posting : junetfhoto.blogspot.com
MAKALAH KIMIA
BIOMOLEKUL
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
NAMA:DARMAWATI ARIF
KELAS:XII IPA
NIS:0346
SMA NEGERI 14 SINJAI BARAT
TAHUN AJARAN 2017/2018
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum
Wr.Wb.
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang, puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat,
Hidayah dan Inayah- Nya sehingga kami dapat merampungkan makalah kimia dengan
judul “ BIOMOLEKUL” tepat pada waktunya.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya . Oleh karena itu, dengan
lapang dada kami membuka selebar-lenarnya pintu bagi para pembaca yang ingin
memberi saran maupun kritik demi memperbaiki makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................. ...............................
DAFTAR ISI..............................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG............................................................................. ........
B.
RUMUSAN
MASALAH....................................................................................
C.TUJUAN PENULISAN.........................................................................................
BAB 2 PEMBAHASAN
A.PENGERTIAN BIOMOLEKUL.................................
B.LIPID........................................................................................................... ........
C.ASAM NUKLEAT.................................................................................... ........
D.ENZIM........................................................................
BAB 3 PENUTUP
A.
KESIMPULAN
...................................................................................................
B.
KRITIK
DAN SARAN........................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Karbohidrat,
lipid, dan protein sangatlah dibutuhkan oleh tubuh kita, karena ketiga zat
tersebut berfungsi sebagai sumber energi yang dibutuhkan tubuh. Fungsi biologis
lipid adalah untuk menyimpan energi, sebagai komponen struktural membran sel,
dan sebagai pensinyalan molekul. Sedangkan fungsi protein sebagai sintesis
hormon dan pembentukan enzim dan
antibodi.
B.
RUMUSAN
MASALAH
1.
Apa
pengertian biomolekul?
2.
Bagaimana
hubungan biomolekul dengan ilmu lain?
3.
Apa
perbedaan unsur,senyawa,dan molekul?
4.
Apa
manfaat biomolekul?
C.
TUJUAN
PENULISAN
1.
Agar dapat memahami pengertian biomolekul
2.
Agar
dapat memahami hubungan biomolekul dengan ilmu lain
3.
Agar
dapat memahami perbedaan unsur,senyawa,dan molekul
4.
Agar
dapat memahami manfaat biomolekul
BAB 2
PEMBAHASAN
A.
SENYAWA
BIOMOLEKUL
Biomolekul
adalah senyawa yang berperan sangat penting dalam tubuh makhluk hidup,
diantaranya lipid, asam nukleat, dan enzim.
Beberapa molekul dalam tabel tubuh makhluk hidup
|
|||
|
|||
No.
|
Molekul
|
Persentase berat (%)
|
Dugaan jumlah jenis senyawa
|
1.
|
Air
|
70
|
1
|
2.
|
Protein
|
15
|
3000
|
3.
|
Asam nukleat
a.
DNA
b.
RNA
|
1
6
|
1
>3000
|
4.
|
polisakarida
|
3
|
5
|
5.
|
Lipid (lemak)
|
2
|
20
|
6.
|
Ion-ion anorganik
|
1
|
20
|
Karbohidrat,
protein, lipid, asam nukleat termasuk kelompok utama dari senyawa biomolekul
Beberapa biomolekul dan fungsinya
|
||
No.
|
Senyawa
|
Fungsi dalam tubuh
|
1
|
Karbohidrat
|
Sumber energi
primer, komponen pembentuk membran sel dan dinding sel
|
2
|
Protein
|
Enzim, alat
transportasi, anti bodi , hormon, dan pembentuk membran sel
|
3
|
Lipid
|
Sumber energi
sekunder, hormon, dan pembentuk membran sel
|
4
|
Asam nukleat
|
Faktor genetika,
koenzim, pembawa energi, dan pengatur biosintesis
|
B.
LIPID
Lipid merupakan salah satu kelompok senyawa biomolekul yang mempunyai
berbagai fungsi penting dalam tubuh kita. Lemka merupakan salah satu dari
senyawa lipid. Adapun yang termasuk senyawa lipid antara lain kolesterol,
steroid, terpenoid.
1.Penggolongan lipid
Lipid dikelompokkan
menjadi 2 kelompok besar, yaitu lipid yang terhidrolisis dan lipid yang tidak
terhidrolisis. Diagram berikut menunjukkan penggolongan lipid secara umum.
2. Struktur Lipid
a.
