Posting : junetfhoto.blogspot.com
MAKALAH BIOLOGI
ANNELIDA
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
JULAELA FITRIANI
NURIFKA ANNISA
FAUZUL
USRI
T.P 2016/2017
SMA NEGERI 2 SINJAI BARAT
KATA
PENGANTAR
Dengan menyebut nama
Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur
atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah, dan inayah-Nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah BIOLOGI tentang Annelida. Makalah ini telah
saya susun dengan maksimal dengan bantuan bimbingan guru yaitu Ibu AsriantiS.Pd ,sehingga dapat membuat makalah ini.
Saya menyadari bahwa
masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.Akhir kata saya berharap semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Sinjai 10 Mei 2017
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………….i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………...ii
KATA PENGANTAR………………………………………………………….….iii
BAB I PENDAHULUAN
Ø Latar
Belakang…………………………………………………………..….1
Ø Rumusan
Masalah………………………………………………………..….1
Ø Tujuan
……………………………………………………………….……1
Ø Manfaat…………………………………………………………………….1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Annelida……………………………………………………...….2
A. Ciri
ciri Annelida…………………………………………………………....2
B. Cara
Hidup dan Habitat Annelida…………………………………….……….4
C. Cara
Berkembang Biak Annelida…………………………………….……….4
D. Cara
Perlindungan Diri…………………………………………………..….4
E. Peran
Platyhelminthes dalam Kehidupan…………………………………..…4
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………….….6
3.2 Saran……………………………………………………………………..6
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….….7
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam
klasifikasi kingdom Animalia dibedakan menjadi 2, yaitu Avertebrata (Hewan
tidak bertulang belaakang) dan Vebrata(Hewan bertulang belakang).
Hewan
yang tergolong dalam kelompok Avebrata memiliki persamaan cirri, yaitu tidak
memiliki ruas-ruas tulang belakang, golongan hewan ini memiliki pola organisasi
tubuh yang agak sederhana dibandingkan dengan kelompok vebrata. Dan salah satu
yang akan kami bahas dalam makalah ini adalah Filum Annelida dan Mollusca, yang
keduanya tergolong triplobastik selomata, yaitu golongan hewan yang berkembang
pada tiga tingkat lapisan (ectoderm, endoderm, dan mesoderm). Merupakan
golongan hewan yang telah memiliki rongga tubuh, karena mesodermnya sudah
dipisahkan oleh rongga tubuh yang terbentuk menjadi 2 lapisan, yakni dalam dan
luar.
1.2 Rumusan Masalah
Agar
pembahasan sesuai dengan yang di inginkan penulis dapat tercapai dengan tepat
dan benar maka penulis membatasi masalah sebagai berikut:
a. Bagaiman ciri-ciri dari
Annelida dan Mollusca?
b. Bagaimana cara
perkembangbiakan Annelida dan Mollusca?
c. Ada berapa kelompok
Annelida dan Mollusca?
d. Apa peranan Annelida dan
Mollusca?
1.3 Tujuan
Dengan
di buatnya karya tulis ini, penulis mempunyai tujuan pokok yang ingin di capai
adalah sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui ciri-ciri
Annelida
b. Memahami perkembangbiakan
Annelida
c. Untuk mengetahui
klasifikasi Anneli
d. Untuk mengetahui peranan
Annelida
1.4 Manfaat
1. Sebagai
wacana bagi pelajar.
2. Menambah
pengetahuan bagi para pelajar.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Annelida
Annelida adalah filum luas
yang terdiri dari cacing bersegmen, dengan
sekitar 15.000 spesies modern, antara lain cacing tanah, pacet dan lintah. Filum ini ditemukan di
sebagian besar lingkungan basah, seperti air tawar dan di laut.Panjang anggotanya mulai
dari di bawah satu milimeter sampai tiga meter. Filum ini dikelompokkan menjadi
tiga kelas yaitu Polychaeta,Oligochaeta, dan Hirudinea.
A. Ciri-ciri
Annelida
Ø Bentuk tubuh bulat panjang,
bersegmen – segmen.
Ø Setiap segmen dipisahkan
oleh septum / sekat
Ø Bersifat metameri ( antara
segmen yang satu dengan yang lainnya sama baik bentuk luar maupun alat – alat
tubuhnya.
