MAKALAH
SIKAP ANTI SOSIAL
Disusun oleh:
Kelompok 2
SALSADILA
IRKA
LISNA
NURFAHMI
PUTRI ANRIANI
SARTIKA
SRI YUNITA
AHMAD
AWALUDDIN
KHAERUL
RIDWAN
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, dengan rasa syukur kepada Allah swt., yang dengan limpahan
rahmat dan inayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah “Sikap Anti Sosial dan”.
Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw., karena dengan
jasa beliaulah kita menjadi manusia yang berbudi luhur dan berilmu pengetahuan.
Kami menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kami berharap
kepada semua pihak untuk memberi saran demi perbaikan karya tulis ini.
Kebenaran dan kesempurnaan datangnya dari Allah swt., harapan kami semoga karya
tulis ini bermanfaat bagi semua pihak.
Hanya do’a yang dapat kami panjatkan, semoga Allah swt.,
senantiasa memelihara dan melindungi kita semua. Amiin yaarabbal ‘alamiin.
Sinjai 15 April 2018
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul..........................................................................................................i
Kata
Pengantar........................................................................................................ii
Daftar Isi..................................................................................................................iii
BAB I.
Pendahuluan...................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan
Masalah.................................................................................................1
C. Tujuan...................................................................................................................1
BAB II .
Pembahasan...................................................................................................2
A.
Perilaku
Anti Sosial..........................................................................................2
a.
Pengertian.......................................................................................................2
b.
Faktor
Penyebab Perilaku Anti Sosial................................................................2
c.
Ciri-Ciri
Kepribadian Anti Sosial.........................................................................3
d.
Permasalahan
Dalam Kehidupan Sehari-hari.....................................................3
B.
Pergaulan
Bebas...............................................................................................5
a.
Pengertian........................................................................................................5
b.
Penyebab
maraknya pergaulan bebas di kalangan remaja..................................5
c.
Dampak
dari Pergaulan Bebas............................................................................6
d.
Solusi
Untuk Menyelesaikan Masalah Pergaulan Bebas........................................7
e.
Cara
Pergaulan Yang Baik....................................................................................9
BAB III.
Penutup.............................................................................................................10
A.
Kesimpulan.........................................................................................................10
B.
Saran..................................................................................................................10
Daftar Pustaka...............................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perilaku anti sosial adalah perilaku
yang menyimpang dimana lebih mengutamakan kepentingan pribadi dibandingkan
kepentingan umum, begitu juga dengan pergaulan bebas, hal ini sangat menyimpang
dari kebiasaan dan norma yang berlaku di masyarakat.
Oleh karena itu kali ini kita akan mempelajari perilaku anti
sosial dan pergaulan bebas, agar kita mengetahui akan pentingnya kebersamaan
dalam suatu kelompok atau masyarakat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian
dari perilaku anti sosial dan pergaulan bebas?
2. Apa yang
menyebabkan terjadinya perilaku anti sosial dan pergaulan bebas?
3. Apa dampak
dari perilaku anti sosial dan pergaulan bebas?
4. Bagaimana
cara mengatasi perilaku anti sosial dan pergaulan bebas?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari mempelajari perilaku anti sosial dan
pergaulan bebas, sebagai berikut :
1. Mengetahui
pengertian perilaku anti sosial dan pergaulan bebas.
2. Mengetahui
dampak dari perilaku anti sosial dan pergaulan bebas.
3. Dapat
menghindari perilaku anti sosial dan pergaulan bebas.
4. Untuk
mengetahui penyebab pergaulan bebas.
5. Mengetahui cara
bergaul yang baik.
6. Mengetahui
solusi untuk menyelesaikan pergaulan bebas.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PERILAKU ANTI
SOSIAL
a. Pengertian
Anti sosial terdiri dari kata anti dan sosial, anti yang
berarti menentang atau memusuhi dan sosial yang berarti berkenaan dengan masyarakat.
Jadi, antisosial adalah suatu sikap yang melawan kebiasaan masyarakat dan
kepentingan umum.