Lipid Terhidrolisis merupakan ester dari gliserol dengan suatu asam lemak atau
asam fosfat yang mengikat etanolamin atau serin. Fosfolid merupakan salah satu
contoh lemak majemuk pada R₃ nya terdapat gugus fosfat. Salah satu contoh
fosfolipid adalah membran sel dan kuning telur yang mengandung fosfolipid dari
jenis lisitin.
b.
lipid tidak terhidrolisis
1.
Steroid
Steroid merupakan
senyawa turunan (derifat) lipid yang
tidak terhidrolisis. Senyawa yang termasuk turunan steroid, misalnya
kolesterol, orgosterol, dan estrogen. Steroid berfungsi sebagai hormon.
2.
Terpenoid
Terpenoid adalah
sekelompok senyawa yang mempunyai struktur seperti struktur terpena, dan
mengandung unsur-unsur lain selain unsur karbon dan hidrogen.
C.
ASAM
NUKLEAT
Asam nukleat
dikenal sebagai materi genetik, sebab asam nukleat merupakan penyusun utama
dari asam deoksiribonukleat atau
deoxyribonucleic acid (DNA) dan asam ribonukleat
atau ribonucleid acid (RNA). Kedua
senyawa tersebut merupakan senyawa yang bertanggung jawab terhadap penurunan
sifat suatu individu makhlik hidup kepada keturunannya.
1.
Struktur
Asam Nukleat
Asam nukleat, baik DNA maupun RNA, merupakan polimer dari
nukleotida. Nukleotida merupakan kopolimer yang tersusun atas gula pentosa,
asam fosfat dan basa nitrogen.
a.
Gula
pentosa
Gula penyusun asam
nukleat, termasuk jenis pentosa, yaitu ribosa dan doeksiribosa. Ribosa
merupakan pentosa penyususn RNA sedang kan deoksiribosa merupakan penyusun DNA.
b.
Asam
fosfat
Asam fosfat manghubungkan satu nukleotida dengan
nukleotida dengan yang lain sehingga membentuk rantai nukleotida.
c.
Basa
nitrogen
Basa nitrogen yang merupakan
penyusun asam nukleat terdiri dari dua kelompok, yaitu basa purin dan basa
pirirmidin.
d.
Stuktur
nukleosida dan nukleotida
Setiap nukleotida tersusun
dari sebuah gula pentosa dan sebuah basa nitrogen.Dalam membentuk
nukleotida gugus
OH pada atom C-5
akan terlepas degan gugus-H pada asam fosfat,sedngkan gugus –OH pada C-I akan terlepas bersama dengan atom H pada basa
nitrogen.polimerisasi yang terjadi merupakan polimerisasi kondensasi.
Antara satu nukleotida satu dengan nuklotida yang lain
akan berkopolimer membentuk satu untai nukleotida,gugus OH pada C-3 akan
terlepas bersama satu atom H dari asam fosfat.untai nukleotida mempunyai
struktur ulir yang di kenal dengan untai heliks.
Struktur nukleotida
Dua untai nukleotida bergabung dengan
untai nukleotida yang lain membentuk rantai dobel-heliks. Ikatan dua nukleotida
pada dobel heliks ini terjadi karena adanya ikatan hidrogen antara basa
nitrogen yang berpasangan. Pada DNA, timin akan berpasangan dengan adenin dan
sitosin dengan guanin. Pada RNA, timin akan diganti oleh urasil. Pasangan
tersebut tidak dapat saling dipertukarkan karena letak ujung-ujung ikatan N-H
sudah sedemikian hingga tidak mungkin dipertukarkan.
2.
Peranan
dan fungsi DNA dan RNA
a.
Peranan
DNA
DNA merupakan
material genetik yang berfungsi membuat kode-kode genetika yang nantinya akan
diterjemahkan oleh RNA dan selanjutnya RNA akan mensintesis protein yang
diinginkan. Pada proses tersebut
mula-mula DNA akan memisah dan menjulur menjadi dua rantai baru dengan pasangan
baru, proses ini disebut replikasi.
b.
Peranan
RNA
Terdapat
tiga jenis RNA yang dilambatkan dalam proses sintesis protein, yaitu RNA kurir
atau duta (messengger RNA=Mrna0), RNA transefer (tranfer RNA =tRNA) ,dan RNA ribosom (ribosom RNA
=rRNA)
mRNA
merupakan transkripsi gen struktural
yang membawa pesan DNA berupa kode genetik yang pada akhirnya dicairkan asam
amino-asam amino yang cocok dari ribosom (yang merupakan gudangnya asam amino).
