Adab-adab Bepergian dalam Agama Islam
Adab Bepergian merupakan sesuatu hal yang
terkadang sering terjadi secara mendadak dan juga tidak dapat dihindari oleh
manusia. Bepergian yang dilakukan juga ada banyak tujuannya diantaranya untuk
pergi bekerja (mencari rizeki), pergi untuk menunaikan ibadah haji, pergi untuk
melakukan kegiatan silaturahmi dengan sanak saudara, dan masih banyak lagi
alasan untuk pergi yang sering kita lakukan.
Namun tahukan sobat dije, ternyata meskipun
terlihat simple di dalam Islam ini ada adab dalam islam untuk adab bepergian.
adab dalam islam untuk adab bepergian ini memiliki beberapa point penting yang
bisa membuat kegiatan adab bepergian kita menjadi lebih penuh dengan makna
serta memiliki pahal yang mulia di sisi Allah SWT. Adab bepergian ini ada apa
aja sih? Simak yuk sobat dije.
Bertaubat kepada Allah SWT dari segala
kemaksiatan dan meminta ampun kepada-Nya dari segala dosa serta memulai dengan
niat baik.
Mengembalikan barang-barang serta amanat yang
bukan merupakan dari hak kita kepada orang yang seharusnya memilikinya.
Bayarlah hutang dan dan tinggalkan lah pesan yang baik untuk keluarga.
Pergi bersama orang-orang shalih yang bisa
menolongnya bila perlu dan bisa menasihati dan mengingatkannya. Tidak dianjurkan
bepergian sendirian. Bagi wanita, ia harus menyertakan mahramnya saat akan
bepergian.
Jangan melakukan perjalanan kecuali ke tempat
yang mubah. Para ulama sepakat tentang haramnya melakukan perjalanan ke tempat
yang haram dan maksiat. Meskipun ia tidak melakukannya, tapi dikhawatirkan akan
tergoda dan ikut mengerjakannya juga.
Menaati rambu-rambu jalan raya. Hal ini dilakukan
selain untuk menjaga keselamatan juga
membiasakan diri taat pada peraturan.
Membawa perbekalan dan peralatan dalam perjalanan
secukupnya.
Jika musafir lebih dari tiga orang disunnahkan
mengangkat salah satu dari mereka sebagai pemimpin. Rasulullah saw bersabda,
إِذَا
خَـرَجَ ثَلاَثَةٌ فَِي سَفَرٍ فَلْيُأَمِّرُوْا أَحـَدَهُمْ
“Apabila tiga orang keluar untuk safar, maka hendaklah
mereka mengangkat seorang amir dari mereka,” (HR. Abu Daud).
Disunnahkan berangkat safar di pagi hari. Rasulullah saw
bersabda, “Ya Allah, berkahilah bagi ummatku di dalam kediniannya.” (HR Abu
Daud).
Berpamitan kepada keluarga, kerabat dan teman-temannya.
Jangan di antara keluarga tak ada yang mengetahui kemana kepergian kita.
Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa yang akan bepergian hendaklah berkata
kepada yang ditinggalkan,
أَسْتَوْدِعُكُمُ اللهَ الَّذِيْ
لاَ تَضِيْعُ وَدَائِعُهُ
“Kutitipkan engkau kepada Allah yang tidak sia-sia apa
yang dititipkan.” (HR. Ahmad, Hasan).
Orang yang tinggal mendoakan orang yang akan bepergian:
زَوَّدَكَ اللهُ التَّقْوَى،
وَغَفَرَ ذَنْبَكَ، وَيَسَّرَ لَكَ الْخَيْرَ حَيْثُ مَا كُنْتَ
“Semoga Allah membekalimu dengan taqwa, mengampuni
dosamu, dan memudahkan segala kebaikan bagimu di manapun berada.” (HR.
Turmudzi, Hasan)
Meninggalkan keluarga bekal yang cukup ketika kita
melakukan kegiatan bepergian
Dengan sambil membaca doa safar
Apabila kita menggunakan kenderaan (Sepeda Motor, Mobil
atau Pesawat Terbang dan lainnya) bacalah ayat ini:
بِسْمِ اللهِ، الْحَمْدُ
لِلَّهِ {سُبْحَانَ الَّذِيْ سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِيْنَ.
وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُوْنَ} الْحَمْدُ لِلَّهِ، الْحَمْدُ لِلَّهِ،
الْحَمْدُ لِلَّهِ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، سُبْحَانَكَ
إِنِّيْ ظَلَمْتُ نَفْسِيْ فَاغْفِرْ لِيْ، فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ
إِلاَّ أَنْتَ
No comments:
Post a Comment