MAKALAH MINYAK BUMI
DI SUSUN OLEH :
NURHINAYAH
NIS 0591
KELAS X2
SMA NEGERI 14 SINJAI BARAT
TA.2018
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kehadiran Allah SWT atas rahmat karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya yang berjudul “MINYAK BUMI”. Penulisan makalah
ini disusun untuk menambah wawasan
penulis mengenai macam –macam Minyak bumi dan jenisnya
Akhir kata penulis mengharapkan semoga makalah ini
bermanfaat bagi pembaca serta dapat dijadikan sebagai sumbangan pikiran untuk
perkembangan pendidikan khususnya di bidang pendidikan Nasional
Sinjai 10 Mei
2018
|
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................................i
KATA PENGANTAR ................................................................................ ………….ii
DAFTAR ISI................................................................................................. ..................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang ................................................................................................
1
1.2 Rumusan
Masalah.............................................................................................2
1.3 Tujuan...............................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Minyak Bumi…………………………………………………….
4
2.2 Teori Pembentukan minyak bumi................................................ ……………4
2.3 Komponen Minyak bumi............................................................ ……………5
2.4 Pengolahan Minyak Bumi............................................................ ……………7
2.5 Fraksi Minyak Bumi…………………………………………………………
10
2.6 Bensin.......................................................................................... ……………12
2.7 Pencemaran Akibat Penggunaan Minyak
Bumi………………………………13
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.................................................................................. ……………..22
3.2 Saran ........................................................................................... ……………..22
DAFTAR PUSTAKA........................................................................... .............................
23
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Petroleum
atau minyak bumi merupakan campuran kompleks dari hidrokarbon cair, suatu
senyawa kimia yang mengandung hidrogen dan karbon, yang terbentuk secara
alamiah di cadangan bawah tanah dalam batuan sedimen. Berasal dari bahasa latin
petra, yang berarti batu, dan oleum, yang berarti minyak, kata “petroleum”
sering diartikan dengan kata “minyak”. Didefinisikan secara luas, minyak
mencakup produk primer (mentah) dan produk sekunder (terolah/produk kilang).
Minyak
bumi juga sering diartikan berasal dari pelapukan sisa-sisa organisme sehingga
disebut bahan bakar fosil. Minyak bumi berasal dari jasad renik, tumbuhan dan
hewan yang mati. Sisa-sisa organisme itu mengendap di dasar bumi kemudian
ditutupi lumpur. Lumpur tersebut lambat laun berubah menjadi batuan sedimen
karena pengaruh tekanan lapisan di atasnya. Sementara itu dengan meningkatnya
tekanan dan suhu, bakteri anaerob menguraikan sisa-sisa jasad renik itu menjadi
minyak dan gas.
Proses
pembentukan minyak dan gas ini memakan waktu jutaan tahun. Minyak dan gas yang
terbentuk meresap dalam batuan yang berpori bagaikan air dalam batu karang.
Minyak dan gas dapat pula bermigrasi dari suatu daerah ke daerah lain, kemudian
terkonsentrasi jika terhalang oleh lapisan yang kedap. Wlaupun minyak bumi dan
gas alam terbentuk di dasar lautan, banyak sumber minyak dan gas yang terdapat
di daratan. Hal itu terjadi karena pergerakan kulit bumi, sehingga sebagian
lautan menjadi daratan.
Selain
bahan bakar, minyak dan gas bumi merupakan bahan industri yang penting.
Bahan-bahan atau produk yang dibuat dari minyak dan gas bumi ini disebut
petrokimia. Dewasa ini puluhan ribu jenis bahan petrokimia tersebut dapat
digolongkan ke dalam plastik, serat sintetik, karet sintetik, pestisida,
detergen, pelarut, pupuk, dan berbagai jenis obat.
Minyak
mentah merupakan satu jenis minyak terpenting yang diolah menjadi berbagai
produk kilang, akan tetapi beberapa bahan baku minyak lainnya juga dipakai
untuk menghasilkan berbagai produk kilang minyak. Terdapat berbagai macam
produk kilang yang dihasilkan dari minyak mentah, banyak diantaranya untuk
keperluan khusus, misalnya bensin kendaraan bermotor atau pelumas; yang lainnya
dipakai untuk menghasilkan panas, seperti solar/minyak diesel (gas oil) atau
minyak bakar (fuel oil).
Minyak
bumi memiliki peran penting dalam kehidupan kita. Ia digunakan untuk bahan baka
dan bahan baku industri kimia. Kendaraan bermotor yang lalu lalang di jalan
menggunakan bahan bakara hasil olahan minyak bumi. Minyak bumi dan turunannya
digunakan untuk membuat obay-obatna, pupuk, pelengkapan makan, plastik, bahan
bangunan, cat, pakaian, dan untuk pembangkit listrik.