Selanjutnya asam amino tersebut disusun dengan urutan yag sesuai dengan kode
genetika yang dibawa oleh mRNA tersebut. Protein yang dihasilkan mempunyai
fungsi enzimatik struktural(pembangun), dan pengatur dalam sel.
tRNA bertugas mencairkan asam amino yang cocok
dengan kode genetika yang diminta oleh Mrna. Selanjutnya tRNA akan mengambil
asam amino tersebut dengan kode genetiknya. Setelah semua asam amino diperoleh
dan dibawa oleh tRNA, maka dibawa keribosom dan oleh tRNA dicetak menjadi
protein dengan urutan asam amino yang sesuai dengan kode yang dibawa mRNA.
D.
ENZIM
Enzim merupakan senyawa penting dalam proses raksi
biokimia di dalam tubuh. Enzim disebut juga sebagai biokatalis, sebab berfungi
sebagai katais pada reaksi-reaksi biokimia didalam tubuh makhluk hidup.sebagai
contoh, pembakaran glukosa secara sempurna diluar tubuh diperlukan suhu diatas
500ºC, tetapi didalam tubuh, oksidasi
glukosa berlangsung hanya pada suhu 37ºC.
1.
Struktur Enzim
Enzim tersusun dari bebeapa senyawa yang
terdiri atas apoenzim dan kofaktor. Dari penelitian diketahui
bahwa apoenzim merupakan senyawa protein, sedangkan kofaktor merupakan senyawa
nonprotein, misalnya ion-ion logam (Fe²⁺,Cu²⁺,Mg²⁺). Kofaktor yang merupakan
senyawa organik disebut dengan koenzim beberapa diantaranya merupakan vitamin,
misalnya vitamin B.
2.
Tata Nama Enzim
Semula
enzim diberi nama yang diambil dari substrat yang dikatalisis dan ditambah
akhiran ase.misalnya, enzim yang
menghidrolisis amilum disebut amilase enzim yang mengkatalisis lemak(lipid)
disebut lipase dan seterusnya. Perkekmbangan selanjutnya, ternyata semakin
banyak ditemukan enzim yang secara spesiifik
mengkatalisis reaksi tertentu sehingga menuntut penamaan yang enzim
lebih sistematik.
Sistem
tata nama enzim menurut IUB(The
International Union of Biochemistry) memberi kepastian tentang enzim tersebut.
Namun demikian, penamaan sistem ini lebih rumit, terdiri dari kode-kode enzim
yang tersusun atas 4 digit, digit pertama menandai tipe reaksi berkenaan dangan
kelas, digit kedua subkelas, digit ketiga sub-subkelas, dan digit keempat untuk
enzim spesifik.
Jenis
reaksi dibagi dalam 6 kelas, dan masing-masing kelas mempunyai 4-13 subkelas.
Nama enzim dibagi dalam 2 bagian, yaitu bagian pertama menyatakan substraknya,
dan bagian kedua menyatakan jenis reaksinya.
1.
Oksidoreduktase:
enzim yang mengkatalis reaksi-reaksi oksidasi dan reduksi. Misalnya, NAD⁺ merupakan enzim yang bertugas untuk
mengoksidasi alkohol menjadi asetaldehida.
2.
Transferase:
enzim yang mengkatalis reaksi-reaksi pemindahan gugus dari suatu molekul ke
molekul yang lain. Misalnya ATP merupakan
enzim yang dapat menimbulkan gugus fosfat ke molekul glukosa menjadi
glukosa-6-fosfat. Enzim ini berfungsi memindahkan gugus fosfat kadang diberi
nama kinase.
3.
Hidrolase:
enzim yang mengkatalis reaksi-reaksi hidrolisis.
4.
Liase:
enzim yang mengkatalis reaksi-reaksi adisi dan eliminasi untuk pembentukan
ikatan rangkap.
5.
Isomerase:
enzim yang mengkatalis reaksi perubahan gugus isomer.
6.
Ligase:
enzim yang mengkatalis pembentukan ikatan baru.
3.
Cara
Kerja Enzim
Enzim merupakan
katalis. Oleh sebab itu, enzim terlibat dalam reaksi tetapi pada akhirnya
diperoleh kembali. Diperkirakan enzim tersebut mula-mula membentuk suatu
senyawa antara yang disebut kompleks
enzim-substrat. Setelah substrat saling bereaksi maka enzim akan terlepas
kembali.