Menurut Kathleen Stassen Berger, sikap anti sosial adalah
sikap dan perilaku yang tidak mempertimbangkan penilaian dan keberadaan orang
lain ataupun masyarakat secara umum di sekitarnya. Sikap dan tindakan anti
sosial terkadang mengakibatkan kerugian bagi masyarakat luas karena si pelaku
pada dasarnya tidak menyukai keteraturan sosial seperti yang diharapkan oleh
sebagian besar anggota masyarakat.
b. Faktor yang menyebabkan perilaku anti sosial
Sikap anti sosial dapat terjadi karena berbagai macam faktor,
yaitu:
1. Kekecewaan
terhadap sistem sosial yang terdapat dalam masyarakat
2. Kegagalan dalam
proses sosialisasi yang dialami seseorang
3. Ketidak mampuan
memahami secara penuh sistem nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat.
Menurut Soerjono Soekanto, terdapat tiga istilah yang
berhubungan dengan sikap anti sosial, yaitu sebagai berikut:
a.
Antikonformitas
Suatu pelanggaran terhadap nilai-nilai dan norma-norma sosial
yang dilakukan dengan sengaja oleh individu atau sekelompok individu. Sebagai
contohnya adalah mencuri, membunuh, membuat keributan, dan mengasingkan diri
dari pergaulan masyarakat.
b. Aksi anti
sosial
Adalah sebuah aksi yang menempatkan kepentingan pribadi
ataupun kepentingan kelompok tertentu diatas kepentingan umum. Contohnya
adalah, tidak mau mengikuti kegiatan gotong royong di masyarakat, memanipulasi
data keuangan sebuah organisasi demi kepentingan diri sendiri, dan lain-lain.
c. Anti sosial
Grudge
Anti sosial grudge atau juga dendam anti sosial, yaitu rasa
dendam atau sakit hati terhadap masyarakat maupun terhadap aturan sosial
tertentu sehingga menimbulkan perilaku menyimpang.
c. Ciri-ciri
kepribadian anti sosial
Ciri-ciri kepribadian anti sosial meliputi sebagai berikut:
· Tidak mematuhi
norma-norma sosial, terbukti dari tindakan tindakan melanggar hukum
· Suka
memperdayai orang lain, termasuk berbohong
· Sesuka hati atau
tidak mampu berencana kedepan
· Mudah marah atau
bersikap agresif seperti ditunjukkan oleh seringnya berkelahi atau melakukan
penyerangan
· Tidak peduli
pada keselamatan orang lain
· Secara
konsisten tidak bertanggung jawab dalam pekerjaan
· Tidak
menyesal karena telah menyakiti orang lain
· Ada
tanda-tanda gangguan tingkah laku yang muncul sebelum umur 15 tahun
d. Permasalahan
dalam kehidupan sehari-hari
1. Masalah
Telepon Seluler Picu Sikap Anti Sosial,
TEKNOLOGI memang banyak memberikan kemudahan bagi manusia
untuk berbisnis. Ketergantungan dari teknologi, salah satunya pada telepon
seluler, sepertinya tidak hanya mendatangkan efek positif, namun juga
sebaliknya.
Harus diakui bahwa keberadaan telepon seluler (ponsel) jelas
sangat membantu kita dalam berkomunikasi dengan orang lain. Bahkan, beberapa
dari pengguna ponsel mengakui bahwa mereka tidak bisa jauh dari telepon
nir-kabel tersebut. Namun sebuah riset terbaru telah membuktikan bahwa ponsel telah
mengurangi kesadaran sosial dari sang pemakai. Secara kasar dapat dikatakan
bahwa ponsel membuat kita menjadi pribadi yang egois.
Dalam sebuah penelitian yang dikutip nineman, ditemukan
kesimpulan bahwa ponsel yang pada awalnya diperuntukkan sebagai alat
komunikasi, lambat laun berkembang fungsinya sebagai alat hiburan, yang pada
akhirnya dapat menyebabkan seseorang egois dan anti sosial saat menggunakannya.