Oleh
karena itu, dalam laporan ini akan dibahas lengkap segala sesuatu yang bekaitan
denagn minyak bumi.
1.2
RUMUSAN MASALAH
1.
Darimana minyak bumi berasal?
2.
Apa saja komposisi minyak bumi?
3.
Apa saja fraksi-fraksi pada minyak bumi?
4.
Apa manfaat dari minyak bumi?
5.
Apa saja dampak negaif dari minyak bumi?
6.
Apa bahan alternatif pengganti minyak bumi?
1.3 TUJUAN
Berdasarkan
rumusan masalah di atas maka tujuan kami adalah sebagai berikut:
Mengetahui
dari mana minyak bumi berasal,
Mengetahui
komposisi minyak bumi,
Mengetahui
fraksi-fraksi pada minyak bumi,
Mengetahui
manfaat dari minyak bumi,
Mengetahui
dampak negaif dari minyak bumi, dan
Mengetahui
bahan alternatif pengganti minyak bumi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Minyak Bumi
Minyak
bumi (bahasa Inggris: petroleum, dari bahasa Latin petrus – karang dan oleum –
minyak), dijuluki juga sebagai emas hitam, adalah cairan kental, coklat gelap,
atau kehijauan yang mudah terbakar, yang berada di lapisan atas dari beberapa
area di kerak Bumi. Minyak bumi terdiri dari campuran kompleks dari
berbagaihidrokarbon, sebagian besar seri alkana, tetapi bervariasi dalam
penampilan, komposisi, dan kemurniannya.
2.2 Teori Pembentukan Minyak Bumi
Membahas
identifikasi minyak bumi tidak dapat lepas dari bahasan teori pembentukan
minyak bumi dan kondisi pembentukannya yang membuat suatu minyak bumi menjadi
spesifik dan tidak sama antara suatu minyak bumi dengan minyak bumi lainnya.
Berikut ini akan dibahas 2 teori pembentukan minyak bumi.
Teori
Biogenesis (Organik)
Macquir
(Prancis, 1758) merupakan orang pertama yang pertama kali mengemukakan pendapat
bahwa minyak bumi berasal darri umbuh-tumbuhan. Kemudian M.W Lamanosow (Rusia,
1763) juga mengemukakan hal yang sama. Pendapat di atas juga didukun oleh
sarjana lain seperti, Nem Beery, Engler, Bruk, bearl, Hofer. Meeka mengatakan
bahwa ”minyak dan gas bumi berasal dari organisme laut yan telah mati
berjuta-juta tahun yang lalu dan membentuk sebuah lapisan dalam perut bumi.”
Teori
Abiogenesis (Anorganik)
Barthelot
(1866) mengemukakan di dalam minyak bumi terdapat logam alkali, yang dalam
keadaan bebas dengan temperatur tingi akan bersentuhan denagn C02 membentuk
asitilena. Kemudian Mendeleyev (1877) mengemukakan bahwa minyak bumi tebentuk
akibat adanya pengauh kerja uap pada kabida-karbida logam di dalm bumi. Yang
lebih ekstrim lagi adalah pernyataan beberapa ahli yang mengemukakan bahwa
minyak bumi mulai terbentuk sejak zamn prasejarah, jauh sebelum bumi terbentuk
dan besamaan dengan proses terbentuknya bumi.pernyataan itu berdasar fakta
ditemukannya material hidrokarbon dalam beberapa batuan meteor dan di atmosfir
bebeapa planet lain.
2.3
Komponen Minyak Bumi
Minyak
bumi hasil ekplorasi (pengeboran) masih berupa minyak mentah atau crude oil.
Minyak mentah ini mengandung berbagai zat kimia berwujud gas, cair, dan padat.
Komponen utama minyak bumi adalah senyawa hidrokarbon, baik alifatik,
alisiklik, maupun aromatik. Kadar unsur karbon dalam minyak bumi dapat mencapai
50%-85%, sedangkan sisanya merupakan campuran unsur hydrogen dan unsur-unsur
lain. Misalnya, nitrogen (0-0,5%), belerang (0-6%), dan oksigen (0-3,5%).
1. Senyawa hidokarbon alifatik rantai lurus
Senyawa
hidokabon alifatik rantai luus biasa disebut alkana atau normal parafin.
Senyawa ini banyak terdapat dalam gas alam dan minyak bumi yang memiliki antai
karbon pendek. Contoh: Etana Propana
2. Senyawa hidrokarbon bentuk siklik
Senyawa
hidrokarbon siklik merupakan snyawa hidrokarbon golongan sikloalkana atau
sikloparafin. Senyawa hidrokarbon ini memiliki rumus molekul sama dengan
alkena., tetapi tidak memiliki ikatan rangkap dua dan membentuk dtruktur
cinicin. Dalam minyak bumi, antarmolekul siklik tersebut kadag-kadanag
bergabung membentuk suatu molekul yang terdii atas beberapa senyawa siklik.