E +
S → E – S
→ E - S⁕ → E –
P →
E + P
(enzim) (substrat)
(kompleks (kompleks (kompleks (enzim)
(produk)
enzim-substrat)
enzim-substrat enzim-
teraktivasi) produk)
Beberapa
teori tentang enzim telah dicoba untuk menerangkan bagaimana enzim bekerja
mengkatalis suatu reaksi, salah satunya adalah lock and key theory. Menurut
Emil
Fischer, enzimmempunyai permukaan aktif (active site), pada permukaan aktif inilah interaksi substrak
terjadi. Permukaan aktif pada enzim mempunyai lubang atau model cetakan (template) yang sesuai dengan substrak
tersebut. Setelah interaksi terjadi maka, maka substrak dan enzim akan lepas
secara terpisah.
4.
Sifat
Enzim
Enzim merupakan
katalis khas. Sesuai dengan teori lubang dan anak kunci (lock and key) maka hanya substrat yang sesuai dengan bentuk
enzim-lah yang akan dapat dikatalis. Beberapa sifat enzim berikut berkaitan
dengan cara kerja enzim tersebut.
a.
Enzim
Bekerja Pada Lingkungan Yang Sesuai
Suatu enzim dapat bekerja dengan baik bila syarat-syarat
berikut terpenuhi, antara lain:
1.
Ada kofaktor atau koenzim yang mendukung. Misalnya, enzim karbonat anhidrase hanya
dapat bekerja jika ada kofaktor berupa ion Zn²⁺, kelompok enzim oksidasi
metabolik memerlukan kofaktor ion Fe²⁺, Cu²⁺, dan Co²⁺.
2. Enzim
bekerja pada suhu optimum. Suhu
optimum enzim dalam tubuh manusia umumnya sekitar 37ºC. Bila suhu terlalu tinggi, ada kemungkinan enzim akan
rusak, sebab enzim merupakan protein yang bila lingkungannya bersuhu tinggi
akan mengalami denaturasi.
3. Enzim
bekerja dengan baik pada lingkungan pH optimum. Setiap enzim mempunyai pH optimum tertentu. Misalnya,
tripsin yang mengkatalis hidrolisis lipid akan bekerja optimum pada pH sekitar
3. Perubahan pH dari lingkungan reaksi enzim akan menyebabkan terjadinya
perubahan muatan ionisasi pada enzim, sehingga sifat katalisnya hilang.
Kenaikan pH atau penurunan pH yang drastis akan menyebabkan enzim yang berupa
protein akan terdenaturasi.
b.
Enzim
Dapat Dihambat
Enzim dapat
dihambat apabila terdapat senyawa lain yang mirp enzim tersebut. Adanya senyawa
yang mirp substrat mengakibatkan permukaan enzim tertutup oleh senyawa penghambat tersebut, sehingga substrat tidak
dapat saling berinteraksi. Substrat yang menghambat kerja enzim disebut inhibitor.
Senyawa yang mirip
dengan enzim akan mengakibatkan permukaan substrat tertutup senyawa penghambat
dan akibatnya tidak tidak dapat berinteraksi dengan enzim membentuk kompleks
enzim-substrat. Beberapa zat yang bersifat racun vekerja dengan cara menghambat
kerja enzim atau sebagai inhibitor.
c.
Kerja
Enzim Dipengaruhi Konsentrasi Substrat
Pada umumnya suatu reaksi akan berlangsung semakin
cepat bila konsentrasi pereaksi semakin tinggi, akan tetapi pada
reaksi enzimatis ada suatu batasan tertentu dari kensentrasi substrat dimana bila
konsentrasinya melebihi batas tersebut reaksi akan terhambat
BAB 3
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Biomolekul
merupakan senyawa-senyawa yang berperan penting dalam suatu tubuh makhluk
hidup, diantaranya lipid, asam nukleat, dan enzim.
Cara kerjanya yaitu dengan membentuk senyawa antara
kompleks enzim-substrat pada saat reaksi berlangsung dan enzim akan lepas
kembali ketika reaksi berakhir. Enzim dapat bekerja dengan baik apabila ada
kofaktor/koenzim yang mendukung, pada
suhu optimum, dan pada lingkungan pH optimum. Keja enzim terhambat bila
terdapat senyawa yang mirip substrat (inhibitor) atau senyawa lain yang mirip
enzim.
DAFTAR PUSTAKA
Sudarmo,Unggul 2006 definisi jenis struktur dan
fungsi.diunggah pada januari 2006.
Supriyana, S.Si 2007.pengertian biomolekul, lipid, asam
nukleat dan enzim beserta strukturnya.
No comments:
Post a Comment