Air Terjun Tersembunyi di Desa gunung Perak
Gunung perak adalah salah satu Desa yang terletak di Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten sinjai yang masyarakatkan 80 Persen petani sayuran 10 persen petani sawah dan yang 10 persen lainnya adalah pegawai dan pengusaha.
namun tak luput dari hal di atas desa gunung perak mempunyai obyek obyek wisata tersembunyi yang belum di jangkau pemerintah yang sebenarnya apabila di kelolah dengan baik maka potensi wisata alam bisa dilakukan...dan ini bisa menjadi sumber penghasilan desa dan memakmurkan masyarakat
Thursday, January 31, 2019
Tuesday, January 29, 2019
Mesin gurinda di jadikan mesin pemotong kayu
nonton Videonya dan jangan lupa SUBSCRIBE
MERAKIT MESIN GURINDA MENJADI MESIN PEMOTONG KAYU ADALAH MOTIVASI MASYARAKAT DALAM MENANGKAP TEKNIK TEKNIK DAN DAPAT MENGOLAHNYA MENJADI NYATA .....
Monday, January 28, 2019
Tutorial cara ampuh memperbaiki balon lampu yg putus
Tutorial cara ampuh memperbaiki balon lampu yg putus dalam 5 menit
JANGAN BUANG LAMPU
PLILIPS RUSAKMU, COBA PERBAIKI DENGAN CARA INI
PLILIPS RUSAKMU, COBA PERBAIKI DENGAN CARA INI
Pada kesempatan ini kita akan coba
membahas cara memperbaiki lampu hemat energi / lampu efisiensi. Lampu yang
sudah mati merupakan barang bekas yang tidak bisa dipakai lagi dan kebanyakan
orang langsung membuangnya, sebenarnya lampu tersebut masih bisa diperbaiki.
Berikut ini saya berikan tips memperbaiki lampu efisiensi yang kebanyakan
sering dilakukan oleh dokter lampu. Cara kerja lampu efisiensi atau lampu hemat
energi yaitu arus listrik 220 Volt di ubah menjadi arus dc oleh dioda bridge
selanjutnya difilter oleh kondensator elektrolit. Tegangan tersebut kemudian
diolah secara elektronik oleh rangkaian inverter dari tegangan dc dirubah
menjadi ac kemudian arus tersebut akan
menyulut tabung CFL (Compact Fluorescent Lamp ).
membahas cara memperbaiki lampu hemat energi / lampu efisiensi. Lampu yang
sudah mati merupakan barang bekas yang tidak bisa dipakai lagi dan kebanyakan
orang langsung membuangnya, sebenarnya lampu tersebut masih bisa diperbaiki.
Berikut ini saya berikan tips memperbaiki lampu efisiensi yang kebanyakan
sering dilakukan oleh dokter lampu. Cara kerja lampu efisiensi atau lampu hemat
energi yaitu arus listrik 220 Volt di ubah menjadi arus dc oleh dioda bridge
selanjutnya difilter oleh kondensator elektrolit. Tegangan tersebut kemudian
diolah secara elektronik oleh rangkaian inverter dari tegangan dc dirubah
menjadi ac kemudian arus tersebut akan
menyulut tabung CFL (Compact Fluorescent Lamp ).
Lampu hemat energi
Gambar Lampu
Efisiensi
Efisiensi
Cara Memperbaiki
Lampu Efisiensi :
Lampu Efisiensi :
Pertama-tama kita
siapkan alat berupa solder,atraktor,tenol,multi tester,obeng kecil. Setelah
alat-alat lengkap maka kita mulai membuka tutup dari rangkaian lampu dengan
cara mencongkel dengan obeng kecil. Setelah tutup tersebut terbuka maka kita
dapat melihat rangkaian elektronika/ballast elektronik.Kemudian pisahkan
rangkaian tersebut dengan lampu tabung tersebut dengan cara melepas 4 kawat
sambungan pada rangkaian. Untuk mengetes filament tersebut kita gunakan multi
tester pada posisi 10X. Apabila jarum bergerak saat pengukuran masing-masing
filament maka dapat kita simpulkan bahwa lampu tabung masih layak digunakan.
Karena lampu tabung masih baik maka kemungkinan besar kerusakan terjadi pada
rangkaian ballast elektronik. Apabila filament lampu tabung yang putus maka
kemungkinan rangkaian ballast elektronik masih baik. Kerusakan pada lampu
biasanya ada 2 kemungkinan yaitu Rangkaian ballat rusak atau lampu tabung yang
putus, maka dapat kita akali dengan cara kanibal. Cara kanibal dapat kita
gunakan apabila kita mempunyai 2 lampu yang rusak dan kerusakannya berbeda
cotohnya kita mempunyai sebuah lampu yang rusak ballast elektronik dan lampu
yang lain rusak pada lampu tabungnya. Kita dapat memanfaatkan ballast
elektronik yang masih bagus dan kita pasang pada tabung lampu yang masih bagus.
siapkan alat berupa solder,atraktor,tenol,multi tester,obeng kecil. Setelah
alat-alat lengkap maka kita mulai membuka tutup dari rangkaian lampu dengan
cara mencongkel dengan obeng kecil. Setelah tutup tersebut terbuka maka kita
dapat melihat rangkaian elektronika/ballast elektronik.Kemudian pisahkan
rangkaian tersebut dengan lampu tabung tersebut dengan cara melepas 4 kawat
sambungan pada rangkaian. Untuk mengetes filament tersebut kita gunakan multi
tester pada posisi 10X. Apabila jarum bergerak saat pengukuran masing-masing
filament maka dapat kita simpulkan bahwa lampu tabung masih layak digunakan.
Karena lampu tabung masih baik maka kemungkinan besar kerusakan terjadi pada
rangkaian ballast elektronik. Apabila filament lampu tabung yang putus maka
kemungkinan rangkaian ballast elektronik masih baik. Kerusakan pada lampu
biasanya ada 2 kemungkinan yaitu Rangkaian ballat rusak atau lampu tabung yang
putus, maka dapat kita akali dengan cara kanibal. Cara kanibal dapat kita
gunakan apabila kita mempunyai 2 lampu yang rusak dan kerusakannya berbeda
cotohnya kita mempunyai sebuah lampu yang rusak ballast elektronik dan lampu
yang lain rusak pada lampu tabungnya. Kita dapat memanfaatkan ballast
elektronik yang masih bagus dan kita pasang pada tabung lampu yang masih bagus.
Pada komponen
ballast elektronik yang sering rusak adalah transistor. Karena hampir semua
jenis ballast elektronika yang ada hamper sama, maka bisa kita gunakan system
kanibal pada ballast elektronik yang lain. Dengan system kanibal kita dapat
menghemat biaya. Biasanya transistor yang digunakan yaitu seri 13001 untuk daya
<8 watt, seri 13002 untuk daya 8 watt sampai 18 watt, seri 13003 untuk daya
diatas 18 watt.
ballast elektronik yang sering rusak adalah transistor. Karena hampir semua
jenis ballast elektronika yang ada hamper sama, maka bisa kita gunakan system
kanibal pada ballast elektronik yang lain. Dengan system kanibal kita dapat
menghemat biaya. Biasanya transistor yang digunakan yaitu seri 13001 untuk daya
<8 watt, seri 13002 untuk daya 8 watt sampai 18 watt, seri 13003 untuk daya
diatas 18 watt.
Tanda kerusakan
tabung lampu :
tabung lampu :
Pada salah satu atau
kedua ujung filament berwarna hitam,hal ini dikarenakan panas yang berlebih
pada filament yang diakibatkan tegangan lebih ataupun usia pakai. Untuk lebih
baiknya kita gunakan multitester untuk mengecek filament.
kedua ujung filament berwarna hitam,hal ini dikarenakan panas yang berlebih
pada filament yang diakibatkan tegangan lebih ataupun usia pakai. Untuk lebih
baiknya kita gunakan multitester untuk mengecek filament.
