MAKALAH
“KEPRIBADIAN
”
DI
SUSUN OLEH :
AKHSANUL
IKRAM
ASRAR
WAHID
DINI
FAHLINA
FASIKUL
IKHSAN
MARDIANA
MUSDALIFAH
MISRAH
NURAINA
PUTRI
WARSIL
SYAM
YUNIAR
SMA NEGERI 14 SINJAI
Kata
pengantar
Berkat rahmat dan hidayah
dari Tuhan Yang Maha Esa, serta dorongan untuk menyelesaikan tugas sosiologi ,
maka penyusunan makalah ini dapat kami selesaikan.
Dalam makalah ini di
jelaskan tentang sosialisasi dalam pembentukan kepribadian yang mencakup nilai,
norma, dan pola prilaku individu dan kelompok, kelompok dengan kelompok dan
individu dengan individu.
Kami menyadari bahwa
makalah ini masih terdapat kekurangan, maka kami mengharapkan adanya kritik dan
saran yang bersifat membangun demi perbaikan dan penyempurnaan makalah
berikutnya.
Sinjai 20 Januari 2018
Hormat kami
Penulis
DAFTAR
ISI
Halaman Judul ………………………………………..………………………………….i
Kata Pengantar…………………………………………………………….……………. ii
Daftar Isi ……………………………………………………………….……………….....iii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………..…………... 1
A.Pendahuluan
…………………………………………………………..…………...
1
B.Tujuan Penelitian………………………………………………….……..………….. 1
C. Mamfaat Penelitian…………………………………………..…..………………….. 1
D. Rumusan Masalah………………………………………………………………….... 1
BAB II PEMBAHASAN……..........................................................................................2
2.1 Pengertian Kepribadian…………………………………………………………..…….2
2.2 Ciri-ciri Kepribadian Umum……………………………………………………..………2
2.3 Unsur-unsur Kepribadian……………………………………………………………….4
2.4 Jenis-jenis Kepribadian Manusia……………………………………………….……..5
2.5 Faktor-faktor yang berpengaruh dalam pembentukan
kepribadian sebagai proses sosialisasi……………………………………………………………………………………..7
BAB III. PENUTUP…………………………………………………………………………..9
Kesimpulan………………………………………………………….…………..………... 9
Daftar Pustaka……………………………………………………………………….…… 10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pendahuluan
Diri seseorang Dalam interaksi tersebut ia mengalami sosialisasi .
Sejak ia lahir , ia telah mengalami proses sosialisasi . Artinya , sejak lahir
seseoarng melakukan proses belajar tentang bagaimana bertindak dan berperilaku
sesuai dengan nilai dan norma sosial yang berlaku didalam masyarakat melalui
repleksi terhadap orang lain . Dengan demikian , nilai dan norma – norma
tersebut telah menjadi bagian dari dirinya . Ia akan selalu berperilaku atau
bertindak sesuai dengan niali dan norma tersebut . Meskipun nilai dan norma
sosial merupakan isi yang dipelajari seseorang untuk membentuk dirinya , niali
dan norma sosial juga menjadi penentu bagaimana sosialisasi akan berlangsung
dalam diri seseorang .
B. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui Pengertian,cirri-ciri
dan Unsur kepribadian
2. Untuk mengetahui Jenis kepribadian dan
factor pembentukan Kepribadian
C. Manfaat Penelitian
1. Menambah wawasan mengenai kepribadian
2. Menambah koleksi perpustakaan sekolah
3. Meningkatkan mutu sekolah dalam
Pendidikan
D. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian kepribadian secara
Umum,Istilah dan para Ahli ?
2. mampu mengemukakan Ciri- ciri Kepribadian
?
3. mengetahui Unsur-unsur Kepribadian ?
4. menyebutkan Jenis- jenis Kepribadian ?
5. penjabaran Faktor Pembentukan Kepribadian
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Kepribadian
a.
Pengertian Kepribadian Menurut Para Ahli
Kepribadian
merupakan suatu konsep yang sangat luas. Itulah kenapa definisi kepribadian
yang disampaikan oleh beberapa ahli lain kadang berbeda. Namun perbedaan
pendapat tersebutlah yang nantinya akan melengkapi serta juga memperkaya
pengetahuan kita tentang konsep kepribadian. Berikut ini adalah pengertian atau
juga definisi kepribadian menurut para ahli.
b.
Pengertian kepribadian secara umum
Kepribadian adalah keseluruhan
sikap, perasaan, ekspresi, temparmen, ciri-ciri kas dan prilaku seseorang.
Sikap perasaan ekspresi dan tempramen itu akan terwujud dalam tindakan
seseorang jika di hadapkan pada situasi tertentu. Setiap orang mempunyai
kecenderungan prilaku yang baku, atau berlaku terus menerus secara konsisten
dalam menghadapai situasi yang di hadapi, sehingga menjadi ciri khas pribadinya
c.
