CARA MENANAM CABE /
LOMBOK YANG BAIK
Berikut ini langkah
yang harus dilakukan untuk menanam tanaman cabe.
1. Pemilihan Jenis
Cabe
Sebelum menanam kamu
harus tentukan dulu jenis cabe apa yang akan ditanam. Kamu bisa memilih apakah
cabe rawit, cabe merah besar, cabe merah atau jenis cabe lainnya.
2. Menyemai Benih
Cabe
Setelah menentukan
akan menanam cabe jenis apa, pilihlah cabe yang masih segar. Kupas cabe
tersebut dan ambil bijinya. Selanjutnya jemur sampai kering.
Selanjutnya, lakukan
semai benih yang telah kering. Kamu dapat memilih apakah akan disemai di
polybag atau di media bedengan semaian. Kedua cara tersebut hampir sama, tapi
kebanyakan petani memakai media bedengan sebagai teknik untuk menyemai benih
cabe.
Cara menggunakan
teknik bedengan adalah dengan membuat bedengan pada sebidang tanah yang gembur.
Beri pupuk kandang dan pupuk TSP (kalau mau yang organik tidak usah gunakan
pupuk TSP) secukupnya. Pemupukan dimaksudkan untuk mempercepat pertumbuhan
bibit cabe.
Setelah bedengan
siap, taburkan benih cabe ke dalam setiap bedengan yang dibuat. Setelah itu,
tutup bagian atas menggunakan gulma kering, bisa menggunakan alang-alang kering
yang disangga menggunakan kayu jarak. Jarak antara tanah cabe.
Selama proses
penyemaian, jaga selalu kondisi tanah dengan cara menyiraminya setiap hari di
atas penutupnya, agar air tidak langsung jatuh ke tanah yang akan menyebabkan
benih jadi hanyut.
Tunggu sampai benih
tumbuh menjadi tanaman kecil yang memiliki daun minimal empat helai. Saat sudah
mempunyai daun minimal empat, bibit cabe siap untuk dipindahkan ke lahan tanam.
3. Pembuatan Lahan
Tanam Cabe
Sambil menunggu
bibit cabenya jadi, kita siapkan dulu lahan yang akan digunakan untuk menanam
cabe.
Bersihkan lahan yang
akan digunakan untuk menanam cabe dari gulma atau rumput liar.
Gemburkan tanah dan
beri pupuk kandang.
Buat bedengan dengan
lebar sekita 1 meter sampai 1,5 meter. Ketinggian bedengan 30 cm dan jarak
antar bedengan 30 sampai 40 cm.
Buat lubang dengan
jarak antar lubang 40 sampai 60 cm.
Nah, lahan siap
digunakan untuk menanam cabe.
4. Penanaman Cabe
Masa tanam yang
paling baik untuk tanaman cabe adalah ketika curah hujan tidak terlalu banyak.
Hal ini penting untuk diketahui karena jika curah hujan tinggi dan terdapat
genangan air, tanaman cabe bisa menjadi mati.
Nah, berikut langkah
untuk menanam bibit cabe yang sudah jadi.
Ambil bibit yang
sudah memiliki daun sebanyak emapt helai dan kondisinya baik.
Masukkan bibit ke
dalam lubang yang sudah disiapkan pada lahan tanam.
Tutup kembali lubang
dengan menggunakan tanah atau pupuk kandang.
Siram tanaman cabe
tiap hari jika tidak hujan.
Saat musim kemarau,
kamu bisa memberikan penutup diatas tanaman cabe. Bisa menggunakan jerami atau
penutup yang lain, hal ini untuk menjaga kelembaban serta agar tidak terjadi
kekeringan pada lahan tanam.
5. Pemupukan Tanaman
Cabe
Pupuk yang diberikan
pada tanaman cabe dapat berupa pupuk kandang atau pupuk kompos, itu jika akan
menghasilkan cabe yang organik. Tapi jika tidak, kamu dapat mencampur pupuk
kandang atau pupuk kompos dengan TSP atau urea secukupnya.
6. Perawatan Tanaman
Cabe
Lakukan penyiraman
tanaman cabe setiap hari jika kondisi sedang tidak hujan.
Lakukan penyiangan
atau pembersihan rumput-rumput liar yang tumbuh disekitar tanaman cabe.
Cabut daun yang
kuning agar pertumbuhan tanaman cabe lebih optimal.
Jika tidak perlu
gunakan pestisida secara berkala untuk menghilangkan hama yang menyerang
tanaman.
7. Pemetikan Cabe
Lakukan pemetikan
buah cabe yang kondisi buahnya telah masak. Masukkan ke dalam wadah yang
memiliki sirkulasi udara yang lancar agar cabe tidak menjadi busuk.