Tabung lampu
retak,kemungkinan dikarenakan jatuh ,terbentur,atau karena panas yang berlebih
pada tabung lampu.
retak,kemungkinan dikarenakan jatuh ,terbentur,atau karena panas yang berlebih
pada tabung lampu.
Tanda kerusakan pada
ballast elektronik :
ballast elektronik :
Sekring putus,
biasanya putus dapat kita tes menggunakan multi tester pada skala 1X, apabila
jarum bergerak maka sekring baik.
biasanya putus dapat kita tes menggunakan multi tester pada skala 1X, apabila
jarum bergerak maka sekring baik.
Dioda short, hal ini
jarang terjadi untuk mengetesnya kita menggunakan multi tester pada posisi 10X,
apabila jarum tidak bergerak maka dioda putus. Bila pengetesan posisi dioda
dibolak-balik dan jarum bergerak maka dioda short.
jarang terjadi untuk mengetesnya kita menggunakan multi tester pada posisi 10X,
apabila jarum tidak bergerak maka dioda putus. Bila pengetesan posisi dioda
dibolak-balik dan jarum bergerak maka dioda short.
Capasitor, kerusakan
pada umumnya capasitor terlihat menggembung. Cara pengetesan menggunakan multi
tester posisi 10X apabila jarum bergerak kemudian kembali ke-posisi nol berarti
capasitor baik. Apabila jarum bergerak dan tidak kembali maka capasitor
korslet.
pada umumnya capasitor terlihat menggembung. Cara pengetesan menggunakan multi
tester posisi 10X apabila jarum bergerak kemudian kembali ke-posisi nol berarti
capasitor baik. Apabila jarum bergerak dan tidak kembali maka capasitor
korslet.
Resitor, kerusakan
biasanya ditandai dengan terlihat terbakarnya resistor. Cara pengetesan dengan
multi tester, bila jarum bergerak menunjukkan nilai yang sama dengan nilai
resistor maka resistor baik,apabila jarum tidak bergerak maka resistor putus.
biasanya ditandai dengan terlihat terbakarnya resistor. Cara pengetesan dengan
multi tester, bila jarum bergerak menunjukkan nilai yang sama dengan nilai
resistor maka resistor baik,apabila jarum tidak bergerak maka resistor putus.
transistor, biasanya
transistor pecah, untuk mengetesnya menggunakan multi tester posisi 10X.
Transistor baik jika jarum bergerak apabila basis pada kabel merah dan colektor
atau emitor pada kabel hitam dan jarum tidak bergerak pada saat dites
menggunakan multi tester antara colektor dan emitor.
transistor pecah, untuk mengetesnya menggunakan multi tester posisi 10X.
Transistor baik jika jarum bergerak apabila basis pada kabel merah dan colektor
atau emitor pada kabel hitam dan jarum tidak bergerak pada saat dites
menggunakan multi tester antara colektor dan emitor.
Saturday, January 26, 2019
MAKALAH PROSES TEKTONISME DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEHIDUPAN
MAKALAH
PROSES
TEKTONISME DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEHIDUPAN
Di Susun Oleh :
KELOMPOK 1
Suci Tirani
Abd. Rahman
Wini Afriani
Fitriani
M.Israq Afriansyah
Rahman
TA. 2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai .
Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak
yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat
memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun
pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh
karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Sinjai 23 Januari 2019
Kelompok 1
DAFTAR ISI
Halaman
judul…………………………………………………………………………………………………i
Kata Pengantar…………………………………………………………………………………………….. ii
Daftar
Isi…………………………………………………………………………………………….….…….
iii
BAB I
PENDAHULAN………………………………………………………………………………….…… 1
Latar
Belakang…………………………………………………………………………………………….…..1
Rumusan Masalah……………………………………………………………………………………………2
BAB II
PEMBAHSAN…………………………………………………………………………………….….. 3
a.
Tektonisme……………………………………………………………………………………..…..3
b.
Gerak Epirogenesa…………………………………………………………………………..…..3
c.
Gerak Orogenesa…………………………………………………………………………..…….3
d.
Dampak Tektonisme Bagi Kehidupan…………………………………………………..6
e.
Jenis-jenis Batas Lempeng………………………………………………………………..…..7
BAB III
PENUTUP………………………………………………………………………………………..…….9
Kesimpulan…………………………………………………………………………………………………..….9
DAFTAR
PUSTAKA………………………………………………………………………………..………… 10
BAB I
PENDAHULAN
A.
LATAR BELAKANG
Tektonisme adalah proses yang terjadi
akibat pergerakan, pengangkatan, lipatan, dan patahan pada struktur tanah di
suatu daerah. Yang dimaksud lipatan adalah bentuk muka bumi hasil gerakan
tekanan secara horizontal maupun vertikal yang menyebabkan lapisan permukaan
bumi menjadi berkerut dan melipat. Patahan adalah permukaan bumi hasil dari
gerakan tekanan horizontal dan tekanan vertikal yang menyebabkan lapisan bumi
menjadi retak dan patah.
Ada dua jenis tektonisme, yaitu Epirogenesa
dan Orogenesa. Epirogenesa adalah proses perubahan bentuk daratan yang
disebabkan oleh tenaga lambat dari dalam bumi dengan arah vertikal, baik ke
atas maupun ke bawah melewati daerah yang sangat luas. Ada dua Epirogenesa:
Epirogenesa positif, yaitu gerakan yang
mengakibatkan turunnya lapisan kulit bumi, sehingga permukaan air laut terlihat
naik dan daratan menurun.Contoh : Tenggelamnya Pulau-Pulau
Epirogenesa negatif, yaitu gerakan yang
mengakibatkan naiknya lapisan kulit bumi, sehingga permukaan air laut terlihat
turun dan daratan menaik. Contoh : Munculnya Pulau-Pulau Baru
Orogenesa adalah pergerakan lempeng
tektonis yang sangat cepat dan meliputi wilayah yang sempit. Tektonik Orogenesa
biasanya disertai proses pelengkungan (warping) dan lipatan (folding) yang
terjadi akibat adanya tekanan pada arah mendatar pada lapisan batuan yang
lentur. Lipatan terbentuk dari 2 bentuk dasar yaitu sinklinal dan antiklinal.
B. Rumusan Masalah
1. Membahas pengertian tentang Tektonisme
?
2. Membahas tentang gerak epirogenesa ?
3. Membahas tentang gerak orogenesa ?
4. Membahas tengang dampak tektonisme
dalam kehidupan ?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Tektonisme
Proses tektonisme bisa disamakan dengan
dislokasi yang berarti disertai dengan perubahan letak lapisan kulit Bumi dari
kedudukan semula. Perubahan ini bisa secara vertikal maupun horizontal.
Tektonisme berpengaruh pada wilayah yang luas. Berdasarkan kecepatan gerakan
dan luas wilayah yang terkena pengaruh, tektonisme dibedakan menjadi dua.
B.
Gerak Epirogenesa
Gerak inilah yang membentuk benua.
Gerakan ini berlangsung dengan sangat pelan sehingga kadang tidak kita rasakan.
Gerakan ini meliputi wilayah luas dan tanda-tandanya dapat dilihat dari adanya
perubahan garis pantai. Gerakan ini dibedakan menjadi epirogenesa positif dan
negatif. Epirogenesa positif ditandai dengan adanya kenaikan permukaan air laut
sehingga garis pantai pindah ke daratan karena daratan mengalami penurunan.
Sementara itu, epirogenesa negatif ditandai dengan permukaan air laut yang
menurun. Salah satu tandanya adalah pantai yang berteras karena mengalami
kenaikanatau pengangkatan berulang kali.
C.
Gerak Orogenesa
Merupakan suatu pergerakan lempeng
tektonis yang sangat cepat meliputi wilayah yang sempit. Merupakan proses
pembentukan gunuung akibat tabrakan lempeng benua, sesar bawah benua, perekahan
kontinen, atau pergeseran punggung samudra dengan benua.
1.Lipatan
(Fault)
Merupakan bentukan permukaan bumi yang terjadi
karena tekanan yang lemah, tetapi berlangsung secara terus menerus. Puncak
lipatan disebut antiklinal dan lembah lipatan disebut sinklinal.