Tim peneliti mengatakan bahwa penggunaan ponsel memang
berhubungan dengan perilaku manusia. Untuk sementara ini, mereka berpikir bahwa
berkomunikasi dengan ponsel mempunyai keterkaitan dengan lingkungan dan
kehidupan sosial si pengguna.
Dari riset tersebut para peneliti menemukan bahwa mereka yang
terikat di dalam lingkaran sosialnya cenderung melakukan “dehumanisasi” dari
grup lain. Bahkan, mereka juga cenderung untuk memberikan perlakuan yang tidak
baik terhadap orang tersebut.
Waytz dan para anggota lainnya juga mengatakan bahwa, ketika
seseorang telah masuk kedalam sebuah kelompok atau lingkaran sosial, maka akan
timbul sebuah rasa ekskulifitas didalam dirinya. Rasa tersebut akan menimbulkan rasa tendensi kita untuk
melihat dan mengatakan bahwa mereka yang berada diluar lingkaran sosial tidak
layak untuk menerima perlakuan baik dari kita.
“Memberikan secara terus menerus kepada ponsel dan berbagai
media sosial lainnya, seperti Facebook dan Twitter, mempunyai potensi untuk
membuat kita menjadi semakin jauh dengan kehidupan sosial yang sebenarnya,”
ucap ferraro menyimpulkan penelitiannya.
2. Pemecahan
masalah
Sebaiknya kita tidak terlalu bergantung pada teknologi, salah
satunya adalah ponsel atau hp. Gunakan hp sesuai dengan fungsinya, gunakan pada
waktu dan tempat yang tepat. Agar kita bisa meminimalisir sikap egois dan acuh
terhadap lingkungan sosial yang bisa menyebabkan sikap anti sosial. Terlebih
lagi jika kita terlalu berlebihan menggunakan hiburan yang ada di dalam hp,
contohnya adalah internet, karena terlalu bergantung pada internet lambat laun
kita akan terpengaruh oleh mereka yang sudah memiliki sikap anti sosial.
Sebelum kita terjerumus dan bersikap anti sosial, sebaiknya
kita lebih peduli pada lingkungan sosial, dengan menanamkan nilai-nilai dan
norma-norma serta sadar bahwa sikap anti sosial akan menyebabkan dampak negatif
bagi kehidupan masyarakat, contohnya adalah diskriminasi, kesenjangan sosial
dan masih banyak lagi dampak-dampak lainnya.
B. PERGAULAN BEBAS
a. Pengertian
Kita tentu tahu bahwa pergaulan bebas itu adalah salah satu
bentuk perilaku menyimpang, yang mana “bebas” yang dimaksud adalah melewati
batas-batas norma yang ada. Masalah pergaulan bebas ini sering kita dengar baik
di lingkungan maupun dari media massa. Remaja adalah individu labil yang
emosinya rentan tidak terkontrol oleh pengendalian diri yang benar. Masalah
keluarga, kekecewaan, pengetahuan yang minim, dan ajakan teman-teman yang
bergaul bebas membuat makin berkurangnya potensi generasi muda Indonesia dalam
kemajuan bangsa.
Sedangkan remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke
dewasa. Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia
antara 16 tahun sampai dengan 24 tahun. Seorang remaja sudah tidak lagi dapat
dikatakan sebagai kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat
dikatakan dewasa. Mereka sedang mencari pola hidup yang paling sesuai baginya
dan inipun sering dilakukan melalui metode coba-coba walaupun melalui banyak
kesalahan. Kesalahan yang dilakukan sering menimbulkan kekhawatiran serta
perasaan yang tidak menyenangkan bagi lingkungan dan orangtuanya.
Pengertian pacaran dalam era globalisasi informasi ini sudah
sangat berbeda dengan pengertian pacaran 15 tahun yang lalu. Akibatnya, di
jaman ini banyak remaja yang putus sekolah karena hamil. Oleh karena itu, dalam
masa pacaran, anak hendaknya diberi pengarahan tentang idealisme dan kenyataan.
