Wednesday, February 21, 2018

makalah biologi“ARTHROPODA”


Posting : junetfhoto.blogspot.com





MAKALAH
BIOLOGI
                               “ARTHROPODA”      
disusun
O
L
E
h
kelompok 3 :
1. a. kurniawan
2. ahmad abian faqih
3. auliatul mawaddah
4. widya pratiwi

Sman 2 sinjai barat
Tahun pelajaran 2016/2017
kata pengantar
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt. yang telah memberikan rahmat serta hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami ini yang berjudul “ARTHROPODA”.  Walaupun kami mendapat banyak kesulitan dan hambatan dalam menyelesaikan makalah kami ini, tapi berkat rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah kami ini. Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya yang senantiasa membawa kita dari zaman jahiliah ke zaman yang diterangi ilmu dan iman.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran BIOLOGI. Kami sampaikan terima kasih atas perhatiannya terhadap makalah ini. Dan kami sampaikan kepada guru biologi kami Ibu Asrianti S.Pd karena telah membimbing kami dalam pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi diri saya sendiri dan khususnya pembaca pada umumnya.
Tak ada gading yang tak retak, begitulah adanya makalah ini.
 
Dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang konstruktif sangat kami  harapkan dari para pembaca guna peningkatan pembuatan makalah pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh



Sinjai Barat, 8 MEI 2017


Kelompok Penyusun


DAFTAR ISI
Kata pengantar................................................................................................................................
Daftar isi............................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................
Latar belakang.................................................................................................................................
Rumusan masalah..........................................................................................................................
Tujuan.................................................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................
A.   Pengertian Arthropoda....................................................................................................
1.     Pengertian arthropoda.........................................................................................
2.     Struktur tubuh arthropoda..................................................................................
B.   Ciri-ciri Arthropoda...........................................................................................................
C.   Klasifikasi Arthropoda......................................................................................................
1.     Kelas archanida.......................................................................................................
2.     Kelas crustacea........................................................................................................
3.     Kelas myriapoda......................................................................................................
4.     Kelas insect................................................................................................................
D.   Peranan Arthropoda............................................................................................................
BAB III PENUTUP................................................................................................................
A.   Kesimpulan............................................................................................................................
B.   Saran..........................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................




BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
            Filum Arthropoda (arthro = sendi atau ruas; pada = kaki atau juluran) adalah golongan makhluk hewan yang paling besar di dunia ini. Diperkirakan lebih dari 80% dari seluruh jenis hewan sekarang ini adalah Arthropoda, menghuni semua jenis habitat yang ada.
Bila dibandingkan dengan banyaknya jenis hewan di dunia ini, ternyata filum Arthropoda menduduki urutan nomor satu diantara jenis-jenis hewan lain. Dari filum Arthropoda ini, kelas Insecta atau serangga merupakan jenis yang terbesar (sekitar satu juta spesies). Hal ini disebabkan oleh daya tahan tubuhnya yang baik, cepatnya menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan penyebaran yang sangat luas yaitu mulai dari daerah tropis hingga daerah kutub.
Diantara anggota filum Arthropoda diketahui ada yang sangat berguna bagi kehidupan manusia dan sebaliknya diketahui pula ada yang berperan merugikan manusia dan hewan. Kelompok yang terakhir ini lebih dikenal sebagai parasit atau pengganggu atau hama. Yang termasuk di dalam kelompok ektoparasit adalah kelas Insecta (serangga) dan kelas Arachnida (caplak dan tungau).
B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana pengertian arthropoda?
2.      Bagaimana klasifikasi filum arthropoda?
3.      Bagaimana struktur morfologi dan anatomi arthropoda?
4.      Bagaimana proses fisiologi pada filum arthropoda?
5.      Bagaimana manfaat filum arthropoda?
C.    Tujuan
       