Berdasarkan ketegakan posisi sumbu dan
bentuk pelipatannya, lipatan dibedakan menjadi:
Lipatan tegak (Symmetric Folds)
Lipatan tegak adalah lipatan yang
dihasilkan dari kekuatan yang sama yang mendorong dua sisi dengan seimbang.
2 . Lipatan Miring (Asymmetric Folds)
Lipatan miring adalah lipatan yang
dihasilkan ketika kekuatan tenaga pendorong di salah satu sisinya lebih kuat,
sehingga akan menghasilkan kenampakan salah satu sisinya lebih curam.
3. Lipatan Rebah (Overturned Folds)
Lipatan rebah adalah lipatan yang arah
lipatannya mendatar. Lipatan ini terjadi karena arah tenaga horizontal hanya
dari satu arah.
4. Lipatan Menutup (Recumbent Folds)
Lipatan menutup adalah lipatan yang
terbentuk pada saat lipatan yang satu menekan sisi yang lain dan menyebabkan
sumbu lipat hampir datar.
5. Lipatan Sesar Sungkup (Overthrust)
Lipatan sesar sungkup adalah lipatan yang
terbentuk ketika tenaga tekan menekan satu sisi dengan kuat sehingga
menyebabkan lipatan menjadi retak.
6. Nappe
Terbentuk setelah lipatan overthrust
rusak sepanjang garis retakan.
-
.Lengkungan
Lengkungan merupakan bentukan lahan
karena gerak vertikal yang tidak merata pada suatu daerah, khususnya yang berbatuan
sedimen akan menghasilkan perubahan struktur lapisan yang mulanya horisontal
menjadi melengkung. Jika melengkung ke
atas menjadi kubah (dome), jika ke bawah menjadi cekungan (basin).
-
Patahan
Patahan terjadi ketika kulit bumi yang
bersifat padat dan keras mengalami retak atau patah pada saat terjadi gerakan
orogenesa. Pada patahan, massa batuan mengalami pergeseran titik atau tempat
yang semula bertampalan (kontak) kemudian berpindah lokasi
(dislocated/displaced). Gerakan ini menimbulkan terjadinya patahan dengan gaya
tekan (compression) dan gaya regangan (tension). Ciri adanya patahan dapat
dikenali dari adanya perbedaan ketinggian yang mencolok.
Tipe-tipe dasar patahan:
Normal Fault
Merupakan patahan yang memungkinkan satu
blok (footwall) lapisan batuan bergerak dengan arah relatif naik terhadap blok
lainnya (hanging wall). Ciri dari patahan ini adalah sudut kemiringan besar
hingga mendekati 90 derajat.
b. Reserve Fault
Merupakan patahan dengan arah footwall
yang relatif turun dibanding hanging wall. Ciri dari patahan ini adalah sudut
kemiringan yang relatif kecil yaitu kurang dari 45 derajat.
c.
Strike Fault
Merupakan patahan yang arahnya relatif
mendatar ke kiri atau ke kanan. Arah patahan mendatar ini tidak sepenuhnya
seluruh lapisan batuan bergerak dengan arah mendatar namun sebagian ada yang
bergerak dengan arah vertikal. Bila
gerakan patahan ke kanan di sebut sesar geser sinistrial dan bila ke kiri
dinamakan sesar geser dekstral.
-
Retakan
Retakan merupakan bentukan lahan yang
terjadi karena pengaruh gaya regangan, sehingga batuan mengalami retak-retak
namun masih bersambung. Biasanya ditemukan pada batuan rapuh di daerah puncak
antiklinal dan dikenal dengan nama tectonic joint. Berdasarkan cara
pembentukannya, ada dua macam retakan, sebagai berikut:
Retakan yang disebabkan tekanan
Retakan yang disebabkan tarikan
D. Dampak Tektonisme Bagi Kehidupan
1.
Dampak Positif
Proses vulkanisme pada gunung api di
Indonesia bermanfaat bagi lahan pertanian, karena abu vulkanik akibat letusan
gunung api membuat tanah menjadi subur.
Gunung api merupakan penghasil bahan
galian tambang seperti emas, intan, timah, serta bahan bangunan yang lainnya.
Bentuk hasil tenaga endogen dapat
dijadikan wisata alam yang sangat menarik.
2. Dampak Negetif
Lereng-lereng yang terbentuk karena
tenaga endogen ada yang terjal dan landai, yang tidak baik dijadikan daerah
pertanian
Daerah-daerah pegunungan yang terjal juga
tidak baik dijadikan daerah pemukiman karena rentan terjadinya tanah longsor
sehingga dapat menimbulkan kerugian, baik materil maupun korban jiwa.
Proses alam endogen dapat menimbulkan
gempa bumi dan letusan gunung api. Gempa bumi dan letusan gunung api dapat
menelan korban jiwa manusia, membahayakan kesehatan masyarakat, serta
menimbulkan kerugian material bagi penduduk setempat.
Pergeseran kerak bumi mendorong
terbentuknya berbagai jenis pegunungan dan cekungan sedimen. Lebih lanjut
terjadinya tekanan, regangan, dan deformasi pada kerak Bumi (pengangkatan,
amblesan, retakan, patahan, serta lipatan) didukung dengan adanya gaya
gravitasi Bumi akan menimbulkan terjadinya erosi, longsoran, dan sedimentasi.
Dari proses yang terjadi ini dapat menimbulkan bencana alam yang mengakibatkan
kerugian materiil, harta benda, dan nyawa.
E. Jenis-Jenis Batas Lempeng
Ada tiga jenis batas lempeng yang berbeda
dari cara lempengan tersebut bergerak relatif terhadap satu sama lain. Tiga
jenis ini masing-masing berhubungan dengan fenomena yang berbeda di permukaan.
Tiga jenis batas lempeng tersebut adalah:
Batas transform (transform boundaries)
terjadi jika lempeng bergerak dan mengalami gesekan satu sama lain secara
menyamping di sepanjang sesar transform (transform fault). Gerakan relatif
kedua lempeng bisa sinistral (ke kiri di sisi yang berlawanan dengan pengamat)
ataupun dekstral (ke kanan di sisi yang berlawanan dengan pengamat). Contoh
sesar jenis ini adalah Sesar San Andreas di California.
Batas divergen/konstruktif
(divergent/constructive boundaries) terjadi ketika dua lempeng bergerak menjauh
satu sama lain. Mid-oceanic ridge dan zona retakan (rifting) yang aktif adalah
contoh batas divergen
Batas konvergen/destruktif
(convergent/destructive boundaries) terjadi jika dua lempeng bergesekan
mendekati satu sama lain sehingga membentuk zona subduksi jika salah satu
lempeng bergerak di bawah yang lain, atau tabrakan benua (continental
collision) jika kedua lempeng mengandung kerak benua. Palung laut yang dalam
biasanya berada di zona subduksi, di mana potongan lempeng yang terhunjam
mengandung banyak bersifat hidrat (mengandung air), sehingga kandungan air ini
dilepaskan saat pemanasan terjadi bercampur dengan mantel dan menyebabkan
pencairan sehingga menyebabkan aktivitas vulkanik. Contoh kasus ini dapat kita
lihat di Pegunungan Andes di Amerika Selatan dan busur pulau Jepang (Japanese
island arc). Batas konvergen dibagi kembali menjadi tiga, yaitu:
1. Bila 2 lempeng samudra yang saling
mendekat, lempeng yang satu akan
menghunjam kebawah lempeng yang lain
membentuk busur kepulauan.
2. Bila lempeng benua dan lempeng samudra
yang saling mendekat,
maka lempeng samudranya akan menghunjam
kebawah lempeng benua,
membentuk pegunungan uplift seperti
Andes.
3. Bila 2 lempeng benua yang saling
mendekat, terjadilah peristiwa tumbukan
(collision), membentuk pegunungan lipatan
seperti Himalaya.