Ø Memiliki sistem saraf.
Ø Reproduksi secara seksual
dan aseksual, termasuk hewan hermaprodit.
Ø Mempunyai rongga tubuh
sejati.
Ø Bersifat bebas dan bersifat
parasit.
Ø Memiliki tiga lapisan
penyusun tubuh yaitu endoderma, mesoderma, ektoderma.
Ø Dinding luar kantong
melekat pada ektoderma, disebut lapisan somatik dan dinding dalamnya melekat
pada endoderma disebut lapisan splanknik.
Ø Memiliki otot yang terdiri
dari otot melingkar ( sirkuler ) dan otot memanjang (longitudinal).
1. Kelas
Polychaeta
Polychaeta
(dalam bahasa yunani, poly = banyak, chaetae = rambut kaku) merupakan annelida
berambut banyak. Polychaeta memiliki sepasang struktur seperti dayung yang
disebut parapodia (tunggal = parapodium) pada setiap segmen tubuhnya.Fungsi
parapodia adalah sebagai alat gerak dan mengandung pembuluh darah halus
sehingga dapat berfungsi juga seperti insang untuk bernapas.Setiap parapodium
memiliki rambut kaku yang disebut seta yang tersusun dari kitin.
Contoh Polychaeta adalah
cacing kipas (Sabellastarte indica) yang berwarna cerah. Sedangkan yang
bergerak bebas adalah Nereis virens, Marphysa sanguinea, Eunice
viridis (cacing palolo), dan Lysidice oele(cacing wawo).
Karakteristik :
o Memiliki rambut yang lebat.
o Hidup di laut dan dapat
dibedakan antara jantan dan betina.
o Memiliki parapodia (
semacam kaki ).
o Panjang tubuhnya antara 5 –
10 cm, berdiameter 2-10 mm.
o Tinggal di dalam tabung dan
ada juga yang hidup
bebas.
2. Kelas
Oligochaeta
Oligochaeta
(dalam bahasa yunani, oligo = sedikit, chaetae = rambut kaku) yang merupakan
annelida berambut sedikit. Contoh Oligochaeta adalah cacing tanah. Manfaat lain
dari cacing ini adalah digunakan untuk bahan kosmetik, obat, dan campuran makan
berprotein tinggi bagi hewan ternak.
Karakteristik :
o Oligochaeta tidak memiliki
parapodia.
o Memiliki seta pada tubuhnya
yang bersegmen.
o Memiliki sedikit rambut.
o Kepala berukuran kecil,
tanpa alat peraba / tentakel dan mata.
o Mengalami penebalan antara
segmen ke 32 – 37, yang disebut klitelum.
3. Kelas
Hirudinea
Sebagian
besar Hirudinea adalah hewan ektoparasit pada permukaan tubuh inangnya.Inangnya
adalah vertebrata dan termasuk manusia.Hirudinea parasit hidup dengan mengisap
darah inangnya, sedangkan Hirudinea bebas hidup dengan memangsa invertebrata
kecil seperti siput.Contoh Hirudinea parasit adalah Haemadipsa (pacet)
dan hirudo (lintah).Saat merobek atau membuat lubang, lintah
mengeluarkan zat anestetik (penghilang sakit), sehingga korbannya tidak akan
menyadari adanya gigitan.Setelah ada lubang, lintah akan mengeluarkan zat anti
pembekuan darah yaitu hirudin.
Contoh :
o Hirudo medicinalis, lintah yang merupakan
penghasil anti pembekuan darah (zat hirudin)
o Hirudinaria javanica,
lintah kuning
Karakteristik :
o Hewan ini tidak memiliki
parapodium maupun seta pada segmen tubuhnya.
o Panjang Hirudinea
bervariasi dari 1 – 30 cm.
o Tubuhnya pipih dengan ujung
anterior dan posterior yang meruncing
Gbr.
Salah Satu Struktur Tubuh Hewan Annelida
B. Cara
hidup dan habitat Annelida
Sebagian
besar annelida hidup dengan bebas dan ada sebagian yang parasit dengan menempel
pada vertebrata, termasuk manusia.Habitat annelida umumnya berada di dasar laut
dan perairan tawar, dan juga ada yang segaian hidup di tanah atau tempat-tempat
lembap.Annelida hidup diberbagai tempat dengan membuat liang sendiri.