3. Senyawa Hidrokarbon Alifatik Rantai
Bercabang
Senyawa
golongan isoalkana atau isoparafin. Jumlah senyawa hidrokarbon ini tidak
sebanyak senyawa hidrokarbon alifatik rantai lurus dan senyawa hidrokarbon
bentuk siklik.
4. Senyawa Hidrokarbon Aromatik
Senyawa
hidrokarbon aromatik merupakan senyawa hidrokarbon yang berbentuk siklik
segienam, berikatan rangkap dua selang-seling, dan merupakan senyawa
hidrokarbon tak jenuh. Pada umumnya, senyawa hidrokarbon aromatik ini terdapat
dalam minyak bumi yang memiliki jumlah atom C besar.
Minyak
bumi ditemukan bersama-sama dengan gas alam. Minyak bumi yang telah dipisahkan
dari gas alam disebut juga minyak mentah (crude oil). Minyak mentah dapat
dibedakan menjadi:
1.
Minyak mentah ringan (light crude oil) yang mengandung kadar logam dan belerang
rendah, berwarna terang dan bersifat encer (viskositas rendah).
2.
Minyak mentah berat (heavy crude oil) yang mengandung kadar logam dan belerang
tinggi, memiliki viskositas tinggi sehingga harus dipanaskan agar meleleh.
2.4 PENGOLAHAN MINYAK BUMI
Minyak
bumi biasanya berada 3-4 km di bawah permukaan. Minyak bumi diperoleh dengan
membuat sumu bor. Minyak mentah yang diperoleh ditampunga dalam kapal tanker
atau dialirkan melalui pipa ke stasiun tangki atau ke kilang minyak.
Minyak
mentah (crude oil) bebentuk caian kental hitam dan berbau tidak sedap. Minyak
mentah belum dapat digunakan sebagai bahan baka maupun keperluan lainnya,
tetapi haus diolah terlebih dahulu. Minyak mentah mengandung sekitar 500 jenis
hidrokarbon denagn jumlah atom C-1 hingga 50. Pengolahan minyak bumi dilakukan
melalui distilasi bertingkat, dimanaminyak mentah dipisahkan ke dalam
kelompok-kelompok dengan rentang titik didih tertentu.
Pengolahan
minyak bumi dimulai dengan memanaskan minyak mentah pada suhu 400oC, kemudian
dialirkan ke dalam menara fraksionasi dimana akan tejadi pemisahan berdasarkan
perbedaan titik didih. Komponen yang titik didihnya lebih tinggi akan tetap
berupa cairan dan turun ke bawah, sedangkan yang titik didihnya lebih rendah
akan menguap dan naik ke bagian atas melalui sungkup-sungkup yang disebut
sungkup gelembung.
Sementara
itu, semakin ke ats, suhu semakin rendah, sehinga setiap kali komponen dengan
titik didih lebih tinggi naik, akan mengembun dan terpisah, sedangkan komponen
yang itik didihnya lebih rendah akan terus naik ke bagian atas yang lebih
tinggi. Sehingga komponen yang mencapai puncak menara adalah komponen yang pada
suhu kamar beupa gas. Komponen berupa gas tadi disebut gas proteleum. Melalui
kompresi dan pendinginan, ga sproteleum dicairkan sehingga diperoleh LPG
(Liquid Proteleum Gas)
Minyak
mentah mengandung berbagai senyawa hidrokarbon dengan berbagai sifat fisiknya.
Untuk memperoleh materi-materi yang berkualitas baik dan sesuai dengan
kebutuhan, perlu dilakukan tahapan pengolahan minyak mentah yang meliputi
proses distilasi, cracking, reforming, polimerisasi, treating, dan blending.
1.
Distilasi
Distilasi
atau penyulingan merupakan cara pemisahan campuran senyawa berdasarkan pada
perbedaan titik didih komponen-komponen penyusun campuran tersebut. Meskipun
komposisinya kompleks, terdapat cara mudah untuk memisahkan
komponen-komponennya berdasarkan perbedaan nilai titik didihnya, yang disebut
proses distilasi bertingkat. Destilasi merupakan pemisahan fraksi-fraksi minyak
bumi berdasarkan perbedaan titik didihnya.