Selain 3 jenis batas lempeng di atas,
terdapat juga plate boundary zone, dimana interaksi antar lempengnya belum
diketahui. Dan pada umumnya, plate boundary zone melibatkan paling tidak 2
lempeng besar dan beberapa microplate yang bergerak dengan cukup rumit,
sehingga pada daerah tersebut terdapat fitur geologi yang kompleks dan pola
gempa bumi. Contoh dari plate boundary zone adalah daerah Mediterranean-Alpine
yang merupakan batas antara lempeng Eurasia dan Afrika, dimana terdapat
kenampakan subduksi, kolisi, dan transform fault.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Tektonisme merupakan tenaga yang berasal
dari dalam bumi yangmenyebabkan terjadinya dislokasi (perubahan letak) patahan
dan retakan padakulit bumi serta pada batuan. Berdasarkan jenis gerakan dan
luas wilayah yangmempengaruhinya, tenaga tektonik dapat dibedakan atas gerak
orogenesa danepirogenesa. Gerak orogenesa merupakan gerakan tenaga endogen yang
relatif cepat dan meliputi daerah yang relatif sempit. Gerak orogenetik menyebabkanadanya
tekanan horizontal atau vertikal pada kulit bumi sehingga terjadilahperistiwa
dislokasi, baik dalam bentuk lipatan maupun patahan. Contohnyaterbentuknya
deretan lipatan pegunungan muda Sirkum Pasifik
DAFTAR PUSTAKA
Pararas-Carayannis, G., 1997.
Some of the World’s Greatest Disasters,
Bombay Press.,
India, 243 h.Sartono, S., Hardjasasmita,
S., Zaim, Y., Nababan, U.P., dan Djubiantono, T.,1978. Sedimentasi Daerah
Patiayam, Jawa Tengah.
Berita Pusat Penelitian Arkeologi
, 19, h.1-21.Syarifudin, M.Z., dan
Hadian, R., 1977.
Laporan lapangan pemeriksaanG. Sumbing, Jawa
Tengah.
BPPTK DIY, Tidak dipublikasikan.Suwarti,
T. dan Wikarno, 1992.
Peta Geologi Lembar Kudus
, skala 1:100.000.Pusat Penelitian dan
Pengembangan Geologi, Bandung.
Friday, January 25, 2019
makalah VULKANISME dan pengaruhnya terhadap lingkungan
posting bang junetfhoto
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semua
gejala alam sebagai akibat adanya aktivitas magma disebut vulkanisme.Gerakan
magma itu terjadi karena magma mengandung gas yang merupakan sumber tenaga
magma untuk menekan batuan yang ada di sekitarnya.Magma adalah batuan cair
pijar bertemperatur tinggi yang terdapat di dalam kulit bumi, terjadi dari
berbagai mineral dan gas yang terlarut di dalamnya.Magma terjadi akibat adanya
tekanan di dalam bumi yang sangat besar, walaupun suhunya cukup tinggi, batuan
tetap padat.
Magma
bisa bergerak ke segala arah, bahkan bisa sampai ke permukaan bumi.Jika gerakan
magma tetap di bawah permukaan bumi disebut intrusi magma, sedangkan magma yang
bergerak dan mencapai ke permukaan bumi disebut ekstrusi magma atau erupsi.
Erupsi inilah yang menyebabkan gunung api atau disebut juga vulkan. Banyaknya
tipe erupsi menyebabkan munculnya jenis gunung api yang berbeda-beda.
Seperti
yang telah kita ketahui, di Indonesia banyak tersebar gunung apiyang masih
aktif. Hal tersebut menyebabkan Indonesia rawan dengan bencana letusan gunung
api. Erupsi pada gunung api menimbulkan dampak pada kehidupan manusia. Dampak
tersebut selain dapat merugikanjuga dapat memberikan keuntungan bagi manusia.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah makalah ini sebagai berikut.
1.
Apa
yang dimaksud dengan vulkanisme?
2.
Apa
pengertian intrusi dan ekstrusi magma?
3.
Bagaimana
struktur gunung api?
4.
Apa
saja jenis-jenis gunung api?
5.
Bagaimana
gejala dan dampak dari letusan gunung api?
C. Tujuan Penulisan
1.
Mengetahui
pengertian Vulkanisme
2.
Mengetahui
pengertian intrusi dan ekstrusi magma.
3.
Mengetahui
struktur gunung api.
4.
Mengetahui
jenis-jenis gunung api.
5.
Mengetahui
gejala dan dampak dari letusan gunung api.
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam makalah ini penulis akan membahas tentang pengertian vulkanisme, pengertian
intrusi dan ekstrusi magma, jenis-jenis gunung api serta gejala dan dampak dari
letusan gunung api. Berikut pembahasan yang penulis paparkan.
A. Pengertian Vulkanisme
Vulkanisme
berasal dari kata Vulkanus, dewa api
bangsa Yunani yang konon tinggal di danau kawah Vulkano di Kepulauan Lipari,
lepas pantai Italia. “Vulkanisme adalah berbagai fenomena yang berkaitan dengan
gerakan magma naik ke permukaan bumi” (Herlambang, 2014: 37).“Vulkanisme adalah
proses alam yang berhubungan dengan kegiatan kegunungapian, mulai dari asal
usul pembentukan magma di dalam bumi hingga kemunculannya di permukaan bumi
dalam berbagai bentuk dan kegiatannya” (Buranda, 2012: 98).“Vulkanisme adalah
semua peristiwa yang berhubungan dengan magma yang naik ke permukaan bumi
melalui retakan dalam kerak bumi atau melalui sebuah pita sentral yang disebut
terusan kepundan atau diatrema” (Anonim: 2013).Jadi, dapat disimpulkan bahwa vulkanisme adalah semua
peristiwa alam yang diakibatkan oleh adanya aktivitas magma yang naik ke
permukaan bumi baik melalui lubang kepundan maupun melalui celah atau retakan
kerak bumi.
B.
Pengertian
Intrusi dan Ekstrusi Magma
1. Intrusi
Magma
Menurut Poetrafic, intrusi magma adalah menyusupnya
magma dari dapur magma ke dalam lapisan kulit bumi (litosfer) yang berbentuk
padat dan keras, akan tetapi tidak mencapai permukaan bumi. Adapun jenis-jenis
intrusi menurut Poetrafic (2010) sebagai berikut.
(Rusdirahman,2014)
1) Batolit
adalah batuan beku yang terbentuk di dalam dapur magma, sebagai akibat
penurunan suhu yang sangat lambat. Dengan kata lain, batolit adalah intrusi
magma yang berada dekat dengan dapur magma. Batolit berbentuk seperti lensa
cembung yang besar.
2) Lakolit
adalah magma yang menyusup di antara lapisan batuan yang menyebabkan lapisan
batuan di atasnya terangkat sehingga menyerupai lensa cembung. Permukaan
atas lakolit bentuknya tetap rata. Lakolit biasanya berada di atas sill.
3) Sill
adalah lapisan magma yang tipis menyusup di antara lapisan batuan. Menyusupnya
bisa horizontal dan vertikal. Sill
biasanya terletak di bawah lapisan lakolit.
4) Diatrema
adalah batuan yang mengisi pipa letusan, berbentuk silinder. Diatrema dimulai
dari dapur magma sampai ke permukaan bumi. Bentuk ditrema seperti lubang
kepundan, tempat keluarnya magma.
5) Intrusi korok atau
gang adalah batuan hasil intrusi magma
memotong lapisan-lapisan litosfer dengan bentuk pipih atau lempeng.
Perbedaan antara intrusi korok dengan sill adalah apabila sill batuan beku
diantara dua lapisan batuan. Intrusi korok merupakan batuan beku yang terbentuk
dari intrusi magma yang berbentuk pipih yang posisinya memotong antar lapisan
batuan.
6) Apofisa
adalah semacam cabang dari intrusi gang namun lebih kecil. Apofisa dapat
disebut juga sebagai percabangan magma yang ukurannya kecil atau sering disebut
urat-urat magma. Apofisa berbentuk horizontal.
