Tuesday, February 26, 2019

makalah Demokrasi


MAKALAH

DEMOKRASI
download (1).jpg





DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 2

AYU WAHDANIAH
A.SRI WULANDARI
LISNAWATI
ISMAYANI ULFAH
HARIATI





SMA NEGERI 14 SINJAI TP.2017/2018


KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena hanya dengan limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nyalah Penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan pengikut-pengikutnya hingga akhir zaman.
Penyusunan makalah ini dibuat Penulis dalam rangka memenuhi tugas PKN yang berjudul DEMOKRASI
Penulis menyadari banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Namun, Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi Penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Sinjai 26 februari 2019


Penulis











DAFTAR ISI
HALAMAN  JUDUL..................................................................................................................i
KATA PENGANTAR………………………………………………………….................................…ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………...................................iii
BAB I    PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang………………………………………………………….................................…1
B.     Perumusan Masalah…………………………………………………….................................…2
C.     Tujuan Penulisan……………………………………………………….................................….2
BAB II   PEMBAHASAN
A.     Demokrasi
1.      Pengertian Demokrasi …………………………………………….............................................3
2.      Perkembangan Demokrasi………………………………………............................................…3
3.      Bentuk-Bentuk Demokrasi………………………………………...............................................4

B.     Demokrasi Indonesia…………………........................................................................................5
1.      Pengertian Demokrasi Menurut UUD 1945……………….....................................................…5
2.      Demokrasi Pancasila……………………………………….....................................................…6
3.      Perkembangan Demokrasi di Indonesia…………………......................................................…..8
4.      Demokrasi Era Reformasi…………………………………..........................................................9
5.      Implementasi Demokrasi Pancasila Sebagai……………………...........................................….12
BAB III  PENUTUP
A.     Simpulan……………………………………………………………….....................................…...16
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….........................................17


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada kira-kira tahun 150 Masehi pengaruh agama Hindu-Budha yang masuk dalam wilayah nusantara membawa pengaruh besar di Indonesia, namun hanya terbatas pada kebudayaannya saja, terutama dalam bidang agama dan kesenian. Demikian pengaruh kebudayaan Hindu yang sangat besar mengakibatkan berita-berita tentang Indonesia, juga pernah ditulis dalam bahasa Sanskerta. Pada umumnya para ahli cenderung kepada pendapat yang menyatakan bahwa masuknya budaya Hindu ke Indonesia itu dibawa dan disebarluaskan oleh orang-orang Indonesia sendiri. Bukti tertua pengaruh budaya India di Indonesia adalah penemuan arca perunggu Buddha di daerah Sempaga (Sulawesi Selatan). Dilihat dari bentuknya, arca ini mempunyai langgam yang sama dengan arca yang dibuat di Amarawati (India). Arca Buddha tersebut merupakan barang dagangan atau barang persembahan untuk bangunan suci agama Buddha. Bersamaan dengan ini mulai muncullah kerajaan-kerajaan beraliran hindu-budha di Indonesia. Setiap kerajaan mempunyai sejarah asal mula berdirinya kerajaan tersebut sampai pada masa keruntuhannya. Salah satunya Kerajaan Singhasari yang sangat terkenal dan menjadi salah satu kerajaan yang besar di Nusantara.
B. Masalah atau Topik Bahasan
Mempelajari sejarah Indonesia kuno juga sangat penting, mengetahui lahirnya kerajaan-kerajaan yang pernah ada di Indonesia. Salah satunya adalah bagaimana asal mula, perkembangan hingga keruntuhan kerajaan Singasari.



C. Tujuan
Membahas tentang seluk beluk Kerajaan Singasari mulai awal mula
sampai pada masa keruntuhannya untuk memberikan pengetahuan dan informasi
terhadap sejarah, membangkitkan hasrat mempelajari dan memahami sejarah
kebangsaan serta mempelajarinya sebagai bagian dari sejarah dunia.



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Lahirnya Kerajaan Singasari
Daerah Tumapel yang terletak di sebelah timur Gunung Kawi, dipimpin oleh seorang akuwu (semacam bupati) bernama Tunggul Ametung dan ia beristrikan Ken Dedes, putrid seorang Brahmana. Masa pemerintahan Tunggul Ametung ini tidak diketahui dengan sangat pasti. Namun kepemimpinannya sebagai seorang akuwu Tumapel berakhir setelah ia dibunuh oleh Ken Angrok. Setelah Tunggul Ametung meninggal, kedudukannya digantikan oleh Ken Angrok.