1.      Mengetahui pengertian arthropoda
2.      Mengetahui klasifikasi filum arthropoda
3.      Mengetahui struktur morfologi dan anatomi filum arthropoda
4.      Mengetahui proses fisiologi filum arthropoda
5.      Mengetahui manfaat filum arthropoda

Bab ii
Pembahasan
A.   Pengertian Arthropoda
1.    Pengertian Arthropoda
Hewan-hewan yang termasuk dalam filum Arthropoda memiliki ciri utama kaki yang beruas-ruas atau berbuku-buku (arthros = ruas/ buku; podos = kaki). Tubuh Arthropoda bersimetri bilateral dan umumnya dapat dibedakan menjadi kepala (caput), dada (toraks), dan perut (abdomen). Tubuh Arthropoda dilindungi oleh rangka luar (eksoskeleton) keras yang terbuat dari bahan kitin yang kuat. Rangka luar selain berfungsi memberi bentuk tubuh, juga berfungsi melindungi organ-organ dalam tubuhnya. Selama masa pertumbuhan, umumnya Arthropoda mengalami perubahan bentuk (metamorfosis) dan pergantian rangka luar (ekdisis). Rongga selom pada tubuh Arthropoda telah mereduksi dan digantikan oleh rongga hemosol yang mengelilingi organ-organ tubuh.
Dalam beberapa hal, Arthropoda memiliki kesamaan dengan Annelida, antara lain adanya segmentasi tubuh, sistem saraf tangga tali, dan perkembangan embrionya. Namun, beberapa dari Annelida, segmentasi tubuh pada Arthropoda hanya merupakan segmentasi luar (heteronom), sedangkan pada Annelida segmentasi tersebut meliputi seluruh alat-alat tbuh (homonom).
Arthropoda memiliki habitat di laut, air tawar, dan di darat; hidup bebas atau sebagai parasit. Mereka bernapas dengan bermacam-macam alat respirasi sesuai dengan jenisnya, contohnya dengan trakea (pada Insecta/ serangga), dengan insang (pada Crustacea), dengan paru-paru buku (pada Arachnida), dan dengan seluruh permukaan tubuh (pada beberapa Crustacea tingkat rendah). Di dalam tubuhnya terdapat sistem pencernaan makanan yang lengkap. Hasil pernapasan (oksigen dan karbon dioksida) serta hasil pencernaan diedarkan oleh sistem peredaran darah terbuka. Alat ekskresinya berupa pembuluh Malpighi atau kelenjar hijau.
Sistem saraf seperti tangga tali yang terdiri  dari  ganglion  anterior  yang  merupkan “otak”  terletak  di  atas  saluran  pencernaan,  sepasang  syaraf yang  menghubungkan  otak  dengan  syaraf  sebelah  ventral, serta pasangan-pasangan ganglion ventral yang dihubungkan satu  dengan  yang  lain  oleh  urat  syaraf  ventral,  berjalan sepanjang  tubuh  dari  depan  ke  belakang  di  bawah  saluran pencernaan. Penglihatan berupa variasi kombinasi mata majemuk dan ocelli (mata tunggal) yang berbentuk mangkuk pigmen. Sistem  pengeluaran  (ekskresi)  berupa  saluran-saluran Malphigi  yang  bermuara  di  saluran  pencernaan,  zat sisa dikeluarkan melalui anus. Sistem reproduksi Arthopoda yaitusecara seksual dan aseksual (partenogenesis dan paedogenesis), sistem reproduksi pada arthropoda terpisah yang berarti ada hewan jantan dan ada  betina.
2.    Struktur tubuh Arthtropoda
Sistem pencernaan
Keterangan
Sistem  pencernaan makanan
Alat pencernaan makanan lengkap terdiri dari mulut, kerongkongan, usus, dan anus. Anus terdapat pada segmen postrior.
Sistem ekskresi
Ekskresi dengan kelenjar hijau atau dengan pembuluh malpigih.
Sistem reproduksi
Reproduksi secara seksual dan aseksual (partenogenesis dan paedogenesis). System reproduksi pada arthropoda terpisah, artinya ada hewan jantan dan ada hewan betina.
Sistem saraf
Sistem saraf berupa tangga tali dan alat peraba berupa antena.