2. Ekstrusi
Magma
Ekstrusi magma adalah peristiwa
penyusupan magma hingga keluar ke permukaan Bumi.Hal ini terjadi apabila
tekanan gas cukup kuat dan ada retakan pada kulit bumi sehingga menghasilkan
letusan yang sangat dahsyat. Ekstrusi magma inilah yang menyebabkan terjadinya
gunung api. Ekstrusi magma tidak hanya terjadi di daratan tetapi juga bisa di
lautan.Oleh karena itu, gunung berapi bisa terjadi di dasar lautan.
Erupsi atau letusan gunung api terjadi
apabila tenaga gas dari dapur magma mampu mendobrak batuan penyusun kerak bumi.
Biasanya setelah letusan akan meninggalkan lubang berbentuk mangkok di tempat
keluarnya magma yang disebut kawah (crater).Ukurannya
bermacam-macam dan dapat meluas karena tepinya mengalami longsor atau terkikis.
Istilah kaldera digunakan untuk depresi yang luas di puncak gunung api, dikelilingi
dinding terjal. Terbentuknya kaldera karena letusan hebat yang menghempaskan
sebagian tubuh gunung api, dapur magma bagian atas kosong sehingga ambles
membentuk depresi yang luas.Berikut adalah ilustrasi
Pembentukan Kaldera Maninjau.
(Ermala: 2012)
Secara umum ekstrusi magma dibagi dalam
tiga macam, sebagai berikut.
a. Ekstrusi
linear
(Anonim: 2013)
Ekstrusi linier terjadi tidak melalui
lubang kepundan gunung api. Jadi, ekstrusi linier terjadi jika magma keluar
lewat celah-celah retakan atau patahan memanjang sehingga membentuk deretan
gunung berapi.Letusannya bersifat effusif.Lebih banyak magma yang sampai di
permukaan bumi melalui retakan-retakan batuan dibanding melalui pipa kepunden
gunung api. Misalnya Gunung Api Laki di Islandia, serta deretan gunung
api di Jawa Tengah dan Timur.
b. Ekstrusi
areal
(Anonim: 2013)
Ekstrusi areal terjadi apabila letak
magma dekat dengan permukaan bumi, sehingga magma keluar meleleh di beberapa
tempat pada suatu areal tertentu.Misalnya Yellow Stone National Park di Amerika
Serikat yang luasnya mencapai 10.000 km2.
c. Ekstrusi
sentral
(Anonim: 2013)
Ekstrusi sentral terjadi karena magma
keluar melalui pipa kepundan gunung api. Ekstrusi sentral membentuk
gunung-gunung yang terpisah.Tidak seperti erupsi celah yang berlangsung lama,
erupsi puncak berlangsung dalam waktu yang pendek.Bila magmanya bersifat asam,
kadang-kadang pipa kepundan tersumbat oleh magma yang membeku. Sumbat tersebut dikenal dengan nama sumbat
lava (lava plug), menjadi penghalang
keluarnya magma. Sering pula sumbat tersebut terlalu kuat sehingga magma
mencari jalan lain, menerobos batuan yang lebih lemah dan terbentuklah kawah
baru. Misalnya Gunung Krakatau, Gunung Vesucius, dan lain-lain (Anonim: 2013).
Klasifikasi lainmenurut Buranda (2012:
105) berdasarkan penyebab
erupsi sebagai berikut.
a) Erupsi Magma (Magmatik eruption) adalah erupsi yang dihasilkan oleh dobrakan
tekanan gas yang berasal dari dapur magma.
b) Erupsi Hidro (Hidro eruption) adalah erupsi yang dihasilkan oleh tekanan uap
yang berasal dari pemanasan air di luar magma.
c) Erupsi Preatik (Preatic Eruption) adalah erupsi yang dihasilkan oleh tekanan uap
dari air tanah yang mengalami pemanasan magma.
d) Erupsi Preato-magmatik (Preatomagmatik eruption) adalah
gabungan erupsi magma dan erupsi preatik.
C.
Struktur Gunungapi
1) Main Vent
Merupakan tempat yang diterobos oleh
batuan cair dari magma chamber ke permukaan.Ini seperti pipa dimana lava dapat
mengalir.Terkadang main vent memiliki cabang, jika mereka mencapai permukaan
dari bentukan secondary cone atau fumarole.Ketika gunungapi meletus, lava, gas,
dan fragmen batuan menuju ke main vent dan bergerak keluar melalui
crater.Ketika letusan berhenti,lava dapat turun kembali ke pipa atau membentuk
danau lava di dalam crater.
2) Lava Flow
Aliran lava merupakan letusan yang
berupa molten rock di bawah permukaan bumi yang keluar dari vulkanik vent
(magma).Lava berwarna merah panas saat keluar dari vent,tetapi secara cepat
berubah menjadi warna merah gelap. Abu-abu, hitam atau warna yang lain
berdasarkan pengaruh proses yang dialaminya.Lava yang sangat panas mengandung
gas yang terdiri dari besi dan magnesium berupa cairan, yang mengalir seperti
tar panas.Sedangkan yang agak dingin, mengandung silicon, sodium dan potassium
yang berupa cairan dan mengalir seperti madu yang kental.
3) Strata lava dan Abu
Strata lava dan abu merupakan lapisan
yang terbentuk pada gunungapi ketika lava dan abu dari gunungapi aktif
terlempar keluar.Abu berisikan fragmen kecil batuan, beberapa sama baiknya
dengan partikel debu kecil, bongkahan lainnya dapat lebih besar dari kepalan
tangan.Abu gunungapi biasanya keluar dari gung berapi sebelum lava.Abu yang
mengendap ke bawah dan membentuk kumpulan di pinggir yang curam.
4) Secondary Cone
Merupakan kerucut yang baru terbentuk
pada gunungapi, ketika saluran utama membentuk cabang.Lapisan batuan and abu
yang membentuk gunung berapi sering retak dan terlemahkan oleh ledakan yang
terjadi selama letusan gunung berapi.Jika retakan ini membentuk garis/jalur
dari main vent ke permukaan,magma mampu bergerak ke saluran baru dan mencapai
permukaan.Karena letusan, abu dan lava menyebar ke udara seperti air mancur.
5) Magma chamber
Magma chamber atau dapur magma merupakan
daerah sebagai tempat induk magma berada.Ukuran magma chamber baik yang
berhubungan langsung dengan gunungapi ataupun yang terpisah hanya berupa tubuh
magma dapat mencapai ratusan ribu kilometer kubik.Pembentukan magma chamber
primer pada kerak sangat dipengaruhi oleh ukuran, pola dan kecepatan gerak
rekahan,disamping macam batuan dan ketebalan kerak bumi.Titik potong dua
rekahan akan mempermudah jalannya magma,sedangkan jalur gerus akan memperlambat
pergerakannya karena selain sifat bidang rekahan yang rapat,juga adanya
milonit.
6) Fumarole
Fumarole
merupakan retak pada terusan permukaan dimana uap panas dan gas dapat
keluar.Magma di bawah permukaan memanaskan air sampai titik dimana air berubah
menjadi uap panas dan mampu melarutkan mineral dari batuan di sekitarnya.Ketika
gas mencapai permukaan maka gas tersebut panas dan bertekanan rendah.Gas ini
mendingin dan mngembang,mengendapkan mineral yang terlarut di sekitar saluran.
7) Crater
Crater
gunungapi merupakan struktur amblesan yang terjadi di permukaan gunungapi
karena kegiatan gunungapi biasanya membuat lubang di bagian atas saluran. Kawah
dibentuk dari lava, gas, dan debu yang meledak kea rah aras dari main
vent.materila jatuh kembali ke bumi di sekitar saluran dan secara perlahan
menumpuk membentuk rim di sekitarnya.Di dalam kawah selalu tetap bersih
disebabkan adanya gaya gerakan ke atas material yang secara konstan memindahan
runtuhan yang jatuh.
