Posting : junetfhoto.blogspot.com
BIOLOGI
“ARTHROPODA”
disusun
O
L
E
h
kelompok 3 :
1.
a. kurniawan
2. ahmad abian faqih
3. auliatul mawaddah
4. widya pratiwi
Sman 2 sinjai
barat
Tahun pelajaran
2016/2017
kata pengantar
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Puji
dan syukur kita panjatkan
kehadirat Allah swt. yang telah memberikan rahmat serta hidayahnya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah kami ini yang berjudul “ARTHROPODA”. Walaupun kami mendapat banyak kesulitan dan
hambatan dalam menyelesaikan makalah kami ini, tapi berkat rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah kami ini. Sholawat serta salam semoga
selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan para
sahabatnya yang senantiasa membawa kita dari zaman jahiliah ke zaman yang
diterangi ilmu dan iman.
Makalah
ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran BIOLOGI. Kami
sampaikan terima kasih atas perhatiannya terhadap makalah ini. Dan kami sampaikan
kepada guru biologi kami Ibu Asrianti S.Pd karena telah membimbing
kami dalam pembuatan makalah ini. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi diri saya sendiri dan khususnya pembaca pada
umumnya.
Tak ada gading yang tak retak, begitulah adanya makalah ini.
Dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang konstruktif sangat kami harapkan dari para pembaca guna peningkatan pembuatan makalah pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang.
Tak ada gading yang tak retak, begitulah adanya makalah ini.
Dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang konstruktif sangat kami harapkan dari para pembaca guna peningkatan pembuatan makalah pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Sinjai Barat, 8
MEI 2017
Kelompok Penyusun
DAFTAR ISI
Kata pengantar................................................................................................................................
Daftar isi............................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................
Latar belakang.................................................................................................................................
Rumusan masalah..........................................................................................................................
Tujuan.................................................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................
A. Pengertian
Arthropoda....................................................................................................
1. Pengertian
arthropoda.........................................................................................
2. Struktur
tubuh arthropoda..................................................................................
B. Ciri-ciri
Arthropoda...........................................................................................................
C. Klasifikasi
Arthropoda......................................................................................................
1. Kelas
archanida.......................................................................................................
2. Kelas
crustacea........................................................................................................
3. Kelas
myriapoda......................................................................................................
4. Kelas
insect................................................................................................................
D. Peranan
Arthropoda............................................................................................................
BAB III PENUTUP................................................................................................................
A. Kesimpulan............................................................................................................................
B. Saran..........................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Filum
Arthropoda (arthro = sendi atau ruas; pada = kaki atau juluran) adalah golongan
makhluk hewan yang paling besar di dunia ini. Diperkirakan
lebih dari 80% dari seluruh jenis hewan sekarang ini adalah Arthropoda,
menghuni semua jenis habitat yang ada.
Bila dibandingkan dengan banyaknya
jenis hewan di dunia ini, ternyata filum Arthropoda menduduki urutan nomor satu
diantara jenis-jenis hewan lain. Dari filum Arthropoda ini, kelas Insecta atau
serangga merupakan jenis yang terbesar (sekitar satu juta spesies). Hal ini
disebabkan oleh daya tahan tubuhnya yang baik, cepatnya menyesuaikan diri
dengan lingkungannya dan penyebaran yang sangat luas yaitu mulai dari daerah
tropis hingga daerah kutub.
Diantara anggota filum Arthropoda
diketahui ada yang sangat berguna bagi kehidupan manusia dan sebaliknya
diketahui pula ada yang berperan merugikan manusia dan hewan. Kelompok yang
terakhir ini lebih dikenal sebagai parasit atau pengganggu atau hama. Yang
termasuk di dalam kelompok ektoparasit adalah kelas Insecta (serangga) dan
kelas Arachnida (caplak dan tungau).
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana
pengertian arthropoda?
2.
Bagaimana klasifikasi filum arthropoda?
3. Bagaimana
struktur morfologi dan anatomi arthropoda?
4. Bagaimana
proses fisiologi pada filum arthropoda?
5. Bagaimana manfaat
filum arthropoda?
C. Tujuan
1. Mengetahui
pengertian arthropoda
2. Mengetahui
klasifikasi filum arthropoda
3. Mengetahui
struktur morfologi dan anatomi filum arthropoda
4. Mengetahui
proses fisiologi filum arthropoda
5. Mengetahui
manfaat filum arthropoda
Bab ii
Pembahasan
A.
Pengertian Arthropoda
1.
Pengertian Arthropoda
Hewan-hewan yang termasuk
dalam filum Arthropoda memiliki ciri utama kaki yang
beruas-ruas atau berbuku-buku (arthros = ruas/ buku; podos = kaki). Tubuh Arthropoda bersimetri bilateral dan umumnya dapat
dibedakan menjadi kepala (caput), dada (toraks),
dan perut (abdomen). Tubuh Arthropoda dilindungi oleh rangka luar
(eksoskeleton) keras yang terbuat dari bahan kitin yang kuat. Rangka luar
selain berfungsi memberi bentuk tubuh, juga berfungsi melindungi organ-organ
dalam tubuhnya. Selama masa pertumbuhan, umumnya Arthropoda mengalami perubahan bentuk (metamorfosis)
dan pergantian rangka luar (ekdisis). Rongga selom pada tubuh Arthropoda telah mereduksi dan digantikan oleh
rongga hemosol yang mengelilingi organ-organ tubuh.