Pengertian Kepribadian secara Istilah
Tinjauan secara etimologis istilah kepribadian dalam bahasa Inggris
dinyatakan dengan personality. Istlah ini berasal dari bahasa Yunani, yaitu
persona, yang berarti topeng dan personare, yang artinya menembus. Istilah
topeng berkenaan dengan salah satu atribut oleh para pemain sandiwara pada
jaman Yunani kuno. Dengan topeng yang dikenakan dan diperkuat dengan
gerak-gerik dan apa yang diucapkan, karakter dari tokoh yang diperankan
tersebut dapat menembus keluar, dalam arti dapat dipahami oleh para penonton.
2.2 Ciri-Ciri Kepribadian Umum
a.
Ciri-ciri kepribadian merupakan karakteristik yang menggambarkan
perilaku dan budi pekerti seseorang. Ciri-ciri kepribadian adalah sebagai
berikut.
-
Ketekunan
-
Ambisi
-
Kelainan seksual
-
Timbulnya kecenderungan turunan
b.
Ciri-ciri Kepribadian sehat dan tidak Sehat
-
Ciri-Ciri Kepribadian Sehat
Mampu
menilai diri sendiri secara realistik, mengenai kelebihan dan kekurangan baik
secara fisik, pengetahuan, keterampilan dan sebagainya.
Mampu
menilai prestasi yang diperoleh secara realistik; dapat menilai keberhasilan
yang dieroleh dan diraih secara rasionalm tidak menjadi sombong, angkuh, atau
mengalami superiority compelx jika memperoleh prestasi yang tinggi atau
kesuksesan.
Kemandirian;
mempunyai sifat yang mandiri dalam cara berfikir, dan bertindak, mampu
mengambil keputusan, mengarahkan dan mengembangkan diri serta menyesuaikan diri
dengan norma yang berlaku dilingkungannya.
Mampu
menilai secara realistik; dapat menghadapi situasi dengan kondisi kehidupan
yang dialaminya secara realistik dan mau menerima secara wajar, tidak
mengharapkan kondisi kehidupan sebagai sesuatu yang sempurna.
Memiliki
filsafat hidup; mengarahkan hidupnya dengan berdasarkana filsafat hidup berakar
dari keyakinan agama yang dianutnya.
Berorientasi
keluar (ekstrovert); bersifat respek, empati terhadap orang lain, memiliki
kepedulian terhadap situasi atau masalah-masalah yang terdapat dilingkungannya
dan bersifat fleksibel dalam berfikir, menghargai dan menilai orang lain
misalnya dirinya, merasa nyaman dan terbuka terhadap orang lain, tidak
membiarkan dirinya dimanfaatkan untuk menjadi korban orang lain dan
mengorbankan orang lain, karena kekecewaan dirinya.
Berbahagia;
situasi kehidupannya diwarnai dengan kebahagian, yang didukung faktor-faktor
achiement (prestasi), acceptance (penerimaan), dan affection (kasih sayang).
Penerimaan
sosial; mau berpartisipasi aktif di kegiatan sosial dan mempunyai sikap
bersahabat dalam berhubungan terhadap orang lain.
Berorientasi
tujuan; dapat memutuskan tujuan-tujuan dalam setiap aktivitas dan kehidupannya
yang berdasarkan pertimbangna secara matang (rasional), tidak atas dasar
paksaan dari luar, dan berupaya mencapai tujuan dengan cara mengembangkan
kepribadian (wawasan), pengetahuan dan keterampilan.
Mampu
mengontrol emosi; merasa nyaman dengan emosinya, dapat menghadapi situasi
frustasi, depresi, atau stress secara positif atau konstrutik, tidak
desktruktif (merusak).
Menerima
tanggung jawab; dia memiliki keyakinan terhadap kemampuannya untuk mengatasi
berbagai masalah yang dihadapinya.
-
Ciri-CIri Kepribadian Tak Sehat
Mudah marah
(tersinggung)
Hiperaktif
Sulit tidur
Bersikap
memusuhi semua bentuk otoritas
Pesimis
dalam menghadapi kehidupan
Sering
tertekan (stress atau depresi)
Menunjukkan
kekhawatiran dan kecemasan
Bersikap
kejam atua senang mengganggu orang lain yang usianya jauh lebih muda atau
tdengan binatang
Ketidakmampuan
untuk menghindar dari perilaku menyimpang walaupun sudah diperingati atau
dihukum
Senang
mengkritik.mencemooh orang lain
Kurang
bergairah (bermuram durja) di kehidupan yang dijalani
Kurang
mempunyai kesadaran untuk mentaati ajaran agama
Sering
mengalami pusing kepala (meskipun penyebabnya bukan faktor yang bersifat
organis)
3.3 Unsur-Unsur Kepribadian
Unsur-unsur
akal dan jiwa yang menentukan perbedaan perilaku tiap-tiap individu itu disebut
susunan kepribadian yang meliputih dari hal-hal dibawah ini...