C. Cara
Berkembang Biak
Annelida
umumnya bereproduksi secara seksual dengan pembantukan gamet.Namun ada juga
yang bereproduksi secara fregmentasi, yang kemudian beregenerasi.Organ seksual
annelida ada yang menjadi satu dengan individu (hermafrodit) dan ada yang
terpisah pada individu lain (gonokoris).
D. Cara
perlindungan diri
Cara
perlindungan diri pada filum annelida adalah dengan cara masuk ke dalam
lubang yang paling dalam, dan mengeluarkan lendir yang membuat tubuhnya licin.
E. Peranan
Peranan Platyhelminthes
dalam kehidupan :
a. Cacing tanah dapat
menyuburkan tanah, karena membantu menghancurkan tanah dan membantu aerasi
tanah.
b. Cacing palolo dan cacing
wawo dimanfaatkan msayarakat di daerah tertentu dijadikan sSebagai makanan
c. Lintah menghasilkan zat
hirudin atau zat antikoagulan atau zat anti pembekuan darah.
Annelida berasal dari kata annulus yang berarti cincin
dan oidos yang berarti bentuk. Dari namanya, Annelida dapat disebut sebagai
cacing yang bentuk tubuhnya bergelang-gelang atau disebut juga cacing gelang.
Annelida dapat hidup di berbagai tempat, baik di air tawar, air laut, atau
daratan. Umumnya hidup bebas, meskipun ada juga yang bersifat parasit.
Filum Annelida terdiri dari cacing berbuku-buku seperti
cacing tanah. Perkembangan buku-buku badan ini memungkinkan adanya pembentukan
fungsi yang berbeda dalam ruas badan (segmentasi) yang berbeda. Annelida
memiliki coelom yang besar untuk mengakomodasi organ dalam yang lebih kompleks.
Terdapat sekitar 12,000 jenis di laut, air tawar dan daratan, terbagi menjadi
tiga kelas.
Ciri umum yang tergolong filum Annelida dapat diuraikan
sebagai berikut:
·
Tubuh bilateral
simetris, bersegmen, berbentuk tubular, memanjang sumbu tubuh
·
Tiap segmen dipisahkan
oleh septa
·
Tubuh ditutupi oleh
kutikula fleksibel
·
Punya seta, keras,
seperti kitin (kec: Hirudinea)
·
Punya parapodia
·
Alat gerak: kontraksi
otot tubuh dan setae (rambut kaku) pada tiap segmen (polygochaeta dan
olygochaeta)
·
Respirasi: epidermis
permukaan kulit (difusi) dan insang (pada polychaeta)
·
Saluran pencernaan
lengkap (mulut-usus-anus)
·
Reproduksi:
-seksual/genertif: konjugasi
·
Ekskresi: nefridia
(nephridios = ginjal)
·
Saraf dan Indera: saraf
tangga tali ( ganglion berderet berpasangan)
·
Sirkulasi: peredaran
darah tertutup.
·
Habitat: -tanah yang
lembab , air laut , air tawar
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
A.Manfaat
ekologis dari filum Annelida
. Hirudo
medicinalis ( lintah ),dalam bidang kedokteran zat
hirudin di gunakan untuk mencegah proses pembekuan darah untuk membantu proses
oprasi
.
Cacing
tubifex merupakan salah satu jenis pakan alami ikan yang hidup di dasar
perairan tawar. Selain
itu juga sebagai indikator pencemaran lingkungan karena tubifex dapat hidup di
daerah dengan kadar oksigen rendah.
.
Eunice viridis(
cacing palolo ) dan Lysidice oele (
cacing wawo ) sebagai makanan yang di komsumsi oleh orang-orang di kepulauan
Maluku.
3.2
Saran
1.lebih meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan
sekitar agar cacing tanah tetap lestari.
2.Memanfaatkan cacing tanah sebaik mungkin sehingga
dapat berguna bagi masyarakat luas.
DAFTAR
PUSTAKA
No comments:
Post a Comment