Anak hendaknya ditumbuhkan kesadaran bahwa kenyataan sering tidak seperti
harapan kita, sebaliknya harapan tidak selalu menjadi kenyataan. Demikian pula
dengan pacaran. Keindahan dan kehangatan masa pacaran sesungguhnya tidak akan
terus berlangsung selamanya.
b. Penyebab
maraknya pergaulan bebas dikalangan remaja
Ada banyak sebab remaja melakukan pergaulan bebas. Penyebab
tiap remaja mungkin berbeda tetapi semuanya berakar dari penyebab utama yaitu
kurangnya pegangan hidup remaja dalam hal keyakinan atau agama dan ketidak
stabilan emosi remaja. Hal tersebut menyebabkan perilaku yang tidak terkendali,
seperti pergaulan bebas & penggunaan narkoba yang berujung kepada penyakit
seperti HIV & AIDS ataupun kematian.
Berikut ini di antara penyebab maraknya pergaulan bebas di
Indonesia:
1) Sikap mental
yang tidak sehat
Sikap mental yang tidak sehat membuat banyaknya remaja merasa
bangga terhadap pergaulan yang sebenarnya merupakan pergaulan yang tidak
sepantasnya, tetapi mereka tidak memahami karena daya pemahaman yang lemah.
Dimana ketidakstabilan emosi yang dipacu dengan penganiayaan emosi seperti
pembentukan kepribadian yang tidak sewajarnya dikarenakan tindakan keluarga
ataupun orang tua yang menolak, acuh tak acuh, menghukum, mengolok-olok,
memaksakan kehendak, dan mengajarkan yang salah tanpa dibekali dasar keimanan
yang kuat bagi anak, yang nantinya akan membuat mereka merasa tidak nyaman
dengan hidup yang mereka biasa jalani sehingga pelarian dari hal tersebut
adalah hal berdampak negatif, contohnya dengan adanya pergaulan bebas.
2) Pelampiasan rasa
kecewa
Yaitu ketika seorang remaja mengalami tekanan dikarenakan
kekecewaannya terhadap orang tua yang bersifat otoriter ataupun terlalu
membebaskan, sekolah yang memberikan tekanan terus menerus(baik dari segi
prestasi untuk remaja yang sering gagal maupun dikarenakan peraturan yang
terlalu mengikat), lingkungan masyarakat yang memberikan masalah dalam
sosialisasi, sehingga menjadikan remaja sangat labil dalam mengatur emosi, dan
mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif di sekelilingnya, terutama pergaulan
bebas dikarenakan rasa tidak nyaman dalam lingkungan hidupnya.
3) Kegagalan remaja
menyerap norma
Hal ini disebabkan karena norma-norma yang ada sudah tergeser
oleh modernisasi yang sebenarnya adalah westernisasi.
c. Dampak dari
pergaulan bebas
Pergaulan bebas identik sekali dengan yang namanya “dugem”
(dunia gemerlap). Yang sudah menjadi rahasia umum bahwa di dalamnya marak
sekali pemakaian narkoba. Ini identik sekali dengan adanya seks bebas. Yang
akhirnya berujung kepada HIV/AIDS, dan penyakit lainnya. Dan pastinya setelah
terkena virus ini kehidupan remaja akan menjadi sangat timpang dari segala
segi.
d. Solusi Untuk
Menyelesaikan Masalah Pergaulan Bebas
Kita semua mengetahui peningkatan keimanan dan ketakwaan
kepada Tuhan, penyaluran minat dan bakat secara positif merupakan hal-hal yang
dapat membuat setiap orang mampu mencapai kesuksesan hidup nantinya. Tetapi
walaupun kata-kata tersebut sering diucapkan tetap saja masih banyak remaja
yang melakukan hal-hal yang tidak sepatutnya dilakukan. Selain daripada solusi
di atas masih banyak solusi lainnya.
Solusi-solusi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Memperbaiki
Cara Pandang
Memperbaiki cara pandang dengan mencoba bersikap optimis dan
hidup dalam “kenyataan”, maksudnya sebaiknya remaja dididik dari kecil agar
tidak memiliki angan-angan yang tidak sesuai dengan kemampuannya sehingga
apabila remaja mendapatkan kekecewaan mereka akan mampu menanggapinya dengan
positif.