B.  Ciri-Ciri Arthropoda
Berikut ciri-ciri/karakteristik umum dari arthropoda yaitu sebagai berikut... 
·        Mempunyai 3 bagian tubuh utama yakni tubuh bersegmen (ruas), rangka luar  (eksoskeleton) keras, dan ekor. 
·         Tubuh yang terdiri dari caput (kepala), toraks (dada), dan abdomen (perut) yang bersegmen-segmen 
·         Tubuh terbungkus kutikula sebagai kerangka luar yang terbuat dari zat protein dan zat kitin 
·         Memiliki ukuran tubuh yang beragam 
·         Bentuk tubuh simteris bilateral 
·         Sifat hidup arthropoda adalah parasit, hetertropik, dan hidup dengan bebas
·         Memiliki alat pernapasan yang berupa trakea, insang, dan paru-paru (berbuku) 
·         Bereproduksi secara aseksual dan seksual 
·         Alat pencernaan yang sempurna atau lengkap mulai adri mulut, kerongkongan, usus, dan anus 
·         Arthropoda hidup di air tawar, darat, laut, dan udara
·         Sistem peredaran darah arthropoda adalah terbuka dengan darah yang tidak mengandung hemoglobin melainkan hemosianin
C.   Klasifikasi Arthropoda
         Arthropoda merupakan filum dengan jumlah jenis terbanyak yang meliputi lebih kurang 750.000 jenis dari sekitar 1.000.000 jenis hewan yang telah diketahui. Berdasarkan bagian-bagian tubuh serta jumlah kakinya, Arthropoda dibagi menjadi empat kelas, yaitu Arachnida (laba-laba), Crustacea (udang-udangan), Insecta (serangga), dan Myriapoda (kaki seribu).
1.     Kelas Arachnida (Laba-Laba)
Sebutan Arachnida berasal dari bahasa Latin, arachne yang berarti laba-laba. Selain laba-laba, yang termasuk dalam kelas ini adalah kalajengking dan caplak. Ciri umum kelas ini adalah tubuh terbagi atas bagian kepala—dada (sefalotoraks) yang menjadi satu, dan perut (abdomen) yang lunak serta tidak bersegmen. Pada bagian sefalotoraks tidak terdapat antena, tetapi memiliki beberapa pasang mata tunggal. Pada Sisi ventral sefalotoraks terdapat empat pasang kaki yang dilengkapi dua buah cakar yang bergerigi, sedangkan di ujung depan sefalotoraks terdapat dua pasang alat mulut. Sepasang alat mulut pertama disebut kelisera, berupa alat berbentuk catut yang dilengkapi dengan kelenjar racun untuk melumpuhkan mangsanya. Sepasang alat mulut kedua adalah pedipalpus, berbentuk seperti kaki (pada laba-laba) atau seperti gunting (pada kalajengking) yang berfungsi sebagai alat untuk memegang mangsanya. Pada hewan jantan, pedipalpus digunakan sebagai alat kopulasi.                      http://sainsbiologi.com/wp-content/uploads/2016/12/Struktur-tubuh-laba-laba.jpg
Sistem organ
Keterangan
Sistem pernapasan
Paru-paru buku yang terletak di daerah perut depan
Sistem pencernaan
Mulut-faring-esofagus-labung isap-lambung sebenarnya-intestin-anus
Sistem  peredaran darah
Terbuka dan menggunakan jantung pembuluh serta arteri
Sistem saraf
Persatuan ganglion-ganglion yang disebut sietem saraf tangga tali
Alat indra
Delapan buah mata sederhana dan sepasang pedipalpus
Sistem reproduksi
Seksual