Minyak
bumi atau minyak mentah sebelum masuk kedalam kolom fraksinasi (kolom pemisah)
terlebih dahulu dipanaskan dalam aliran pipa dalam furnace (tanur) sampai
dengan suhu ± 350°C. Minyak mentah yang sudah dipanaskan tersebut kemudian
masuk kedalam kolom fraksinasi pada bagian flash chamber (biasanya berada pada
sepertiga bagian bawah kolom fraksinasi). Untuk menjaga suhu dan tekanan dalam
kolom maka dibantu pemanasan dengan steam (uap air panas dan bertekanan tinggi)
Karena
perbedaan titik didih setiap komponen hidrokarbon maka komponen-komponen tersebut
akan terpisah dengan sendirinya, dimana hidrokarbon ringan akan berada dibagian
atas kolom diikuti dengan fraksi yang lebih berat dibawahnya. Pada tray (sekat
dalam kolom) komponen itu akan terkumpul sesuai fraksinya masing-masing.
Pada
setiap tingkatan atau fraksi yang terkumpul kemudian dipompakan keluar kolom,
didinginkan dalam bak pendingin, lalu ditampung dalam tanki produknya
masing-masing. Produk ini belum bisa langsung dipakai, karena masih harus
ditambahkan aditif (zat penambah).
2. Cracking
Cracking
adalah penguraian (pemecahan) molekul-molekul senyawa hidrokarbon yang besar
menjadi molekul-molekul senyawa yang lebih kecil. Terdapat dua cara proses
cracking, yaitu :
Cara
panas (thermal cracking), adalah proses cracking dengan menggunakan suhu tinggi
serta tekanan rendah.
Cara
katalis (catalytic cracking) adalah proses cracking dengan menggunakan bubuk
katalis platina atau molybdenum oksida.
3. Reforming
Reforming
adalah pengubahan bentuk molekul bensin yang bermutu kurang baik (rantai karbon
lurus) menjadi bensin yang bermutu lebih baik (rantai karbon bercabang).
4. Polimerisasi
Polimerisasi
adalah proses penggabungan molekul-molekul kecil menjadi molekul besar.
5. Treating
Treating
adalah proses pemurnian minyak bumi dengan cara menghilangkan
pengotor-pengotornya. Cara-cara proses treating sebagai berikut :
Copper
sweetening dan doctor treating
Acid
treatment
Desulfurizing
(desulfurisasi)
6. Blending
Bensin
merupakan contoh hasil minyak bumi yang banyak digunakan di dunia. Untuk
memperoleh kualitas bensin yang baik dilakukan blending (pencampuran), terdapat
sekitar 22 bahan pencampur (zat aditif) yang dapat ditambahkan ke dalam proses
pengolahannya.
2.5 FRAKSI MINYAK BUMI
Senyawa
hidrokarbon, terutama parafinik dan aromatik, mempunyai trayek didih
masing-masing, dimana panjang rantai hidrokarbon berbanding lurus dengan titik
didih dan densitasnya. Semakin panjang rantai hidrokarbon maka trayek didih dan
densitasnya semakin besar. Jumlah atom karbon dalam rantai hidrokarbon
bervariasi. Untuk dapat dipergunakan sebagai bahan bakar maka dikelompokkan
menjadi beberapa fraksi atau tingkatan dengan urutan sederhana sebagai berikut:
Fraksi
Ukuran
Molekul
Titik
Didih (oC)
Kegunaan
Gas
C1
– C5
-160
– 30
Bahan
bakar (LPG), sumber hidrogen
Petoleum
eter
C5
– C7
30
– 90
Pelarut,
binatu kimia (dry cleaning)
Bensin
(gasoline)
C5
– C12
30
- 200
Bahan
baka motor
Kerosin,
minyak diesel/solar
C12
- C18
180
– 400
Baha
bakar mesin diesel, bahan bakar industi, untuk cracking
Minyak
pelumas
C16
ke atas
350
ke atas
Pelumas
Parafin
C20
ke atas
Za
padat dengan titik cai rendah
Lilin
dan lain-lain
aspal
C25
ke atas
residu
Baha
bakar dan untuk pelapis jalan raya
2.6 BENSIN (PETROL atau GASOLINE)
Bensin
adalah salah satu jenis bahan bakar minyak yang dimaksudkan untuk kendaraan
bermoto roda dua, tiga, atau empat. Dewasa ini, tersedia 3 jenis bensin, yaitu
premium, petamax, dan peamax plus. Ketiganya mempunyai mutu atau peformance
yang berbeda. Adapun mutu bahan bakar bensin dikaitkan dengan jumlah ketukan
(knocking) yang ditimbulkannya dan dinyatakn dengan nilai oktan. Semakin
sedikit ketukannya, semakin baik mutunya, dan semakin tinggi nilai oktannya.
Ketukan
adalah suatu perilaku yang kurang baik dari bahan baka, yaiu pembakaran menjadi
terlalu dini sebelum piston berada pada posisi yang tepat. Ketukan menyebabkan
mesin menggelitik, mengurangi efisiensi bahan bakar dan dapat merusak mesin.