Kemunculan tokoh Ken Angrok kemudian menandai munculnya juga satu wangsa baru yaitu wangsa Rajasa atau wangsa Girindra. Lalu wangsa inilah yang berkuasa di kerajaan Singhasari dan Majapahit.

B.     Ken Angrok
Ken Angrok bukan seorang bangsawan, ia hanyalah seorang rakyat biasa yang ingin menjadi raja di Tumapel. Ken Angrok dilahirkan di desa Pangkur, di sebelah timur Gunung Kawi. Ken Endok adalah ibunya yang merupakan istri dari seorang petani bernama Gajah Para. Saat Ken Endok akan mengantarkan bekal untuk suaminya yang sedang bekerja di sawah, ia lalu bertemu oleh Dewa Brahma di Tegal Lalateng, lalu tak lama kemudian Ken Andok mengandung. Lalu Dewa Brahma menyuruhnya agar tidak menemui suaminya lagi dan berkata bahwa nanti anak yang dikandungnya akan menjadi raja di Pulau Jawa nantinya yang bernama Ken Angrok.

Setelah dewasa ketika Ken Angrok mengabdi pada akuwu Tumapel, ia mulai tertarik pada istri Tunggul Ametung yang bernama Ken Dedes. Lalu suatu ketika ia membunuh (menyuruh bunuh) Tunggul Ametung dengan sebilah keris buatan Mpu Gandring. Setelah meninggalnya sang akuwu, Tunggul Ametung, Ken Angroklah yang menjadi penguasa Tumapel dan memperistri Ken Dedes.
Hanya menguasai daerah Tumapel saja, belumlah cukup untuk Ken Angrok. Ia berkeinginan menjatuhkan Kertajaya. Pada waktu terjadilah pertikaian
antara Kertajaya dengan kaum Brahmana di Kediri dan Ken Angrok berhasil mengalahkan Kertajaya di Kediri. Setelah itu pusat pemerintahan dipindahkan ke
Tumapel. Ibukotanya mula-mula bernama Kutaraja lalu pada sekitar tahun 1254 diganti dengan nama Singhasari. Ken Angrok adalah raja Singhasari yang pertama. (Kerajaan Airlangga yang terpecah menjadi dua, kini telah disatukan oleh Ken Angrok).
Berg (1951:5) menyimpulkan “Ken Angrok bukan tokoh sejarah melainkan hanya sebuah tokoh mitos”.

C.    Pengganti-pengganti Rajasa
Ken Angrok lalu mati dibunuh oleh Anusapati, putra Tunggul Ametung dan Ken Dedes dengan keris buatan Mpu Gandring pada tahun 1227, keris yang pernah digunakan Ken Angrok untuk membunuh Tunggul Ametung. Anusapati sadar bahwa dialah yang lebih layak duduk diatas tahta Kerajaan Singhasari. Lalu ia memerintah sampai tahun 1248.
Dari Ken Angrok, Ken Umang juga mempunyai 4 orang anak yaitu Panji Tohjaya, Panji Sudhatu, Panji Wregola, dan Dewi Rambi, dan yang diketahui pernah menjadi raja hanyalah Panji Tohjaya. Anusapati mati karena dibunuh oleh Panji Tohjaya dan setelah kejadian itu Panji Tohjaya-lah yang menjadi raja Tumapel yang baru. Belum lama berkuasa, masa pemerintahannya dirobohkan oleh Ranggawuni yang merupakan putra Anusapati dengan Mahisa Cempaka, putra Mahisa Wongateleng (cucu Rajasa dan Ken Dedes). Ranggawuni juga bergelar Sri Jayawisnuwarddhana.
Tidak lama setelah Wisnuwarddhana meninggal, menurut Kakawin Nagarakartagama Narasinghamurrti telah menurunkan Dyah Lembu Tal, salah seorang perwira muda yang dicandikan di Mireng dengan arca Buddha. Beliau mumpunyai anak yang bernama Raden Wijaya (Sri Kertarajasa Jayawarddhana). Dari perkawinan Nagarakartagama, pada pemerintahan ayahnya pada tahun 1254,
Kertanegara telah dinobatkan menjadi seorang raja yang memerintahkan seluruh daerah di Kediri. Kertanegara adalah seorang raja muda
yang sangat terkenal. Namun usaha Kertanegara untuk mempersatukan nusantara
telah gugur. Krom (1957:352) mengemukakan sebagai berikut.
Latar belakang tindakan tidak jelas yang mengatakan bahwa Wisnuwarddhana telah
menobatkan anaknya menjadi raja dalam tahun 1254. Tindakan itu disebabkan karena mungkin sekali ibu Kertanagara, Jayawarddhani mempunyai pengaruh yang besar dalam pemerintahan karena asal-usulnya, sehingga Wisnuwarddhana memandang lebih aman apabila ia memerintah atas nama anaknya daripada memerintah atas nama dirinya sendiri.
“Mungkin tindakan Wisnuwarddhana itu disebabkan karena ia sendiri
menderita penyakit … Di samping itu bahwa pada tahun 1254 itu mungkin Kertanagara masih kanak-kanak”. (Schrieke, 1957:71)
Moens (1955:365) mengemukakan bahwa Tribhuwana mempunyai hubungan bigamy dengan Cakreswara, suaminya yang dilukiskan sebagai Bhairawa dan Gajah Mada yang dilukiskan sebagai Ganesa yang ditempatkan di sebelah kiri dan kanan dari arca Camundi.