1.
Pengetahuan
Pengetahuan
individu terisi dengan fantasi, pemahaman, dan konsep-konsep yang lahir dari
pengamatan dan pengalaman mengenai bermacam-macam hal yang berbeda dari dalam
lingkungan individu tersebut. Semua itu direkam dalam otak dan sedikit demi
sedikit diungkapkan oleh individu dalam bentuk perilaku.
2. Perasaan
Perasaan
adalah suatu keadaan kesadaran manusia dengan menghasilkan penilaian positif
atau negatif terhadap suatu. Bentuk penilaian itu dipengaruhi oleh
pengetahuannya. Sehingga perasaan selalu bersifat subjektif dengan adanya unsur
penilaian sebelumnya, yang dapat jadi berbeda dengan penilaian orang lain.
Perasaan mengisi penuh kesadaran manusia ditiap saat dalam hidupnya.
3. Dorongan
Naluri
Dorongan
naluri adalah kemauan yang suda menjadi naluri bagi setiap manusia. Sedikitnya
terdapat tujuh macam dorongan naluri antara lain sebagai berikut.
Dorongan
untuk mempertahankan hidup
Dorongan
seksual
Dorongan
untuk mencari makan
Dorongan
untuk berbakti
Dorongan
untuk bergaul dan juga berinteraksi antar sesama manusia
Dorongan
dalam meniru setiap tingkah laku dari sesamanya
Dorongan
akan keindahan bentuk, warna, suara, dan gerak
2.4 Jenis-jenis kepribadian manusia
Manusia
memiliki beberapa macam atau jenis kepribadian antara lain sebagai berikut.
1. Introvert
(Introversion)
Introvert atau interoversion adalah kepribadian manusia yang
mengutamakan dunia dalam pikiran manusia itu sendiri. Jadi manusia dengan sifat
atau jenis kepribadian introvert adalah cenderung menutup diri dari kehidupan
luar yang lebih senang berada di kesunyian atua kondisi tenang, dari pada tempat
yang banyak orang.
Ciri-Ciri
Introvert
-
Pemikir
-
Pendiam
-
Senang menyendiri
-
Pemalu
-
Susah bergaul (kuper)
-
Lebih senang bekerja sendirian
-
Lebih suka berinteraksi secara langsung dengan 1 orang (1 on 1
interaction)
-
Berpikir dulu baru berbicara/melakukan
-
Senang berimajinasi
-
Lebih mudah mengungkapkan perasaan dengan tulisan
-
Lebih senang mengamati dalam sebuah interaksi
-
Jarang berbicara, tetapi suka mendengarkan orang bercerita
-
Senang dengan kegiatan tenang misalnya membaca, memancing, bermain
komputer dan bersantai.
2. Extrovert
(Extraversion)
Extrovert atau Extraversion adalah kepribadian manusia yang
mengutamakan dunia luar manusia tersebut. Extrovert merupakan kebalikan dari
introvert. Jadi manusia dengan sifat atau jenis kepribadian extrovert adalah
kepribadian yang cenderung membuka diri dengan kehidupan luar yang lebih
beraktivitas dan lebih sedikit berpikir serta orang yang senang berada di
keramaian atau kondisi yang terdapat banyak orang, dari pada di tempat yang
sunyi.
Ciri-Ciri
Extrovert (Extraversion)
-
Aktif
-
Senang bersama orang
-
Percaya diri (kadang dapat berlebihan)
-
Senang beraktivitas
-
Lebih senang jika bekerja kelompok
-
Gampang bergaul (supel)
-
Lebih suka berinteraksi dengan banyak orang dibanding dengan sekaligus
-
Lebih mudah mengungkapkan perasaan melalui kata-kata
-
Berbicara/melakukan dulu baru berpikir
-
Lebih senang berpartisipasi dalam sebuah interaksi
-
Lebih senang untuk bercerita, dari pada mendengarkan orang yang
bercerita
-
Senang dengan kegiatan yang banyak orang seperti jalan-jalan,
nongkrong, berpesta, dan pergi konser
3. Ambievert
(Ambiversion)
Ambievert atau Ambiversion adalah kepribadian manusia yang dapat
berubah-ubah dari introver menjadi extrovert atau sebaliknya. Ambiever merupakan
kepribadian manusia dengan dua kepribadian yaitu introvert dan extrovert.
Mempunyai kepribadian ambievert yang dapat dibilang baik karena manusia
tersebut bersifat fleksibel untuk beraktivitas sebagai introvert mapun
extrovert serta berinteraksi dengan introvert dan extrovert dengan baik.