2. Menjaga
Keseimbangan Pola Hidup
Yaitu perlunya remaja belajar disiplin dengan mengelola
waktu, emosi, energi serta pikiran dengan baik dan bermanfaat, misalnya
mengatur waktu dalam kegiatan sehari-hari serta mengisi waktu luang dengan
kegiatan positif.
3. Jujur Pada Diri
Sendiri
Yaitu menyadari pada dasarnya tiap-tiap individu ingin yang
terbaik untuk diri masing-masing. Sehingga pergaulan bebas tersebut dapat
dihindari. Jadi dengan ini remaja tidak menganiaya emosi dan diri mereka
sendiri.
4. Memperbaiki
Cara Berkomunikasi
Memperbaiki cara berkomunikasi dengan orang lain sehingga
terbina hubungan baik dengan masyarakat, untuk memberikan batas diri terhadap
kegiatan yang berdampak negatif dapat kita mulai dengan komunikasi yang baik
dengan orang-orang di sekeliling kita.
5. Perlunya Remaja Berpikir Untuk Masa Depan
Jarangnya remaja memikirkan masa depan. Seandainya tiap
remaja mampu menanamkan pertanyaan “Apa yang akan terjadi pada diri saya nanti
jika saya lalai dalam menyusun langkah untuk menjadi individu yang lebih baik?”
kemudian hal itu diiringi dengan tindakan-tindakan positif untuk kemajuan diri
para remaja. Dengan itu maka remaja-remaja akan berpikir panjang untuk
melakukan hal-hal menyimpang dan akan berkurangnya jumlah remaja yang terkena
HIV & AIDS nantinya.
6. Menanamkan
Nilai Ketimuran
Kalangan remaja kita kebanyakan sudah tak mengindahkan lagi
akan pentingnya nilai-nilai ketimuran. Tentu saja nilai ketimuran ini selalu
berkaitan dengan nilai Keislaman yang juga membentuk akar budaya ketimuran.
Nilai yang bersumberkan pada ajaran spiritualitas agama ini perlu dipegang.
Termasuk meningkatkan derajat keimanan dan moralitas pemeluknya. Dengan
dipegangnya nilai-nilai ini, harapannya mereka khususnya kalangan muda akan
berpikir seribu kali untuk terjun ke pergaulan bebas.
7. Banyak
Beraktivitas Secara Positif
Cara ini menurut berbagai penelitian sangat efektif
dijalankan. Pergaulan bebas, biasanya dilakukan oleh kalangan muda yang banyak
waktu longgar, banyak waktu bermain, bermalam minggu. Nah, untuk mengantisipasi
hal tersebut, mengalihkan waktu untuk kegiatan lewat hal-hal positif perlu
terus dikembangkan. Misalnya dengan melibatkan anak muda dalam
organisasi-organisasi sosial, menekuni hobinya dan mengembangkannya menjadi
lahan bisnis yang menghasilkan, maupun mengikuti acara-acara kreatifitas
anak-anak muda. Dengan demikian, waktu mudanya akan tercurahkan untuk hal-hal
positif dan sedikit waktu untuk memikirkan hal-hal negatif seperti pergaulan bebas
tersebut.
8. Sosialisasi
Bahaya Pergaulan Bebas
Dikalangan muda, pergaulan bebas sering dilakukan karena bisa
jadi mereka tidak tahu akibat yang ditimbulkannya. Seperti misalnya penyakit
kelamin yang mematikan. Nah, sosialisasi hal ini. Informasi-informasi mengenai
bahaya yang ditimbulkan akibat pergaulan bebas ini perlu terus disebarkan di
kalangan muda. Harapannya, mereka juga punya informasi sebagai bahan
pertimbangan akal sehatnya. Jika informasi tersebut belum didapatkan ada
kemungkinan mereka akan terus melakukan pergaulan bebas semau mereka. Tapi,
kalau informasi sudah didapatkan tapi mereka tetap nekad melakukan itu
persoalan lain lagi. Sepertinya perlu
ada penanganan khusus, apalagi yang sudah terang-terangan bangga melakukan
pergaulan bebas.