Sebagian besar Arachnida hidup di darat dan umumnya bernapas dengan dua buah paru-paru buku, yaitu sebuah kantong abdomen yang berisi 15—20 lembaran seperti halaman-halaman buku. Pada Arachnida tertentu, yaitu laba-laba, di ujung abdomen terdapat dua buah spineret, yaitu organ pembuat sarang dan pembentuk kokon untuk melindungi telur yang sudah dibuahi. Kalajengking (Scorpiones sp.), laba-laba rumah (Parasteatoda tepidariorum), tarantula (Lycosa tarentula), caplak (Sarcoptes scabei), dan tungau (Dermatophogoides) adalah beberapa contoh spesies anggota kelas Arachnida.

2.     Kelas Crustacea

Kelas Crustacea memiliki anggota hewan-hewan berkulit atau bercangkang keras (Latin: crusta cangkang/kulit keras), contohnya udang, lobster, kepiting, teritip, dan kutu air. Ciri khusus Crustacea adalah tubuhnya terbagi menjadi dua bagian utama, yaitu sefalotoraks (bagian anterior yang kaku) dan abdomen (bagian posterior yang tersusun atas sederetan segmen atau ruas). Bagian luar tubuhnya dilindungi oleh eksoskeleton yang terbuat dari bahan kitin.
Pada sebagian besar Crustacea, kitin tersebut mengandung kapur atau kalsium karbonat (CaCO3 ). Eksoskeleton lebih tipis dan lentur pada bagian persendian. Hal itu berguna untuk memudahkan pergerakan.
Pada setiap ruas tubuh Crustacea terdapat sepasang kaki dengan jumlah yang berbeda untuk setiap jenisnya. Pada udang, di bagian sefalotoraks terdapat lima pasang kaki. Sepasang kaki yang pertama membesar berbentuk seperti catut atau capit, disebut keliped, sedangkan empat pasang kaki berikutnya merupakan kaki jalan yang disebut pereipoda. Di bagian abdomen juga terdapat lima pasang kaki yang berfungsi untuk berenang dan disebut pleopoda (kaki renang). Pada bagian ujung abdomen terdapat telson dan uropoda yang berfungsi sebagai kemudi pada saat udang berenang, terutama saat berenang mundur (Gambar di bawah).        

               http://sainsbiologi.com/wp-content/uploads/2016/12/struktur-tubuh-crustacea.jpg
Sistem organ
Keterangan
Sistem pencernaan
Makanannya berupa bangkai atau tumbuhan dan hewan lain. Akan tetapi, ada juga yang bersifat parasit pada organisme lain.
Alat pencernaannya terdiri atas :
·         Mulut
·         Esofagus, merupakan saluran pendek yang menghubungkan mulut dengan lambung
·         Lambung, terbagi dua yaitu bagian kardiak dan bagian pilorik
·         Intestin, saluran kecil melalui abdomen berakhir di anus
·         Kelenjar pencernaan atau hati.
·         Anus
Sistem  pernafasan
Alat pernapasan umumnya berupa insang
Alat indra dan sistem saraf
Alat indra berupa sepasang mata majemuk bertangkai yang berkembang dengan baik. Alat pencium dan peraba berupa dua pasang antena. Sistem sarafnya berupa tangga tali. Pada sistem sarafnya terjadi pengumpulan dan penyatuan ganglion dan dari pasangan-pasangan ganglion keluar saraf yang menuju ke tepi.
Sistem reproduksi
Sistem reproduksinya bersifat diesis (berkelamin satu). Pembuahan terjadi secara eksternal. Telur menetas menjadi larva yang sangat kecil, berkaki tiga pasang, dan bersilia.