Untuk
menentukan nilai oktan, dietapkan dua jenis senyawa sebagai pembanding yaitu
”isooktana” dan n-hepatana. Kedua senyawa ini adalah dua diantara banyak macam
senyawa yang tedapat dalam bensin. Isooktana menghasilkan ketukan palin sedikit
dan dibei nilai oktan 100. sedangkan n-heptana menyebabkan keukan paling
banyak.
Pertamax
mempunyai nilai oktan 92, bearti mutu bahan bakar itu setara denagn campuran
92% isooktana dan 8% n-heptana. Premium mempunyai nilai oktan 88. sedangakan
pertamax plus mempunyai nilai 94.
Bilangan
oktan bensin dapat juga ditingkatkan dengan cara menambah zat aditif
antiketukan, seperti TEL, MTBE, dan etanol.
1.
Tetraethyl lead (TEL)
Salah
satu anti ketukan yang hingga kini masih digunakan di negara kita adalah
Tetraethyl lead (TEL, lead = timbel atau timah hitam) yang rurmus kimianya
Pb(C2H5)4. Untuk mengubah Pb dari bentuk padat menjadi gas, pada bensin yang
mengandung TEL ditambahkan zat aditif lain, yaitu etilen bromide (C2H2Br).
Penambahan 2 – 3 mL zat ini ke dalam 1 galon bensin dapat menaikkan nilai oktan
sebesar 15 poin.
2.
Methyl Tertier Butyl Ether (MTBE)
Methyl
Tertier Butyl Ether (MTBE) Senyawa MTBE memiliki bilangan oktan 118. Senyawa
MTBE ini lebih aman dibandingkan TEL karena tidak mengandung logam timbel.
3.
Etanol
Etanol
dengan bilangan oktan 123 merupakan zat aditif yang dapat meningkatkan
efisiensi pembakaran bensin. Etanol lebih unggul dibandingkan TEL dan MTBE
karena tidak mencemari udara dengan logam timbel dan lebih mudah diuraikan oleh
mikroorganisme.
2.7 PENCEMARAN AKIBAT PENGGUNAAN MINYAK BUMI
1.
Pencemaran udara
Pencemaran
udara berhubungan dengan pencemaran atmosfer bumi. Atmosfer merupakan lapisan
udara yang menyelubungi bumi sampai ketinggian 300 km. Sumber pencemaran udara
berasal dari kegiatan alami dan aktivitas manusia.
Pencemaran
udara berhubungan dengan pencemaran atmosfer bumi. Atmosfer merupakan lapisan
udara yang menyelubungi bumi sampai ketinggian 300 km. Sumber pencemaran udara
berasal dari kegiatan alami dan aktivitas manusia.
Sumber
pencemaran udara di setiap wilayah atau daerah berbeda-beda. Sumber pencemaran
udara berasal dari kendaraan bermotor, kegiatan rumah tangga, dan industri.
Polutan
Dihasilkan
dari
1.Karbon
dioksida (CO2)
Pemakaian
bahan bakar fosil (minyak bumi atau batubara), pembakaran gas alam dan hutan,
respirasi, serta pembusukan.
2.Sulfur
dioksida (SO2) nitrogen monoksida (NO)
Pemakaian
bahan bakar fosil (minyak bumi atau batubara), misalnya gas buangan kendaraan.
3.Karbonmonoksida
(CO)
Pemakaian
bahan bakar fosil (minyak bumi atau batubara) dan gas buangan kendaraan
bermotor yang pembakarannya tidak sempurna.
4.Kloro
Fluoro Carbon (CFC)
Pendingin
ruangan, lemari es, dan perlengkapan yang menggunakan penyemprot aerosol.
Dampak
pencemaran udara dapat berskala mikro dan makro.
Pada
skala mikro atau lokal, pencemaran udara berdampak pada kesehatan manusia.
Misalnya, udara yang tercemar gas karbon monoksida (CO) jika dihirup seseorang
akan menimbulkan keracunan, jika orang tersebut terlambat ditolong dapat
mengakibatkan kematian. Dampak pencemaran udara berskala makro, misalnya
fenomena hujan asam dalam skala regional, sedangkan dalam skala global adalah
efek rumah kaca dan penipisan lapisan ozon.
Karbon
dioksida (CO2)
Pembakaran
bahan bakar fosil seperti batubara, minyak, dan gas alam telah lama dilakukan
untuk pemenuhan kebutuhan manusia terhadap energi. Misalnya untuk berbagai keperluan
rumah tangga, industri, dan pertanian. Ketika bahan bakar minyak tersebut
dibakar, karbon dioksida dilepaskan ke udara. Data yang diperoleh menunjukkan
bahwa jumlah karbon dioksida yang dilepaskan ke udara terus mengalami
peningkatan. Apakah dampak peningkatan CO2 terhadap lingkungan?
