruhi kepribadian seseorang.
- Faktor
lingkungan alam dan lingkungan sosial dalam masyarakat akan dijumpai suatu
proses dimana seorang individu mendapatkan pembentukan sikap untuk
berperikelakuan sesuai dengan keinginan kelompok (sosialisasi). Secara
sosiologis, pembentukan kepribadian seseorang dapat diperoleh melalui proses
tersebut yang dimulai sejak kelahirannya. Misalnya seseorang yang dibesarkan
dalam lingkungan yang ketat aturan maka dia akan tumbuh menjadi orang yang
teratur.
Pengaruh Kebudayaan Terhadap Perkembangan Kepribadian,
Berdasarkan definisi kebudayaan dan kepribadian yang telah dikemukakan
sebelumnya, kebudayaan memiliki beberapa pengertian, yaitu segala sesuatu yang
dilakukan oleh manusia atau peradaban manusia sebagai hasil pemikiran dan akal
budi mereka.
Kebudayaan juga diartikan sebagai ilmu pengetahuan
manusia sebagai makhluk sosial yang dimanfaatkan untuk kehidupannya dan
memberikan manfaat kepadanya. Sedangkan kepribadian diartikan sebagai sifat khas
dan hakiki seseorang yang membedakan dia dari orang lain.
Terdapat beberapa
tipe kebudayaan khusus yang mempengaruhi bentuk kepribadian yaitu:
- Cara hidup di
desa dan di kota yang berbeda. Anak yang dibesarkan di desa akan mempunyai
sifat irit, percaya diri, sedangkan anak yang dibesarkan di kota bersifat
individualistik.
- Kebudayaan
khusus atau kelas sosial, orang yang memiliki materi yang lebih mempunyai gaya
hidup yang berbeda dengan orang yang berkekurangan
- Kebudayaan
khusus atas dasar agama, orang yang dididik oleh agama yang berbeda akan
memiliki kepribadian yang berbeda pula.
- Pekerjaan atau
keahlian. Misalnya kepribadian pengajar akan
berbeda dengan dokter atau pengacara.
Kesimpulannya, kebudayaan diciptakan oleh manusia dalam
bermasyarakat sebagai wujud penyatuan cipta, karya dan rasa masing-masing
individu untuk membentuk nilai dan norma baru yang berlaku dalam masyarakat
itu. Kemudian nilai dan norma tersebut dipatuhi oleh setiap individu sebagai
identitas dari suatu kelompok masyarakat tertentu yang membedakan mereka dari
kelompok masyarakat lain yang memiliki nilai dan norma yang berbeda.
Secara tidak sengaja, kebudayaan kelompok masyarakat
tertentu akan terbawa keluar apabila salah seorang anggotanya melakukan
hubungan dengan kelompok masyarakat lain yang memiliki kebudayaan berbeda. Di
sinilah akan terlihat perbedaan tingkah laku sosial dari anggota masing-masing
kelompok. Masing-masing akan membawa tingkah laku sosial yang berlaku di dalam
kelompoknya. Itulah yang disebut dengan kepribadian umum dari suatu masyarakat.
Namun, perlu diingat bahwa tidak berarti bahwa semua
anggota termasuk di dalamnya. Karena kepribadian tidak hanya dibentuk oleh
faktor kebudayaan saja. Bisa saja dalam suatu kelompok itu terdapat pula
kepribadian yang berbeda-beda dari masing-masing anggotanya, namun tetap ada
satu kepribadian umum yang melekat pada diri mereka masing-masing sebagai
bagian dari pengaruh kebudayaan itu tadi.
BAB
III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Secara etimologi, kata kebudayaan berasal
dari kata sangsekerta buddayah yang
merupakan bentuk jamak dari kata buddhi yang berarti budi atau akal, dengan
kata lain kebudayaan diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan budi
atau akal.
kebudayaan merupakan segala sesuatu yang meliputi
ide/gagasan dan perilaku yang menjadi pedoman atau acuan seseorang dalam
bertingkahlaku dimasyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain,
pengertian kebudayaan mencakup sesuatu yang didapatkan oleh manusia sebagai
anggota masyarakat. Kebudayaan terdiri dari segala sesuatu yang dipelajari dari
pola-pola perilaku yang normatif,
pola-pola berfikir, merasakan, dan bertindak.
Kepribadian adalah sebagai satu set perilaku dan
ciri-ciri kognitif, sifat atau presdiposisi(kecenderungan) yang relatif
berlangsung secara terus menerus dan dibawa oleh seseorang dalam berbagai
konteks kehidupannya serta saat berinteraksi dengan orang lain sehingga
membedakannya dengan orang-orang yang lainnya, matsumoto dan juang
(2004)Kesimpulannya, kebudayaan diciptakan oleh manusia dalam bermasyarakat
sebagai wujud penyatuan cipta, karya dan rasa masing-masing individu untuk
membentuk nilai dan norma baru yang berlaku dalam masyarakat itu. Kemudian
nilai dan norma tersebut dipatuhi oleh setiap individu sebagai identitas dari
suatu kelompok masyarakat tertentu yang membedakan mereka dari kelompok
masyarakat lain yang memiliki nilai dan norma yang berbeda.
B. SARAN
Sebagai seorang calon konselor
yang profesional kita harus mampu
memahami apa yang menjadi Pengertian
dari kepribadian serta kebudayaan agar kita mampu mengenali apa yang menjadi
sifat dan kepribadian yang membudaya pada seorang klien yang kita hadapi,dan
untuk itu dengan kita mempelajari makalah
ini dapat bermanfaat buat kita semua. Kami dari pihak kelompok lima
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan terdapat banyak
kekurangan dalam penyusunannya, untuk itu kepada pihak pembaca kami
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk perbaikan dalam
pembuatan makalah kedepan.
DAFTAR
PUSTAKA
http:// matsumoto, David. 2008. Pengantar
psikologi lintas budaya, yogyakarta : pustaka belajar.
http:// Komsiah, Siti. Modul Pengantar
Sosiologi “Kebudayaan Dan Masyarakat”. Pusat Pengembangan Bahan Ajar:
Universitas Mercu Buana.
http://manan,
Imran. 1989. Antropologi Pendidikan Suatu Pengantar. Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan: Jakarta
http://Manan,
Imran. 1989. Dasar-Dasar Budaya Pendidikan. Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan: Jakarta
No comments:
Post a Comment