Sedikit berbeda
dengan cara menanam cabe biasanya, cara menanam cabe menggunakan polybag ini
bisa kamu lakukan di mana saja. Tidak perlu lahan yang luas dan besar untuk
menggunakan cara ini. Berikut yang harus kamu lakukan untuk menanam cabe
menggunakan polybag
1. Pemilihan Benih
Di pasaran, kamu
akan menemui beberapa varietas cabe, mulai dari yang hibrida sampai varietas
lokal. Untuk menanam kedua jenis cabe tersebut, tidaklah memiliki perbedaan.
Namun, untuk jika ingin membudidayakan cabe varietas hibrida, kamu harus
menggunakan obat-obatan tertentu.
Untuk jenis cabe
hibrida, benihnya didatangkan dari Thailand dan Taiwan. Kalau varietas lokal
biasanya ditanam di daerah Kudus, Rembang, sampai Sumatera Utara, tepatnya di
Tanah Karo.
Kalau kamu baru
memulai menanam cabe, lebih baik memilih yang varietas lokal. Varietas lokal
lebih mudah perawatannya daripada varietas hibrida. Sekarang juga sudah ada
varietas lokal hasil seleksi yang tingkat produktivitasnya jauh lebih baik jika
dibandingkan varietas lokal biasa.
Alasan lain memilih
varietas lokal adalah cabe lokal itu lebih adaptif dengan kondisi lingkungan
tempat cabe tersebut ditanam. Namun, jika dibandingkan dengan varietas hibrida,
tingkat produktivitasnya tentu akan kalah.
2. Penyemaian Benih
Seperti halnya
menanam pada lahan biasa, menanam cabe di dalam polybag sebaiknya jangan
langsung dari benih atau biji. Pertama-tama, kamu harus terlebih dahulu
menyemai benih agar menjadi bibit. Penyemaian juga berfungsi untuk menyeleksi
benih mana yang tumbuhnya tidak baik dan berpenyakit.
Penyemaian benih ini
juga menggunakan polybag berukuran kecil, sekitar 8×9 cm. Selain polybag, kamu
juga bisa menggunakan baki atau tray, daun pisang, atau petakan tanah. Dari
beberapa cara tersebut, cara yang paling mudah dan praktis adalah menggunakan
petakan tanah.
Cara menyemai benih
dengan menggunakan petakan tanah adalah, siapkan terlebih dahulu sepetak tanah
secukupnya. Setelah itu, campurkan kompos dengan tanah, kemudian aduk sampai
rata. Buat tanah segembur mungkin agar nantinya akar tanaman cabe dapat
menembus tanah dengan mudah. Setelah itu, buat ketebalan petakan tanah antara
5-10 cm. Kemudian, buat larik yang jarak antar lariknya 10 cm.
Tempat penyemaian
telah siap, selanjutnya tanam benih cabe dengan jarak 7,5 cm di dalam larik
yang sudah dibuat. Kemudian, siram tempat penyemaian agar tanah menjadi basah,
lalu tutup menggunakan abu atau tanah. Dan, tutup tempat penyemaian menggunakan
karung goni selama 3-4 hari.
Selama proses
penutupan tersebut, pastikan karung goni selalu basah. Nah, setelah 4 hari,
bibit akan muncul, bukalah karung goni. Setelah dibuka, sebaiknya tempat
penyemaian ditudungi dengan plastik transparan. Gunanya untuk melindungi bibit
cabe dari panas matahari dan siraman air hujan secara langsung.
Setelah berumur 3-4
minggu, bibit cabe siap dipindahkan ke dalam polybag yang ukurannya besar.
Atau, kamu bisa melihat apakah bibit cabe sudah siap dipindahkan ketika tanaman
tersebut sudah memiliki 3-4 helai daun.
3. Penyiapan Media
Tanam
Untuk menanam bibit
cabe, pilihlah polybag yang ukurannya lebih dari 30 cm. Gunanya, agar media
tanah, nantinya cukup kuat untuk menopang tanaman cabe yang rimbun.
Selain polybag, kamu
juga bisa menggunakan pot dari bahan semen, tanah liat, keramik, atau plastik.
Atau, kamu juga bisa memanfaatkan barang bekas seperti kaleng, toples yang
bagian bawahnya sudah dilubangi terlebih dahulu untuk jalan air keluar.
Menanam cabe di
dalam polybag membutuhkan media tanam berupa campuran tanah, pupuk kandang,
kompos, arang sekam, atau sekam padi. Nah, untuk mendapatkan media tanam yang
baik, kamu bisa menggunakan beberapa komposisi campuran dari bahan-bahan yang
ada.