Karbon
monoksida (CO)
Gas
karbon monoksida (CO) merupakan gas yang tidak berbau, tidak berasa, dan tidak
stabil. Karbon monoksida yang berada di kota besar sebagian besar berasal dari
pembuangan gas kendaraan bermotor yang gas-gas pembakarannya tidak sempurna.
Selain itu, karbon monoksida dapat berasal dari pembakaran bahan bakar fosil
serta proses industri.
Karbon
monoksida dalam tubuh manusia lebih cepat berikatan dengan hemoglobin daripada
oksigen. Jika di udara terdapat karbon monoksida, oksigen akan kalah cepat
berikatan dengan hemoglobin.
Beberapa
orang akan menderita defisiensi oksigen dalam jaringan tubuhnya ketika
haemoglobin darahnya berikatan dengan karbon monoksida sebesar 5%. Seorang
perokok haemoglobin darahnya sering ditemukan mengandung karbon monoksida lebih
dari 10%.
Defisiensi
oksigen dalam tubuh dapat menyebabkan seseorang menderita sakit kepala dan
pusing. Kandungan karbon monoksida yang mencapai 0.1.% di udara dapat
mengganggu metabolisme tubuh organisme. Oleh karena itu, ketika memanaskan
mesin kendaraan di dalam garasi sebaiknya pintu garasi dibuka agar gas CO yang
terbentuk tidak terakumulasi di dalam ruangan dan terhirup.
Sulfur
dioksida
Sulfur
dioksida dilepaskan ke udara ketika terjadi pembakaran bahan bakar fosil dan
pelelehan biji logam. Konsentrasi SO2 yang masih diijinkan ialah antara 0.3
sampai 1.0 mg m-3. Akan tetapi, di daerah yang dekat dengan industri berat,
konsentrasi senyawa tersebut menjadi lebih tinggi, yaitu 3.000 mg m-3 .
Peningkatan
konsentrasi sulfur di atmosfer dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada
manusia, terutama menyebabkan penyakit bronkitis, radang paru-paru (pneumonia),
dan gagal jantung. Partikel-partikel ini biasanya sulit dibersihkan bila sudah
mencapai alveoli sehingga menyebabkan iritasi dan mengganggu pertukaran gas.
Pencemaran
sulfur (sulfur oksida) di sekitar daerah pencairan tembaga dapat menyebabkan
kerusakan pada vegetasi hingga mencapai jarak beberapa kilometer jauhnya.
Tumbuhan mengabsorbsi sulfur dioksida dari udara melalui stomata. Tingginya
konsentrasi sulfur dioksida di udara seringkali menimbulkan kerusakan pada
tanaman pertanian dan perkebunan.
Nitrogen
oksida
Nitrogen
oksida memainkan peranan penting di dalam penyusunan jelaga fotokimia. Nitrogen
dioksida dihasilkan oleh gas buangan kendaraan bermotor. Peroksiasil nitrat
yang dibentuk di dalam jelaga sering menyebabkan iritasi pada mata dan
paru-paru. Selain itu, bahan polutan tersebut dapat merusak tumbuhan.
Hujan
asam
Dua
gas yang dihasilkan dari pembakaran mesin kendaraan serta pembangkit listrik
tenaga disel dan batubara yang utama adalah sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen
dioksida (NO2). Gas yang dihasilkan tersebut bereaksi di udara membentuk asam
yang jatuh ke bumi bersama dengan hujan dan salju. Misalnya, sulfur dioksida
berreaksi dengan oksigen membentuk sulfur trioksida.
2 SO2 + O2 2 SO3
Sulfur
trioksida kemudian bereaksi dengan uap air membentuk asam sulfat.
SO3 + H2O H2SO4
Uap
air yang telah mengandung asam ini menjadi bagian dari awan yang akhirnya turun
ke bumi sebagai hujan asam atau salju asam. Hujan asam dapat mengakibatkan
kerusakan hutan, tanaman pertanian, dan perkebunan. Hujan asam juga akan
mengakibatkan berkaratnya benda-benda yang terbuat dari logam, misalnya
jembatan dan rel kereta api, serta rusaknya berbagai bangunan. Selain itu,
hujan asam akan menyebabkan penurunan pH tanah, sungai, dan danau, sehingga
mempengaruhi kehidupan organisme tanah, air, serta kesehatan manusia.
Efek rumah kaca (green
house effect)
Efek
rumah kaca merupakan gejala peningkatan suhu dipemukaan bumi yang terjadi
karena meningkatnya kadar CO2 (karbon dioksida) di atmosfer. Gejala ini disebut
efek rumah kaca karena diumpamakan dengan fenomena yang terjadi di dalam rumah
kaca.
Pada
rumah kaca, sinar matahari dapat dengan mudah masuk ke dalamnya. Sebagian sinar
matahari tersebut digunakan oleh tumbuhan dan sebagian lagi dipantulkan kembali
ke arah kaca.