Jenis-jenis Gunung Api
Jenis-jenis
gunung api yang ada didunia terdiri dari berbagai macam bentuk. Menurut Buranda
(2012: 100).Berdasarkan sifat erupsi dan bahan yang dikeluarkannya, ada tiga
macam sebagai berikut.
1. Gunung
Api Kerucut/Strato
(Anonim: 2013)
Gunung
api ini bentuknya seperti kerucut, makin runcing ke puncak. Gunung api kerucut
memuntahkan bahan-bahan padat karena magmanya asam, sehingga jatuh ke permukaan
bumi akan diendapkan berbentuk kerucut dengan kemiringan sekitar 10-35 derajat.
Selain bahan padat materi yang dikeluarkannya, ada lava cair maka bentuknya
berlapis-lapis, bergantian bahan padat dan lava. Gunung api ini disebut gunung
api strato. Gunung api inilah yang paling banyak ditemukan di dunia termasuk di
Indonesia. Misalnya gunung Merapi, Semeru, Merbabu, Kelud, dan lain-lain.
Menurut
Herlambang (2014:38) Karakteristik gunung api strato:
a) Strato
muda:
1) Kerucut
gunung api mempunyai: lereng curam, bongkah/blok baru, material piroklastik
kubah lava, crater (kawah).
2) Lereng
atas gunung api mempunyai: lereng curam, efflata kasar bercampur dengan aliran
lava, sumber lahar bagi gunung api aktif, longsoran dan erosi rendah.
3) Lereng
tengah gunung api mempunyai: lereng landai, aliran lahar bercampur dengan
aliran lava dan endapan lahar.
4) Lereng
bawah gunung api (kaki) mempunyai: lereng landai, fluvio vulkanik, lapisan
dengan blok besar terselang-seling dengan endapan aliran lava dan endapan abu.
5) Dataran
kaki gunung api mempunyai: lereng datar-landai dengan endapan fluvio vulkanik
halus.
b) Strato
tua:
Pada stadia tua gunung api strato sangat terkikis/terbuka,
kadang-kadang sulit dikenali bentuk asli badan vulkanosnya. Ciri-ciri yang
dapat dikenali:
1) Tingkat
pengikisan lanjut sehingga terdapat lembah-lembah yang dalam dan tidak
beraturan.
2) Hasil
pelapukan tebal tertimbun di lereng-lereng sebagai kerucut talus, kipas
alluvial.
3) Pola
aliran rapat dan tidak seluruhnya radial.
4) Batuan
induk sulit diketahui di permukaan.
2. Gunung
Api Perisai
(Anonim:
2013)
Gunung
api ini bentuknya seperti perisai/tameng, tingginya tidak seberapa dibanding
diameter alasnya dan lerengnya landai. Dibentuk oleh letusan gunung api yang mengeluarkan
lava yang mengalir karena magmanya basa sehingga setelah mencapai permukaan
bumi mengalir ke segala arah membentuk lereng landai 2-10 derajat. Contoh
gunung api perisai adalah gunung –gunung di kepulauan Hawaii seperti Mauna Loa,
Mauna Kea, Kilauea.
3. Gunung
Api Maar (Ranu)
(Anonim:
2013)
Gunung
ini berbentuk lubang besar bekas letusan dahsyat pada masa silam. Semula
magmanya sangat asam dengan tekanan gas sangat tinggi sehingga letusannya
hebat, menghempaskan sebagian besar tubuh gunung api dan menyisakan lubang
besar bekas letusan. Contoh gunung api ini adalah gunung Lamongan di Jawa Timur
dengan kawahnya yang diberi nama danau Klakah.
4. Gunung Api Lava Pijar dan Abu
Bentuk kerucut
simetris dengan lereng cekung (konkaf) yang landai. Bahan atau emisi berupa
asap, debu lembut, dan bau sulfur menyengat. Sifat letusan sedang. Contohnya
Gunung Paracutin di Meksiko. Keluarnya magma dari perut Bumi menyebabkan berbagai
kenampakan yang menakjubkan di permukaan Bumi.Kenampakan ini disebut kenampakan
vulkanik.Kenampakan vulkanik dibedakan menjadi dua seperti berikut.
a)
Kenampakan Vulkanik Ekstrusif
Kenampakan vulkanik ekstrusif di
antaranya danau kaldera, sumbat lava, dan plato lava. Danau kaldera terjadi
akibat letusan sangat dahsyat sehingga menyisakan lubang yang sangat
besar.Lubang ini kemudian terisi air dan membentuk danau.Sumbat lava terjadi jika magma terdorong ke permukaan.Magma yang panas ini akhirnya mencuat ke permukaan dan menjadi dingin.Sumbat lava ini bisa sangat besar hingga menyerupai bukit.Plato lava terjadi jika magma yang keluar dari dalam Bumi sangat encer sehingga menyebar dan membentuk hamparan lava yang luas.Lava ini perlahan-lahan membeku hingga membentuk suatu daratan. Lama-kelamaan lava ini semakin tinggi hingga membentuk dataran tinggi dan luas yang disebut plato. Selain kenampakan vulkanik ekstrusif, ada beberapa kenampakan oleh kegiatan panas bumi (geothermal) yang berhubungan dengan vulkanisme, yaitu geyser, mata air panas, kolam lumpur, solfatar (embusan gas gunung berapi yang banyak mengandung belerang), dan fumarol (embusan gas gunung berapi berupa uap panas kering/dry steam atau uap panas yang mengandung air/wet steam).
besar.Lubang ini kemudian terisi air dan membentuk danau.Sumbat lava terjadi jika magma terdorong ke permukaan.Magma yang panas ini akhirnya mencuat ke permukaan dan menjadi dingin.Sumbat lava ini bisa sangat besar hingga menyerupai bukit.Plato lava terjadi jika magma yang keluar dari dalam Bumi sangat encer sehingga menyebar dan membentuk hamparan lava yang luas.Lava ini perlahan-lahan membeku hingga membentuk suatu daratan. Lama-kelamaan lava ini semakin tinggi hingga membentuk dataran tinggi dan luas yang disebut plato. Selain kenampakan vulkanik ekstrusif, ada beberapa kenampakan oleh kegiatan panas bumi (geothermal) yang berhubungan dengan vulkanisme, yaitu geyser, mata air panas, kolam lumpur, solfatar (embusan gas gunung berapi yang banyak mengandung belerang), dan fumarol (embusan gas gunung berapi berupa uap panas kering/dry steam atau uap panas yang mengandung air/wet steam).
b)
Kenampakan Vulkanik Intrusif
Kenampakan ini terbentuk ketika
magma yang menyusup ke dalam batuan membeku sebelum mencapai permukaan
Bumi.Kenampakan intrusif kadang kala terlihat di permukaan karena terjadi erosi
batuan penutupnya.Contohnya batuan intrusif dapat dilihat di Pantai
Parangkusumo, Daerah Istimewa Yogyakarta.Batuan ini menonjol ke permukaan
sebagai batuan andesit.Beberapa bentuk vulkanik intrusif adalah batolit,
lakolit, dan dike.
Kalangan Vulkanologi Indonesia
mengelompokkangunungberapikedalamtigatipeberdasarkancatatansejarahletusan/erupsinya.
a) GunungapiTipeA :tercatatpernahmengalamierupsi
magmatic sekurang-kurangnyasatu kali sesudahtahun 1600.
b) GunungapiTipeB :sesudahtahun 1600
belumtercatatlagimengadakanerupsi magmatic namunmasihmemperlihatkangejalakegiatanvulkaniksepertikegiatansolfatara dan fumarola.
c) GunungapiTipeC :sejaraherupsinyatidakdiketahuidalamcatatanmanusia,
namunmasihterdapattanda-tandakegiatanmasalampauberupalapangansolfatara/fumarolapadatingkahlemah.
Berdasarkan kekentalan magma, tekanan
gas, kedalaman dapur magma, dan material yang dikeluarkannya, letusan gunung
api dibedakan beberapa tipe yaitu sebagai berikut.