Crustacea umumnya memiliki dua pasang antena, panjang dan pendek. Sepasang antena yang pendek disebut antennula, sedangkan yang panjang disebut antena. Bagian dorsal dan lateral sefalotoraks dilindungi oleh karapaks. Di bagian ujung anterior sefalotoraks terdapat tonjolan runcing yang merupakan perluasan karapaks, disebut rostrum. Di bawah rostrum terdapat sepasang mata majemuk bertangkai.
Crustacea memiliki alat keseimbangan yang dinamakan statosit. Alat tersebut berupa kantong berdinding kitin yang terletak pada ruas dasar antennula. Beberapa contoh anggota Crustacea, antara lain Daphnia sp., udang air tawar kecil (Gammarus), udang sungai besar (Astacus), kepiting (Cancer pagurus), dan teritip (Semibalanus).
Klasifikasi Crustacea:
1)       Branchiopoda
2)       Ostracoda
3)       Copepoda
4)       Malacostraca
5)        Cirripedia

3.     Kelas Myriapoda

Hewan-hewan yang termasuk dalam kelas ini memiliki tubuh yang tersusun atas banyak ruas, yaitu antara 10 hingga 200 ruas yang sama besar dan bentuknya. Pada setiap ruas terdapat sepasang kaki (pada ordo Chilopoda) atau dua pasang kaki (pada ordo Diplopoda) sehingga Myriapoda memiliki kaki yang sangat banyak. Hal itu sesuai dengan namanya Myriapoda yang berarti “kaki tak terhitung”. Ruas tubuh pertama adalah kepala yang dilengkapi dengan sepasang antena sebagai indra peraba dan sepasang mata. Di bawah kepalanya terdapat rahang dan alat mulut tambahan. Bagian dada (toraks) tidak ada atau tidak dapat dibedakan dengan bagian perut (abdomen). Oleh karena itu, tubuh Myriapoda dibagi menjadi dua bagian, yaitu kepala dan perut. Lipan rumah atau kelabang (Scutigera dan Scolopendra) serta luing atau kaki seribu (Spirobolus dan lulus) merupakan contoh anggota Myriapoda (Gambar di bawah).
Contoh Myriapoda (anggota Arthropoda)

4.     Kelas Insecta

Insecta atau serangga merupakan kelompok hewan yang paling banyak jenis dan variasinya dengan jumlah jenis lebih kurang 900.000. Serangga hidup di semua tempat di muka bumi ini. Ciri-ciri urnum serangga adalah tubuhnya terbagi menjadi tiga bagian, yaitu kepala (caput), dada (toraks), dan perut (abdomen). Bagian luar tubuhnya dilindungi oleh eksoskeleton yang keras karena selain mengandung kitin, juga mengandung sklerotin, protein, dan kadang-kadang garam kalsium. Eksoskeleton tersebut tahan terhadap air, asam, basa lemah, alkohol, dan enzim-enzim pencernaan Mammalia. Bagian kepala terdiri atas enam ruas/ segmen yang menjadi satu dan dilengkapi dengan sepasang antena, mata tunggal (oselus), mata majemuk (mata faset), dan alat-alat mulut. Mata majemuk tersusun atas lensa-lensa heksagonal yang disebut omatidia (tunggal: omatidium). Alat-alat mulut serangga terdiri atas bibir atas (labrum), rahang atas (maksila), hipofaring sebagai lidah, rahang bawah (mandibula) untuk memotong, dan bibir bawah (labium). Bibir atas dan bibir bawah berfungsi untuk memegang makanan. Labium juga memiliki dua pasang palpus yang merupakan indra perasa, pembau, dan peraba.
Bagian toraks terdiri atas tiga ruas, yaitu protoraks, mesotoraks, dan metatoraks, masing-masing memiliki sepasang kaki. Jadi, serangga merupakan hewan berkaki enam (tiga pasang) sehingga disebut pula heksapoda (hexa enam; podos kaki) (Gambar di bawah). Ketika dewasa, sebagian besar serangga memiliki satu atau dua pasang sayap pada toraksnya. Sayap serangga ditopang oleh jaringan vena mirip pipa.
struktur tubuh belalang (anggota Arthropoda)
Sistem organ
Keterangan
Sistem pernapasan
Organ pernapasan berupa trakea yang terletak di kana-kiri pada tiap ruas.
Sistem pencernaan makanan
Sistem pencernaan makanan pada beberapa jenis serangga terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung depan, lambung otot, lambung kelenjar, usus, dan anus.
Sistem saraf
Sistem sarafnya disebut tangga tali dengan alat penerima rangsangan berupa :
·         Mata faset (majemuk)
·         Antena
·         Alat pembuat suara dan alat pendengar.
Sistem ekskresi
Pengeluaran zat sisa melalui pembuluh malpighi.
Sistem reproduksi
Insecta kadang-kadang mengalami partenogenesis. Partenogenesis ialah perkembangan embrio tanpa dibuahi oleh spermatozoid, misalnya pada lebah ; sedangkan paedogenesis ialah partenogenesis yang berlangsung di tubuh larva, misalnya pada diptera. Dalam perkembangan menuju dewasa, insecta mengalami perubahan bentuk luar dan dalam dari fase telur ke tingkat dewasa yang disebut metamorfosis.    Fertilisasinya internal, artinya pembuahan sel telur oleh spermatozoid berlangsung di dalam tubuh induk betina