Sinar
yang dipantulkan ini tidak dapat keluar dari rumah kaca dan mengalami
pemantulan berulang-ulang. Energi yang dihasilkan meningkatkan suhu rumah kaca
sehingga rumah kaca menjadi panas.
Di
bumi, radiasi panas yang berasal dari matahari ke bumi diumpamakan seperti
menembus dinding kaca rumah kaca. Radiasi panas tersebut tidak diserap
seluruhnya oleh bumi. Sebagian radiasi dipantulkan oleh benda-benda yang berada
di permukaan bumi ke ruang angkasa. Radiasi panas yang dipantulkan kembali ke
ruang angkasa merupakan radiasi infra merah. Sebagian radiasi infra merah
tersebut dapat diserap oleh gas penyerap panas (disebut: gas rumah kaca). Gas
penyerap panas yang paling penting di atmosfer adalah H2O dan CO2. Seperti kaca
dalam rumah kaca, H2O dan CO2 tidak dapat menyerap seluruh radiasi infra merah
sehingga sebagian radiasi tersebut dipantulkan kembali ke bumi. Keadaan inilah
yang menyebabkan suhu di permukaan bumi meningkat atau yang disebut dengan
pemanasan global (global warning).
Kenaikan
suhu menyebabkan mencairnya gunung es di kutub utara dan selatan. Kondisi ini
mengakibatkan naiknya permukaan air laut, sehingga menyebabkan berbagai kota
dan wilayah pinggir laut akan tenggelam, sedangkan daerah yang kering menjadi
semakin kering. Efek rumah kaca menimbulkan perubahan iklim, misalnya suhu bumi
meningkat rata-rata 3°C sampai 4°C pada abad ke-21, kekeringan atau curah hujan
yang tinggi di berbagai tempat dapat mempengaruhi produktivitas budidaya
pertanian, peternakan, perikanan, dan kehidupan manusia.
Penipisan lapisan ozon
Lapisan
ozon (O3) adalah lapisan gas yang menyelimuti bumi pada ketinggian ± 30 km
diatas bumi. Lapisan ozon terdapat pada lapisan atmosfer yang disebut
stratosfer. Lapisan ozon ini berfungsi menahan 99% radiasi sinar Ultra violet
(UV) yang dipancarkan ke matahari.
Gas
CFC (Chloro Fluoro Carbon) yang berasal dari produk aerosol (gas penyemprot),
mesin pendingin dan proses pembuatan plastik atau karet busa, jika sampai ke
lapisan stratosfer akan berikatan dengan ozon. CFC yang berikatan dengan ozon
menyebabkan terurainya molekul ozon sehingga terjadi kerusakan lapisan ozon,
berupa penipisan lapisan ozon.
Penipisan
lapisan ozon di beberapa tempat telah membentuk lubang seperti di atas
Antartika dan kutub Utara. Lubang ini akan mengurangi fungsi lapisan ozon
sebagai penahan sinar UV. Sinar UV yang sampai ke bumi akan menyebakan
kerusakan pada kehidupan di bumi. Kerusakan tersebut antara lain gangguan pada
rantai makanan di laut, serta kerusakan tanaman budidaya pertanian, perkebunan,
serta mempengaruhi kesehatan manusia.
Radiasi
Makhluk
hidup sudah lama menjadi objek dari bermacammacam bentuk radiasi. Misalnya,
radiasi matahari yang mengandung sinar ultraviolet dan gelombang infra merah.
Selain berasal dari matahari, radiasi dapat juga berasal dari luar angkasa,
berupa sinar kosmis dan mineral-mineral radioaktif dalam batubatuan. Akan
tetapi bentuk radiasi akibat aktivitas manusia akan menimbulkan polusi.
Bentuk-bentuk
radiasi berupa kegiatan uji coba bom nuklir dan penggunaan bom nuklir oleh
manusia dapat berupa gelombang elektromagnetik dan partikel subatomik. Kedua
macam bentuk radiasi tersebut dapat mengancam kehidupan makhluk hidup.
Dampak
radiasi dapat dilihat pada tingkat genetik dan sel tubuh. Dampak genetik pada
interfase menyebabkan terjadinya perubahan gen pada AND atau dikenal sebagai
mutasi gen. Dampak somatik (sel tubuh) adalah seseorang memiliki otak yang
lebih kecil daripada ukuran normal, cacat mental, dan gangguan fisik lainnya
serta leukemia.
2.
Pencemaran air
Pencemaran
air meliputi pencemaran di perairan darat, seperti danau dan sungai, serta
perairan laut. Sumber pencemaran air, misalnya pengerukan pasir, limbah rumah
tangga, industri, pertanian, pelebaran sungai, pertambangan minyak lepas
pantai, serta kebocoran kapal tanker pengangkut minyak.