D.    Runtuhnya Kerajaan Singhasari
            Kertanegara mempersiapkan diri untuk menghadapi ancaman dari Khubilai Khan. Lalu Kertanegara menganiaya dan melukai seorang utusan Khubilai Khan yang meminta tunduk dari raja Kertanegara. Kemudian Khubilai Khan merasa terhina dan mengadakan perang untuk menggempur Jawa. Bersamaan dengan itu, Jayakatwang yang memerintah Kediri menyerang Singhasari karena berupaya ingin melepaskan Kediri dari kekuasaan Singhasari. Dalam serangan sengit ini Kertanegara mati terbunuh dan Singhasari dapat direbut. Raden Wijaya telah berhasil melarikan dirinya ke Pulau Madura.
            Riwayat Singhasari kemudian berakhir dan pusat kerajaan yang sekarang telah pindah ke Kediri. Raja Kertanegara dicandikan di Singhasari
dengan tiga arca perwujudan, yang melambangkan trikarya, yaitu sebagai Siwa Buddha dalam bentuk Bhairawa yang melambangkan nirmanakarya, sebagai Ardhanari lambing sambhogakaya, dan sebagai Jina dalam bentuk Aksbhya yang melambangkan dharmmakaya.

E.     Kehidupan Politik, Sosial, Ekonomi, Budaya, dan Agama
Ketika Ken Arok menjadi Akuwu di Tumapel, berusaha meningkatkan kehidupan masyarakatnya. Banyak daerah – daerah yang bergabung dengan Tumapel. Namun pada masa pemerintahan Anusapati, kehidupan kehidupan sosial masyarakat kurang mendapat perhatian, karena ia larut dalam kegemarannya menyabung ayam. Pada masa Wisnuwardhana kehidupan sosial masyarakatnya mulai diatur rapi. Dan pada masa Kertanegara, ia meningkatkan taraf kehidupan masyarakatnya.
Keadaan perekonomian Kerajaan Singasari yaitu ikut ambil bagian dalam dunia pelayaran. Keadaan ini juga didukung oleh hasil – hasil bumi.

Ditemukan peninggalan candi – candi dan patung – patung diantaranya candi Kidal, candiJaga, dan candi Singasari. Sedangkan patung – patung yang ditemukan adalah patung Ken Dedes sebagai Dewa Prajnaparamita lambang kesempurnaan ilmu, patung Kertanegara dalam wujud patung Joko Dolog, dan patung Amoghapasa juga merupakan perwujudan Kertanegara (Kedua patung Kertanegara baik patung Joko Dolog maupun Amoghapasa menyatakan bahwa Kertanegara menganut agama Buddha beraliran Tantrayana).

Diangkat seorng Dharmadyaksa (kepala agama Buddha). Disamping itu ada pendeta Maha Brahmana yang mendampingi Raja, dengan pangkat Sangkhadharma. Sesuai dengan agama yang dianutnya, Kertanegara didharmakan sebagai Syiwa Buddha di candi Jawi, di Sagala bersama – sama dengan permaisurinya yang diwujudkan sebagai Wairocana Locana, dan sebagai Bairawa di candi Singasari. Terdapat prasasti pada lapik (alas) arca Joko Dolog yang ada di taman Simpang di Surabaya, yang menyebutkan bahwa Kertanegara dinobatkan sebagai Jina atau Dhyani Buddha yaitu sebagai Aksobya. Sedangkan arca Joko Dolog itu sendiri merupakan arca perwujudannya. Sebagai seorang Jina ia bergelar Jnanasiwabajra.