Bagian abdomen serangga tersusun atas 9—11 ruas berbentuk cincin. Biasanya, ruas pertama melebar dan bersatu dengan metatoraks. Pada setiap ruas terdapat spirakel, kecuali ruas pertama dan tiga ruas terakhir. Pada beberapa jenis serangga (misalnya, belalang) betina, ruas kesembilan dan kesepuluh membentuk ovipositor, yaitu alat peletak telur yang menyembul dari ujung abdomennya. Semut, tawon, dan lebah menggunakan ovipositor sebagai alat penyengat.
Contoh serangga yang mengalami metamorfosis tak sempurna adalah jangkrik, belalang (Chorthippus dan Locusta), serta kecoak (Periplaneta).
D.    Peranan Arthropoda
Arthropoda biasanya memiliki lebih dari satu pasang mata, yang mungkin termasuk keduanya pasangan sederhana dan kompleks. (Sebuah mata majemuk terdiri dari banyak unit terpisah untuk menerima cahaya, masing-masing dengan lensa sendiri.) Pernapasan arthropoda yang hidup di tanah biasanya dicapai melalui tabung udara yang disebut tracheae. Oksigen memasuki tabung udara dari luar melalui lubang kecil dalam tubuh dan didistribusikan ke seluruh jaringan. Arakhnida, seperti laba-laba, juga bernapas melalui paru-paru buku, flaps tipis dari jaringan diatur seperti halaman buku. Arthropoda yang hidup di air umumnya bernapas melalui insang.
Peranan Arthropoda yang menguntungkan, antara lain sebagai berikut.
1.      Sumber makanan yang mengandung protein tinggi, contohnya udang windu (Penaeus monodon), Panulirus homarus (lobster), kepiting (Scylla serrata), rajungan (Portunus), laron, dan gangsir.
2.      Menghasilkan madu, contohnya lebah madu (Apis mellifera).
3.      Bahan pakaian sutera, contohnya kepompong ulat sutra (Bombyx mori).
4.      Membantu penyerbukan tanaman.
5.      Serangga predator sebagai pemberantas hama tanaman secara biologi.