1. Letusan Tipe
Hawai
Letusan tipe hawai terjadi karena lava
yang keluar dari kawah sangat cair, sehingga mudah mengalir ke segala
arah.Sifat lava yang sangat cair ini menghasilkan bentuk seperti perisai atau
tameng. Contoh: Gunung Maona Loa, Maona Kea, dan Kilauea di Hawai.
2. Letusan Tipe
Stromboli
Letusan tipe ini bersifat spesifik,
yaitu letusan-letusannya terjadi dengan interval atau tenggang waktu yang
hampir sama. Gunung api stromboli di Kepulauan Lipari tenggang waktu letusannya
± 12 menit. Jadi, setiap ±12 menit terjadi letusan yang memuntahkan material,
bom, lapili, dan abu. Contoh gunungapi bertipe stromboli adalah Gunung Vesuvius
(Italia) dan Gunung Raung (Jawa).
3. Letusan Tipe
Vulkano
Letusan
tipe ini mengeluarkan material padat, seperti bom, abu, lapili, serta
bahan-bahan padat dan cair atau lava.Letusan tipe ini didasarkan atas kekuatan
erupsi dan kedalaman dapur magmanya. Contoh: Gunung Vesuvius dan Etna di
Italia, serta Gunung Semeru di Jawa Timur.
4. Letusan Tipe
Merapi
Letusan
tipe ini mengeluarkan lava kental sehingga menyumbat mulut kawah.Akibatnya,
tekanan gas menjadi semakin bertambah kuat dan memecahkan sumbatan
lava.Sumbatan yang pecah-pecah terdorong ke atas dan akhirnya terlempar
keluar.Material ini menuruni lereng gunung sebagai ladu atau gloedlawine.Selain itu, terjadi pula
awan panas (gloedwolk) atau sering
disebut wedhus gembel.Letusan tipe merapi sangat berbahaya bagi penduduk di
sekitarnya. Contoh: gunung Merapi di Jawa Tengah.
5. Letusan Tipe
Perret atau Plinian
Letusan tipe ini sangat berbahaya dan
sangat merusak lingkungan.Material yang dilemparkan pada letusan tipe ini
mencapai ketinggian sekitar 80 km. Letusan tipe ini dapat melemparkan kepundan
atau membobol puncak gunung, sehingga dinding kawah melorot. Contoh: Gunung
Krakatau yang meletus pada tahun 1883 dan St. Helens 18 Mei 1980.
6. Letusan Tipe
Pelee
Letusan tipe ini biasa terjadi jika
terdapat penyumbatan kawah di puncak gunung api yang bentuknya seperti jarum,
sehingga menyebabkan tekanan gas menjadi bertambah besar. Apabila penyumbatan
kawah tidak kuat, maka gunung tersebut akan meletus.Lava yang keluar bersifat
kental. Contoh: gunung Pelee di Amerika Tengah.
7. Letusan Tipe
Sint Vincent
(Anonim: 2012)
|
Letusan tipe ini
menyebabkan air danau kawah akan tumpah bersama lava. Letusan ini mengakibatkan
daerah di sekitar gunung tersebut akan diterjang lahar panas yang sangat
berbahaya. Contoh: Gunung Kelud yang meletus pada tahun 1919 dan Gunung Sint
Vincent yang meletus pada tahun 1902 (Geoenviron:
2012).
Jika terjadi letusan gunung api, ada
material yang dikeluarkan. Material tersebut dapat berwujud benda padat, cair,
dan gas.Berikut penjelasannya.
Material Padat (Efflata), terdiri
atas:
a)
bom
(batu-batu besar)
b)
terak (batu-batu yang tidak beraturan)
c)
bahan lapili, berupa kerikil
d)
pasir
e)
debu
f)
batu apung
Menurut asalnya, efflata dibedakan menjadi dua, yaitu:
a) efflata allogen, berasal dari batu-batu di sekitar kawah yang terlempar
ketika terjadi letusan.
b) efflata autogen, berasal dari magma itu sendiri atau piroklastik.
Material Cair (effusifa), terdiri atas:
a)
Lava, yaitu magma yang meleleh di luar gunung api.
b)
Lahar panas, yaitu campuran magma dan air, sehingga
merupakan lumpur panas yang mengalir.
c)
Lahar dingin, terbentuk dari efflata porus atau bahan padat di puncak gunung menjadi lumpur
ketika turun hujan lebat dan mengalir pada lereng serta lembah. Contohnya,
akibat letusan Gunung Merapi tahun 2006 yang lalu telah menghasilkan sekitar 6
juta meter kubik timbunan material yang akan membentuk aliran lahar dingin saat
turun hujan.
Material Gas (Ekshalasi) terdiri atas:
a) solfatar, berbentuk gas belerang (H2S).
b) fumarol, berbentuk uap air (H2O).
c) mofet, berbentuk gas asam arang (CO2). Gas ini
berbahaya bagi kehidupan karena bersifat racun. Selain itu, sifatnya yang lebih
berat dari oksigen menyebabkan gas ini lebih dekat dengan permukaan tanah
sehingga mudah dihirup oleh makhluk hidup. Contohnya, gas CO2 yang
keluar dari Gunung Dieng pada tahun 1979 telah membunuh 149 penduduk (Lutfiana:
2013).
E.
Gejala
dan Dampak Letusan Gunung Api
Setiap
gunung api yang akan meletus pasti akan memperlihatkan gejala-gejalanya, agar
manusia berwaspada. Kemudian setelah gunung api tersebut meletus pasti akan
memberikan dampak terhadap kehidupan manusia. Gejala yang muncul dalam letusan
gunung api dibagi menjadi dua, yaitu gejala pravulkanik dan pascavulkanik.
Berikut penjelasannya.
Gejala Pravulkanik,
adalah tanda-tanda
gunung api akan meletus. Berikut di antaranya.
a) Suhu udara disekitar gunung naik secara
mendadak.
b) Sumber air banyak yang mengering.
c) Sering terjadi getaran-getaran gempa
lokal.
d) Pohon-pohon banyak yang meranggas dan
mati.
e) Binatang-binatang liar banyak yang
mengungsi ke tempat lain karena ekologinya terganggu.
Gejala Pascavulkanik, adalah gejala
sesudah gunung api meletus. Berikut diantaranya.
a)
Terdapat gas belerang yang dinamakan solfatar. Contohnya di
Gunung Welirang.
b)
Terdapat gas yang mengandung uap air yang disebut gas
fumarol. Contohnya di Gunung Dieng (Jawa Tengah).
c)
Terdapat gas yang mengandung asam arang yang disebut mofet. Contohnya di Gunung Tangkuban
Perahu dan Papandayan (Jawa Barat).
d)
Sumber air panas berasal dari air hujan yang meresap kedalam
lapisan batuan yang masih panas. Kemudian keluar menjadi air panas. Sumber air
panas yang memiliki kandungan belerang dapat digunakan untuk mengobati penyakit
kulit.
e)
Terdapat mata air yang mengandung mineral yang disebut makdani. Contohnya di Maribaya (Jawa
Barat).
f)
Terdapat geyser. Geyser adalah air panas yang memancar
dari dalam bumi secara periodik yang terbentuk dari air yang terdapat didalam
batuan kemudian terpanaskan oleh gas panas yang berasal dari sirkulasi
kepermukaan bumi sehingga terjadilah pemancaran air dengan suhu cukup tinggi.
Contohnya di Pelabuhan Ratu (Heryanah: 2011).
Setelah
gunung api meletus, pasti akan menimbulkan dampak pada manusia, baik dampak
negatif maupun positif.