Pertama, kamu bisa
menggunakan campuran tanah dan kompos yang perbandingannya 2:1. Kedua, bisa
juga mencampur tiga macam media, tanah, arang sekam, dan pupuk kandang dengan
perbandingan 1:1:1. Atau, yang ketiga, kamu menggunakan campuran tanah dan
pupuk kandang yang komposisinya 2:1. Nah, buat kamu yang menggunakan pupuk
kandang, sebaiknya pilih pupuk yang sudah matang, jangan lupa juga untuk
melihat jenis dan karakteristik pupuk tersebut.
Ketika membuat media
tanam, usahakan membuatnya sehalus mungkin dengan cara diayak. Untuk
mendapatkan hasil cabe yang baik, tambahkan 3 sendok NPK pada setiap media
tanam dalam satu polybag. Campurkan NPK tersebut sampai benar-benar merata ya.
Sebelum memasukkan
media tanam, terlebih dahulu lapisi bagian dalam polybag menggunakan sabut
kelapa, pecahan gabus atau styrofoam, atau pecahan genteng. Fungsinya, tentu
saja untuk mencegah terjadinya genangan air pada akar tanaman cabe.
4. Pemindahan Bibit
Setelah kamu
mendapatkan bibit yang baik dan media tanam sudah siap, langkah selanjutnya
adalah memindahkan bibit dari tempat penyemaian ke dalam polybag.
Pemindahan bibit
sebaiknya dilakukan saat sore hari, ketika matahari tidak terlalu terik. Hal
ini ditujukan agar tanaman cabe tidak stres ketika dipindahkan.
Saat pemindahan, usahakan
lakukan dengan hati-hati. Jangan sampai terjadi kerusakan terutama pada bagian
akar. Buatlah lubang pada polybag dengan kedalaman 5-7 cm.
Jika kamu
menggunakan tempat penyemaian berupa polybag atau daun pisang, langsung saja
copot polybag atau daun pisang tersebut dan masukkan semua tanah yang ada di
tempat penyemaian ke dalam lubang tanam. Tetapi, kalau kamu menyemai benih
menggunakan petakan tanah atau tray, pindahkan saja beserta tanah yang menempel
pada akar dan masukkan ke lubang tanam.
5. Pemeliharaan Dan
Perawatan
Setelah bibit
berhasil dipindahkan, lakukan perawatan terhadap tanaman cabe secara rutin.
Beri pupuk tambahan dengan dosis satu sendok makan NPK untuk setiap polybag
tiap bulannya. Jika kamu menginginkan cabe yang organik, gunakanlah pupuk cair,
semprotkan saat masa pertumbuhan daun dan buah. Tambahkan juga kompos atau
pupuk kandang sebanyak satu kepal saat tanaman akan berbuah.
Untuk penyiraman,
lakukanlah minimal 3 hari sekali, jangan sampai kurang. Tapi, ketika matahari
sedang terik-teriknya, siram tanaman setiap hari.
Agar tanaman cabe
dapat tumbuh dengan baik, perlu dilakukan pengajiran. Pengajiran ini berfungsi
untuk menopang tanaman cabe agar dapat berdiri tegak. Lakukan pengajiran ketika
tanaman cabe sudah tumbuh sekitar 20 cm. Berikan ajir berupa batang bambu dan
ikatkan ke pohon cabe.
Ketika tanaman sudah
tumbuh, kurangilah tunas-tunas muda yang tumbuh di ketiak daun, atau istilahnya
dirompes. Perompesan ini sebaiknya dilakukan pada hari ke-20 setelah masa
tanam. Perompesan biasanya akan dilakukan sebanyak tiga kali sampai terbentuk
cabang. Fungsi dari perompesan adalah agar tanaman tidak tumbuh ke samping,
karena batang belum terlalu kuat untuk menopangnya.
Ketika tanaman
diserang hama dan penyakit, gunakanlah pestisida. tapi ingat, hanya gunakan
pestisida jika tanaman terlihat terserang hama atau penyakit saja.
Gunakan pestida jika
terlihat hama putih, jika ada jamur, maka gunakan fungisida, ketika daun dimakan
ulat, gunakanlah insektisida. Tetapi, jika kamu menginginkan cabe organik,
gunakanlah pestisida organik juga.
6. Pemanenan
Setelah melalui
waktu yang cukup panjang, nantinya akan keluar cabe dan siap untuk dipanen.
Waktu pemanenan ini berbeda-beda, tergantung varietas cabe dan juga lingkungan
tempat menanam cabe.
Pemanenan sebaiknya
dilakukan ketika cabe belum sepenuhnya berwarna merah, masih terlihat ada garis
hijaunya. Cabe dengan warna seperti itu, sudah masuk bobot yang optimal dan
cabe masih dapat tahan 2-3 hari sebelum akhirnya terjual di pasar.
Pemanenam sebaiknya
dilakukan saat pagi hari, setelah embun mengering. Hindarilah memanen ketika
malam atau siang hari.
No comments:
Post a Comment