Peranan Arthropoda yang merugikan, antara lain sebagai berikut.
1.      Perusak tanaman, yaitu semua larva atau ulat pemakan daun, wereng, dan belalang.
2.      Inang perantara (vektor) penyakit, misalnya nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor penyakit demam berdarah, Anopheles sebagai vektor penyakit malaria, lalat rumah (Musca domestica) sebagai vektor penyakit tifus, lalat tse-tse (Glossina morsitans) sebagai vektor penyakit tidur, dan laba-laba Dermacentor variabilis sebagai vektor demam Rocky Mountain dan tularemia.
3.      Parasit pada manusia, contohnya caplak penyebab kudis (Sarcoptes scabiei), nyamuk, dan kutu rambut kepala (Pediculus humanus capitis)
4.      Merusak kayu bangunan, misalnya rayap.
5.      Pengebor kayu galangan kapal atau perahu, contohnya Crustacea kelompok Isopoda (Limnoria lignorum).
Arthropoda keduanya dapat berbahaya dan membantu manusia. Beberapa spesies sebagai transmitter bakteri atau virus yang menyebabkan penyakit seperti malaria, demam kuning, encephalitis, dan penyakit Lyme. Scorpions, beberapa laba-laba, dan lebah dan tawon memiliki kelenjar racun dan bisa melukai atau bahkan (meskipun jarang) membunuh orang dengan menyuntikkan racun melalui sengatan.








BAB III
PENUTUP
A.   KESIMPULAN
Arthropoda adalah hewan dengan kaki beruas-ruas, berukuku dan bersegmen. Istilah Arthropoda berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata yaitu arthro yang berarti ruas dan podos yang berarti kaki. Arthropoda merupakan hewan tripoblastik selomata dan bilateral simetris. Tubuh Arthropoda terdiri dari kepala, dada, dan abdomen yang keseluruhan dibungkus oleh zat kitin dan kerangka luar (eksoskeleton).  Umumnya diantara ruas-ruas terdapat bagian yang tidak memiliki zat kitin sehingga ruas-ruas tersebut mudah untuk digerakkan. Di waktu tertentu kulit dan tubuh Arthropoda mengalami pergantian kulit (eksdisis).
1.      Ciri utama hewsan yang termasuk dalam filum ini adalah kaki yang tersusun atas ruas-ruas. Jumlah anggota filum ini adalah terbanyak dibandingkan dengan filum lainnya lebih dari 800.000 spesies, contoh anggota filum ini antara lain kepiting, udang, serangga, laba-laba, kalajengking, kelabang, dan kaki seribu, serta spesies jenis lain yang dikenal hanya berdasarkan bfosil.
2.      Tubuh Arthropoda bersegmen dengan jumlah segmen yang bervariadi. Pada tiap segmen tubuh terseburt terdapat sepasang kaki yang beruas. Segmen bergabung membentuk bagian tubuh , yaitu Kaput (kepala), toraks (dada), dan abdomen (perut). Ciri lain dari Arthropoda adalah adanya kutikula keras yang membentukrangka luar (eksoskeleton). Kesoskeleton tersusun dari kitin yang di sekresikan oleh sel kulit.

B.  SARAN
1.    Arthropoda sangat berguna bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Oleh karena itu, kita tidak diharapkan menumpas atau berburu secara berlebihan apalagi untuk kepentingan sendiri.
2.    Disarankan bagi kita semua turut menjaga keseimbangan ekosistem dengan tidak merusak salah satu anggota dari ekosistem kehidupan, Arthropoda.  


Daftar pustaka
Kastawi, Yusuf. et al. 2005. Zoologi Avertebrata. Malang : UM Press
Hickman, Cleveland.et al. 2001. Integreted Principles of Biology eleventh edition.Mc Graw Hill.
SM, Gon III.2009.ASAL USUL TRILOBITA. http://translat .google. co.id /translate ?hl=id&langpair=en|id&u=http://www.trilobites.info/origins.html.(diakses pada tanggal 2 april 2011).
Galih.2011.Arthropoda. http://biologi- galih. blogspot. com/2011/01 /echin odermata -molusca-dan-antrophoda.html.(diakses pada 14.16 31 maret 2011).
Hasanudin, A.2011. Arthropoda.http://akhmad-hasanuddin .blogspot. com/2011/01/artrhopoda.html.  (diakses pada 1 april 2011. 11. 09 a.m 

No comments:

Post a Comment

pengobatan lama menikah belum punya anak

doa membuka aura wajah supaya awet muda dan bercahaya

doa membuka aura wajah supaya awet muda dan bercahaya

BISNIS 2018