Dampak
Negatif letusan gunung api sebagai berikut.
a)
Tercemarnya udara dengan abu gunung berapi yang mengandung
bermacam-macam gas mulai dari sulfur dioksida atau SO2, gas hidrogen
sulfida atau H2S, nitrogen dioksida serta beberapa partikel debu
yang berpotensi meracuni makhluk hidup di sekitarnya.
b)
Dengan meletusnya suatu gunung berapi bisa dipastikan semua
aktivitas penduduk di sekitar wilayah tersebut akan lumpuh termasuk kegiatan
ekonomi.
c)
Semua titik yang dilalui oleh material berbahaya seperti
lahar dan abu vulkanik panas akan merusak pemukiman warga.
d)
Lahar yang panas juga akan menyebabkan hutan di sekitar
gunung rusak terbakar dan hal ini berarti ekosistem alamiah hutan terancam.
e)
Material yang dikeluarkan oleh gunung berapi berpotensi
menyebabkan sejumlah penyakit, misalnya ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas).
f)
Gunung yang biasanya untuk tempat wisata, sementara ditutup
karena terjadinya letusan gunung api. Seperti Gunung Rinjani dan juga Gunung
Merapi, kedua gunung ini dalam kondisi normal merupakan salah satu potensi
wisata terbaik.
Dampak positif letusan gunung api
sebagai berikut.
a)
Tanah yang dilalui oleh hasil vulkanis gunung berapi sangat
baik bagi pertanian, sebab tanah tersebut secara alamiah menjadi lebih subur
dan bisa menghasilkan tanaman yang jauh lebih berkualitas. Tentunya bagi
penduduk sekitar pegunungan yang mayoritas petani, hal ini sangat
menguntungkan.
b)
Terdapat mata pencaharian baru bagi rakyat sekitar gunung
berapi yang telah meletus, yaitu penambang pasir. Material vulkanik berupa
pasir tentu memiliki nilai ekonomis.
c)
Terdapat bebatuan yang disemburkan oleh gunung berapi saat
meletus. Bebatuan tersebut bisa dimanfaatkan sebagai bahan bangungan warga
sekitar gunung.
d)
Meski ekosistem hutan rusak, namun dalam beberapa waktu,
akan tumbuh lagi pepohonan yang membentuk hutan baru dengan ekosistem yang juga
baru.
e)
Setelah gunung meletus, biasanya terdapat geyser atau sumber mata air panas yang
baik bagi kesehatan kulit.yang keluar dari dalam bumi dengan berkala atau
secara periodik.
f)
Muncul jenis mata air dengan kandungan mineral yang sangat
melimpah yang disebut makdani.
g)
Pada wilayah vulkanik, potensial terjadi hujan orografis. Hujan
ini potensial terjadi karena gunung merupakan penangkan hujan terbaik (Wikipedia).
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Vulkanisme
merupakan seluruh peristiwa alam yang diakibatkan
oleh adanya aktivitas magma yang naik ke permukaan bumi baik melalui lubang
kepundan maupun melalui celah atau retakan kerak bumi.Intrusi magma adalah menyusupnya magma dari dapur
magma ke dalam lapisan kulit bumi tetapi tidak mencapai permukaan bumi.Hasil
bentukannya berupa batolit, lakolit,
sill, diatrema, intrusi korok dan
apofisa. Sedangkanekstrusi magma adalah peristiwa penyusupan magma hingga
keluar ke permukaan bumi dan membentuk gunung api. Adapun jenis-jenis gunung api terdiri dari berbagai
macam bentuk dan tipe yang masing-masing diklasifikasikan berdasarkan ciri-ciri
tertentu. Ketika gunung api telah meletus pasti mengeluarkan material-material.
Material tersebut dapat berwujud padat, cair dan gas. Ketika gunung api akan
meletus, akan muncul berbagai gejala. Sehingga masyarakat bisa segera melakukan
antisipasi untuk menyelamatkan diri. Letusan gunung api jelas memberikan dampak
bagi manusia baik negatif maupun positif. Dampak negatif dapat menimbulkan efek
bahaya bagi masyarakat, sedangkan dampak positif dapat memberikan manfaat dan
berkah dalam kehidupan manusia.
B.
Saran
Sebelum bencana gunung api terjadi,
salah satu cara untuk mendeteksi kapan terjadinya letusan adalah melalui
gejala-gejala post vulkanik. Untuk itu masyarakat diharap untuk berwaspada.
Dari dampak negatif yang diakibatkan oleh letusan gunung api tersebut, kita
harus berhati-hati. Kemudian, dari dampak positif letusan gunung api kita dapat
mengambil manfaat darinya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Vulkanisme. (Online). (http://www.artikelbagus.com/2011/11/
vulkanisme.html#ixzz3KA2XL7m3), diakses 25 Nopember 2014
Anonim. 2012. Dampak letusan gunung api. (Online). (http://id.wikipedia.org/wiki/Dampak-Letusan-gunung-api/html)
diakses 22 Oktober 2014
Anonim. 2013. Pengertian Vulkanisme dan Gunung Api.
(Online).(http://
softilmu.blogspot.com/2013/12/pengertian-vulkanisme-gunung-api.html)
diakses 20 Oktober 2014.
Anonim.2012. Letusan Gunung Api. (Online).(http://geoenviron.blogspot.com /2012/02/letusan-gunung-api.html)
diakses 20 Oktober 2014.
Anonim.Dampak Letusan Gunung Api. (Online).(http://id.wikipedia.org/wiki/
Letusan-gunung-api/html), diakses 22 Oktober
2014.
Buranda, J.P. 2012. Geologi Umum. Malang: Universitas Negeri
Malang
Ermala. 2012. Pembentukan Kaldera. (Online).(http://ermala.wordpress.com
/2012/10/02/danau-maninjau-sumatera-barat/html) diakses 22 Oktober 2014
Herlambang,
Sudarno. 2014. Dasar-dasar Geomorfologi.
Malang: Universitas Negeri Malang
Heryanah, R. 2011. Dampak Letusan Gunung Api. (Online).(http://rina-heryanah.blogspot.com/2011/07/letusan-gunung-api-yang-membawa-dampak.html) diakses 22 Oktober 2014
Lutfiana,
U. 2013. Material Gunung Api. (Online).(http://unsani-lutfiana.blogspot.com/2013/06/material-yang-dikeluarkan-gunung-berapi.html)
diakses 22 Oktober 2014
Poetrafic. 2010. Intrusi Magma. (Online). (http://poetrafic.wordpress.com
/2010/08/15/intrusi-magma/html) diakses 20 Oktober 2014
Rusdirahman, R. 2014. Bagian Intrusi Magma. (Online).(http://rifqi
-rusdirahman.blogspot.com/2014/02/bagian-bagian-magma-intrusi-magma.html) diakses 22 Oktober 2014
Subscribe to:
Posts (Atom)
pengobatan lama menikah belum punya anak
doa membuka aura wajah supaya awet muda dan bercahaya
doa membuka aura wajah supaya awet muda dan bercahaya
-
Sulit Punya Anak Bisa Jadi Karena Gangguan Jin Sulit Punya Anak Bisa Jadi Karena Gangguan Jin - Assalamu'alaikum, selamat data...
-
MAKALAH PERLAWANAN BANGSA INDONESIA MENENTANG DOMINASI ASING SAMPAI AKHIR PERANG DIPENEGORO ...
-
8 Tanda Produk Kosmetik Ancam Rusak Kulit Wajah 8 Tanda Produk Kosmetik Ancam Rusak Kulit Wajah (Copas) NABILLA TASHANDRA Kompas.c...
-
kecelakaan yg berujung maut di kota malino Selasa 08 januari 2019 Kecelakaan ini menewaskan seorang wanita dan seorang pengen...
-
MAPPACCI (MENSUCIKAN PENGANTIN ATAU PEMBERITAHUAN PENGANTIN TENTANG PERNIKAHANYA) POSTING :BANG JUNETFHOTO MAPPAC...
-
posting : junetfhoto.blogspot.com Channel Youtube : bang junetfhoto MAKALAH AGAMA ISLAM HUKUM TAKLIFI ...
-
Titik rawan longsor sinjai barat di harapkan bagi pengguna jalan untuk hati hati.... 1. Manipi bagian salassara sampai dusun kasu...
-
Tutorial cara ampuh memperbaiki balon lampu yg putus dalam 5 menit JANGAN BUANG LAMPU PLILIPS RUSAKMU, COBA PERBAIKI DENGAN CARA IN...