Ambievert sering terlihat moody, karena sifat yang sering berubah-ubah.
2.5 Faktor-faktor
yang berpengaruh dalam pembentukan kepribadian sebagai proses sosialisasi
mencakup:
1. Faktor
biologis.
2.
Faktor Geografis.
3.
Kebudayaan.
4.
Pengalaman kelompok.
5.
pengalaman unik.
A. Faktor Biologis
Seorang ahli bernama Mendel mengemukakan bahwa ada sifat menurun yang
dibawa oleh faktor penentu (gen) yang berasal dari orang tuanya kepada anaknya,
seperti mempunyai dua tangan, panca indera, kelenjar seks, golongan darah,
bentuk mata dan otak yang rumit. Persamaan biologis ini membantu menjelaskan
beberapa persamaan dalam kepribadian dan perilaku semua orang.
Setiap
warisan biologis seserang juga bersifat unik, yang berarti, bahwa tidak seorang
pun (kecuali anak kembar) yang mempunyai karakteristik fisik yang hampir sama.
B. Faktor Geografis
Meliputi iklim dan bentuk muka bumi atau topografi setempat, serta
sumber-sumber alam, Faktor lingkungan fisik (geografis) ini mempengaruhi
lahirnya budaya yang berbeda pada masing-masing masyarakat.
C. Kebudayaan
Setiap kebudayaan memiliki ciri khas masing - masing. Perbedaan ciri
khas kebudayaan tersebut dapat memengaruhi kepribadian seseorang, misalnya
antara masyarakat desa dan masyarakat kota tentu akan memiliki banyak perbedaan
D. Pengalaman
Kelompok
Sangat jelas sekali bahwa anggota kelompok yang lain mempunyai
pengaruh yang penting bagi kepribadian individu. Adapun kelompok tersebut dapat
dibedakan menjadi 2 yaitu:
1) Kelompok
acuan (Reference Group)
Merupakan
kelompok yang diterima sebagai panutan atau model untuk penilaian atau tindakan
seseorang. Pembentukan kepribadian seseorang sangat ditentukan oleh pola
hubungan dengan kelompok referensinya di tahun-tahun pertama yaitu dalam
lingkungan keluarga. Dan seiring perkembangannya maka kelompok referensinya juga
berkembang dan berpencar sesuai dengan keinginannya.
2) Kelompok
majemuk
Hal ini
timbul karena mengingat kompleksnya sebuah masyarakat. Sesuatu yang harus
ditegakkan dapat saja dianggap tidak perlu oleh anggota masyarakat lainnya.
Dalam keadaan seperti ini maka seseorang harus berusaha dengan keras untuk
mempertahankan haknya untuk menentukan sendiri apa yang dianggapnya baik dan
bermanfaat bagi diri dan kepribadiannya sehingga tidak terhanyut dalam arus
perbedaan dalam kelompok majemuk tempat tinggalnya.
E. Pengalaman yang
Unik
Dalam hidupnya seorang individu akan mempunyai pengalaman sendiri -
sendiri. Pengalaman tersebut sebagai hasil interaksinya dengan lingkungan baik
dengan lingkungan keluarga, masyarakat, sekolah, kantor dll. Antara individu yang
satu dengan yang lainnya memiliki pengalaman yang tidaksama. Dengan demikian,
pengalaman tersebut akan membentuk sebuah kepribadian unik seseorang.
BAB III
PENUTUP
Dengan sosialisasi yang baik maka akan terbentuk suatu kepribadian
yang baik pula. Dlam proses membentuk kepribadian melalui sosialisasi ada tiga
tahap antara lain proses interelasi, proses sosialisasi, dan proses
inkulturasi.
Saat
individu melakukan proses sosialisasi suatu individu maupun kelompok
dilingkungannya akan menjadikan seorang individu yang memilki kepribadian yang
diinginkan oleh setiap orang. Dari perilaku dasar yang dilakukan oleh seorang
individu tersebut dapat menghasilkan suatu pengaruh dari proses sosialisasi
yang dilakukan yang akhirnya akan membentuk kepribadian seorang individu.
Sosialisasi
mempunyai faktor penghambat, yaitu kemampuan berbahasa, kurang dapat bergaul,
kehidupan orang yang terisolir, kesulitan dalam melakukan komunikasi, hambatan
alam, adanya perbedaan kelakuan antara satu individu dengan individu lain,
perubahan dalam masyarakat akibat medernisasi dan terjadinya kesenjangan
kebudayaan antar kelompok masyarakat.
Daftar pustaka :
1.
http//www.IPS.Web.Id
2.sosiologi(IDIANTO
MUIN)
3.
Http//www.pengaruh sosiologi dan kepribadian .co.id
No comments:
Post a Comment