BAB III
PENUTUP



A.Kesimpulan
Sejarah adalah peristiwa yang terjadi pada masa lampau, dan saat ini pelajaran sejarah diajarkan mulai dari Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi. Mempelajari salah satu sejarah yang pernah terjadi di Indonesia sangatlah penting dengan salah satunya mengetahui dan memahami peristiwa asal mula sampai runtuhnya Kerajaan Singhasari ini.
Perkembangan suatu kerajaan besar, tokoh-tokoh dan peninggalan-peninggalannya juga dapat kita pelajari sebagai bukti sejarah Kerajaan Singhasari yang pernah menjadi salah satu kerajaan terbesar di Nusantara.

B. Saran
Kami memahami bahwa penulisan makalah ini masih sangat jauh dari kata sempurna, untuk karena itu kritik dan saran sangat kami perlukan demi kesempurnaan makalah ini.



DAFTAR PUSTAKA

Larope. 1979. Sejarah 1. Surabaya: Karunia.

Poesponegoro,M.D. 1984. Sejarah Nasional Indonesia II. Jakarta: PN Balai Pustaka.

Tim Nasional Penulisan Sejarah Indonesia. 2009. Sejarah Nasional Indonesia: Zaman Kuno (Jilid II). Jakarta: Balai Pustaka


Thursday, February 21, 2019

kisah Pengantin Baru


kisah Pengantin Baru





Sepasang pengantin baru asyik berdua-duaan di kamar. Maklumlah masih panas-panasnya. Pada tengah malam pertama itu tiba-tiba pengantin perempuan mengerang kesakitan.... Istri: (Mengerang) “Aduh, sakitnya Mas! Aku gak tahan??!” Suami: (Menenangkan) “Jangan menangis Sayang, nanti Ayah dan Ibu dengar, mereka pasti belum tidur...” Kebetulan kamar Mertua hanya bersebelahan dengan kamar 

video lucu

https://www.youtube.com/watch?v=BQJDL_uJ2-s

tidur pengantin.... Isteri: (Terus mengerang) “Sakit skali, Mas...” Karena tidak dapat menahan rasa sakit, pengantin perempuan tambah kuat mengerang kesakitan... Suami: (Agak keras suaranya) “Sabar Sayang! Tahan aja dulu, besok baru dicabut..” Sejak tadi si mertua lelaki yang memang belum tidur mendengar anak perempuannya terus mengerang, tapi dia tidak peduli, biasalah malam pengantin pikirnya. Tapi kali ini hilang kesabarannya, karena anak perempuanya terus menerus mengerang kesakitan. Dia bangun, terus pergi ke kamar pengantin... Mertua: (Menendang pintu kamar pengantin dan berteriak) “Ada apa ini? Ada apa dengan anakku? Anakku bisa mati kalau besok baru kau cabut! CABUT SEKARANG JUGA!” (Terkejutlah kedua pengantin itu). Pengantin Perempuan : (Sambil tersipu malu) “Ayah, Gigiku sakit sekali, lagian mana ada Dokter Gigi yang buka praktek 24 jam? 

Monday, February 18, 2019

EFEK SAMPING KOSMETIK BAGI KULIT


EFEK SAMPING KOSMETIK BAGI KULIT
Kosmetik yang diaplikasikan ternyata dapat memiliki efek samping, seperti:

1. Gangguan hormon
Kosmetik yang mengandung asbestos atau talcum powder dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormonal.

2. Penuaan dini
Penggunaan kosmetik dalam jangka panjang dapat membuat kulit lebih keriput sebelum waktunya.

3. Terjangkit penyakit kronis
Beberapa penyakit yang bisa timbul karena penggunaan kosmetik antara lain anemia, kanker, intoleransi gula, dan masalah pernafasan.

TONTON EKO WISATA GOWA
4. Terkena infeksi bakteri
Penggunaan pada daerah mata dapat membahayakan kondisi mata karena infeksi bakteri. Bahkan lebih buruk lagi, bisa menyebabkan kebutaan.

5. Alergi
Kondisi kulit yang terlalu sensitif dan pemakaian kosmetik yang berlebihan pun dapat menyebabkan alergi.

6. Krim pemutih
Pemilihan produk yang salah juga dapat menyebabkan memudarnya warna kulit secara permanen dan kerusakan serius pada kulit.

Berbagai dampak dari peggunaan kosmetik di atas juga dapat Anda hindari dengan mengonsumsi suplemen untuk kulit seperti H2 Fair Skin. Kandungan COLLACTIVE yang merupakan perpaduan dari collagen dan elastin oligopeptida dapat memperbaiki kelenturan kulit, hidrasi kulit, serta melawan radikal bebas.

pengobatan lama menikah belum punya anak

doa membuka aura wajah supaya awet muda dan bercahaya

doa membuka aura wajah supaya awet muda dan bercahaya

BISNIS 2018