Limbah
rumah tangga
Limbah
rumah tangga seperti deterjen, sampah organik, dan anorganik memberikan andil
cukup besar dalam pencemaran air sungai, terutama di daerah perkotaan. Sungai
yang tercemar deterjen, sampah organik dan anorganik yang mengandung
miikroorganisme dapat menimbulkan penyakit, terutama bagi masyarakat yang
mengunakan sungai sebagai sumber kehidupan sehari-hari. Proses penguraian
sampah dan deterjen memerlukan oksigen sehingga kadar oksigen dalam air dapat
berkurang. Jika kadar oskigen suatu perairaan turun sampai kurang dari 5 mg per
liter, maka kehidupan biota air seperti ikan terancam.
Limbah
pertanian
Kegiatan
pertanian dapat menyebabkan pencemaran air terutama karena penggunaan pupuk
buatan, pestisida, dan herbisida. Pencemaran air oleh pupuk, pestisida, dan
herbisida dapat meracuni organisme air, seperti plankton, ikan, hewan yang
meminum air tersebut dan juga manusia yang menggunakan air tersebut untuk
kebutuhan sehari-hari. Residu pestisida seperti DDT yang terakumulasi dalam
tubuh ikan dan biota lainnya dapat terbawa dalam rantai makanan ke tingkat
trofil yang lebih tinggi, yaitu manusia.
Selain
itu, masuknya pupuk pertanian, sampah, dan kotoran ke bendungan, danau, serta
laut dapat menyebabkan meningkatnya zat-zat hara di perairan. Peningkatan
tersebut mengakibatkan pertumbuhan ganggang atau enceng gondok menjadi pesat (blooming).
Pertumbuhan
ganggang atau enceng gondok yang cepat dan kemudian mati membutuhkan banyak
oksigen untuk menguraikannya. Kondisi ini mengakibatkan kurangnya oksigen dan
mendorong terjadinya kehidupan organisme anaerob. Fenomena ini disebut sebagai
eutrofikasi.
Limbah
pertambangan
Pencemaran
minyak di laut terutama disebabkan oleh limbah pertambangan minyak lepas pantai
dan kebocoran kapal tanker yang mengangkut minyak. Setiap tahun diperkirakan
jumlah kebocoran dan tumpahan minyak dari kapal tanker ke laut mencapai 3.9
juta ton sampai 6.6 juta ton. Tumpahan minyak merusak kehidupan di laut,
diantaranya burung dan ikan. Minyak yang menempel pada bulu burung dan insang
ikan mengakibatkan kematian hewan tersebut.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Minyak
bumi terbentuk dari sisa fosil mahkluk hidup yang tertimbun jutaan tahun yang
lalu. Pengambilan minyak bumi dilakukan di kilang minyak. Kemudian di
fraksionisasikan sesuai titik didihnya. Minyak bumi memiliki peranan penting
bagi kehidupan, baik sebagai sumber
energi maupun sebagai bahan baku industri petrokimia.
3.2 Saran
Minyak
bumi merupakan sumber daya alam yang tidak dapat dipebarui. Kini keberadaanya
sudah hampir habis. Oleh karena itu, penggunaannya harus dihemat. Penggunaan
bahan olahan minyak bumi juga memiliki efek samping. Seprti gas buangan dari
mesin yang mengunakan bahan olahan minyak bumi. Asap tersebut merupakan
indikasi pencemaran udara dan memperburuk kondisi dunia yang mengalami global
warming.
DAFTAR PUSTAKA
http://dahlanforum.wordpress.com/2009/03/27/pencemaran-lingkungan/
http://ryanxryan.blog.friendster.com/wiki/Berkas:Flag_of_OPEC.svg
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_xi/fraksi-minyak-bumi/
http://id.wikipedia.org/wiki/Kilang_minyak
http://www.dikti.org/?q=node/99
http://wartapedia.com/tekno/terapan/2290-isobutanol-bahan-bakar-alternatif-pengganti-minyak-bumi.html
http://mhiira.blogspot.com/2010/12/makalah-minyak-bumi.html
Chang,
Raymond.2002.Chemistry.edisi ke-7 New York : McGraw Hill
Departemen
pendidikan dan Kebudayaan. 1995. Glosarium Kimia. Jakarta Balai Pusaka
Ika
Ratna Sari, S.Pd. 2006. Metode Belajar Efektif Kimia : Jawa Tengah. CV Media
Karya Putra.
Mc.Duell,Bob.1995.A
level chemistry. Edisi Revisi. London:Letts Educational
Mc.Murry.
john dan Robert C.Fay.1998.Chemistry Edisi ke-2. New Jersey: Prentice.Hall
International
Purba
Michael. 2004. Kimia Untuk SMA : Jakarta. PT Erlangga.
www.junetfhoto.blogspot.co.id
No comments:
Post a Comment