9. Menegakkan
Aturan Hukum
Bagi yang bangga tersebut, tak ada hal lain yang bisa
menghentikan selain adanya perangkat hukum dan aturan hukum yang bisa
menjeratnya. Setidaknya sebagai efek jera. Yang demikian harus dirumuskan
dan dilaksanakan melalui hokum yang
berlaku di negara kita. Langkah ini sebagai benteng terakhir untuk
menyelamatkan anak-anak muda dari amoralitas karena perilaku pergaulannbebas
yang lambat laun otomatis akan merusak bangsa ini.
10. Munakahat
Munakahat atau menikah. Cara ini efektif sekali. Inilah yang
ditawarkan oleh Islam sebagai salah satu solusi atas pergaulan bebas. Itulah
beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi adanya pergaulan bebas
khususnya di kalangan remaja.
e. Cara Pergaulan
Yang Baik
Pergaulan yang baik sebenarnya gampang-gampang susah.yang
jelas tergantung dari tingkah laku kita sendiri.Kita harus banyak berkomunikasi
dengan orang-orang yang kita percayai atau keluarga kita sendiri. Dalam bergaul
yang sangat mempengaruhi adalah lingkungan sekitar.Ada pepatah yang mengatakan
masuk ke kandang kambing tapi jangan seperti kambing,begitu juga dengan bergaul
kita harus memperhatikan lingkungan sekeliling kita.bagaimana cara orang cara
orang berperilaku yang baik.Gaya berbicara yang sopan dan santun dalam bergaul
tidak harus dengan cara ugal-ugalan atau ketenaran semata.Jadi yang harus kita
lakukan adalah jadi diri kamu sendiri bagaimana oarang disekeliling kamu merasa
nyaman saat berkomunikasi dengan kita.Jadi cobalah memberanikan diri untuk mengungkapkan
apa yang ada di dalam isi hati kita.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pergaulan bebas adalah salah satu kebutuhan hidup dari
makhluk manusia sebab manusia adalah makhluk sosial yang dalam kesehariannya
membutuhkan orang lain, dan hubungan antar manusia dibina melalui suatu
pergaulan (interpersonal relationship).
Pergaulan juga adalah HAM setiap individu dan itu harus
dibebaskan, sehingga setiap manusia tidak boleh dibatasi dalam pergaulan,
apalagi dengan melakukan diskriminasi, sebab hal itu melanggar HAM. Jadi
pergaulan antar manusia harusnya bebas, tetapi tetap mematuhi norma hukum,
norma agama, norma budaya, serta norma bermasyarakat. Jadi, kalau secara medis
kalau pergaulan bebas namun teratur atau terbatasi aturan-aturan dan
norma-norma hidup manusia tentunya tidak akan menimbulkan ekses-ekses seperti
saat ini.
Sikap antisosial adalah sikap yang melawan kebiasaan
masyarakat dan kepentingan umum. Sikap yang merugikan masyarakat, dapat
mengganggu kesejahteraan masyarakat.
Sikap yang sangat rentan dan mudah mempengaruhi remaja-remaja
sekarang ini. Dampak yang ditimbulkannya sangat beragam. Banyak hal yang dapat
berujung pada antisosial salah satunya adalah hp, yang telah dijelaskan diatas.
B. Saran
Karena pergaulan remaja sangat mengkhawatirkan saat ini maka
saran kami adalah dibutuhkan pengertian dan dukungan dari orang tua, guru dan
teman-teman agar remaja tidak dengan mudah terjerumus ke dalam belenggu
penyalahgunaan narkoba, minuman keras dan bahaya merokok.
DAFTAR PUSTAKA
Metrotvnews.com
http://zkamiye.blogspot.com/2012/08/contoh-makalah-sosiologi-sikap-anti.html
http://awamsoftware.blogspot.com/2012/12/contoh-makalah-pergaulan- bebas.html
www.e-psikologi.com
www.komunitasmayaberkaya.com
Informasi dari televisi, poster-poster, dan sekolah
http://noviadevina.blogspot.com/2010/10/makalah-tentang-pergaulan-bebas.html