Dalam beberapa hal, Arthropoda memiliki
kesamaan dengan Annelida, antara lain adanya segmentasi tubuh, sistem saraf
tangga tali, dan perkembangan embrionya. Namun, beberapa dari Annelida,
segmentasi tubuh pada Arthropoda hanya merupakan segmentasi
luar (heteronom), sedangkan pada Annelida segmentasi tersebut
meliputi seluruh alat-alat tbuh (homonom).
Arthropoda memiliki habitat di laut, air tawar,
dan di darat; hidup bebas atau sebagai parasit. Mereka bernapas dengan
bermacam-macam alat respirasi sesuai dengan jenisnya, contohnya dengan trakea
(pada Insecta/ serangga), dengan insang (pada Crustacea), dengan paru-paru buku
(pada Arachnida), dan dengan seluruh permukaan tubuh (pada beberapa Crustacea
tingkat rendah). Di dalam tubuhnya terdapat sistem pencernaan makanan yang
lengkap. Hasil pernapasan (oksigen dan karbon dioksida) serta hasil pencernaan
diedarkan oleh sistem peredaran darah terbuka. Alat ekskresinya berupa pembuluh
Malpighi atau kelenjar hijau.
Sistem saraf seperti tangga tali
yang terdiri dari ganglion anterior yang merupkan
“otak” terletak di atas saluran pencernaan,
sepasang syaraf yang menghubungkan otak dengan
syaraf sebelah ventral, serta pasangan-pasangan ganglion ventral
yang dihubungkan satu dengan yang lain oleh
urat syaraf ventral, berjalan sepanjang tubuh
dari depan ke belakang di bawah saluran
pencernaan. Penglihatan berupa variasi kombinasi mata majemuk dan ocelli (mata
tunggal) yang berbentuk mangkuk pigmen. Sistem pengeluaran
(ekskresi) berupa saluran-saluran Malphigi yang
bermuara di saluran pencernaan, zat sisa dikeluarkan
melalui anus. Sistem reproduksi Arthopoda yaitusecara seksual dan aseksual
(partenogenesis dan paedogenesis), sistem reproduksi pada arthropoda terpisah yang berarti ada hewan jantan dan
ada betina.
2. Struktur tubuh
Arthtropoda
Sistem pencernaan
|
Keterangan
|
Sistem pencernaan makanan
|
Alat pencernaan makanan lengkap terdiri dari mulut, kerongkongan, usus,
dan anus. Anus terdapat pada segmen
postrior.
|
Sistem ekskresi
|
Ekskresi dengan kelenjar hijau atau dengan pembuluh malpigih.
|
Sistem reproduksi
|
Reproduksi secara seksual dan aseksual (partenogenesis dan paedogenesis). System reproduksi pada arthropoda
terpisah, artinya ada hewan jantan dan ada hewan betina.
|
Sistem saraf
|
Sistem saraf berupa tangga tali dan alat peraba berupa antena.
|
B.
Ciri-Ciri Arthropoda
Berikut ciri-ciri/karakteristik umum
dari arthropoda yaitu sebagai berikut...
· Mempunyai 3 bagian tubuh utama yakni tubuh
bersegmen (ruas), rangka luar (eksoskeleton)
keras, dan ekor.
·
Tubuh
yang terdiri dari caput (kepala), toraks (dada), dan abdomen (perut) yang
bersegmen-segmen
·
Tubuh
terbungkus kutikula sebagai kerangka luar yang terbuat dari zat protein dan zat
kitin
·
Memiliki
ukuran tubuh yang beragam
·
Bentuk
tubuh simteris bilateral
·
Sifat
hidup arthropoda adalah parasit, hetertropik, dan hidup dengan bebas
·
Memiliki
alat pernapasan yang berupa trakea, insang, dan paru-paru (berbuku)
·
Bereproduksi
secara aseksual dan seksual
·
Alat
pencernaan yang sempurna atau lengkap mulai adri mulut, kerongkongan, usus, dan
anus
·
Arthropoda
hidup di air tawar, darat, laut, dan udara
·
Sistem
peredaran darah arthropoda adalah terbuka dengan darah yang tidak mengandung
hemoglobin melainkan hemosianin
C.
Klasifikasi Arthropoda
Arthropoda merupakan filum dengan jumlah jenis terbanyak yang
meliputi lebih kurang 750.000 jenis dari sekitar 1.000.000 jenis hewan yang
telah diketahui. Berdasarkan bagian-bagian tubuh serta jumlah kakinya, Arthropoda dibagi
menjadi empat kelas, yaitu Arachnida (laba-laba), Crustacea (udang-udangan),
Insecta (serangga), dan Myriapoda (kaki seribu).
1.
Kelas
Arachnida (Laba-Laba)
Sebutan Arachnida berasal dari bahasa Latin, arachne yang
berarti laba-laba. Selain laba-laba, yang termasuk dalam kelas ini adalah
kalajengking dan caplak. Ciri umum kelas ini adalah tubuh terbagi atas bagian
kepala—dada (sefalotoraks) yang menjadi satu, dan perut (abdomen)
yang lunak serta tidak bersegmen. Pada bagian sefalotoraks tidak terdapat
antena, tetapi memiliki beberapa pasang mata tunggal. Pada Sisi ventral
sefalotoraks terdapat empat pasang kaki yang dilengkapi dua buah cakar yang
bergerigi, sedangkan di ujung depan sefalotoraks terdapat dua pasang alat
mulut. Sepasang alat mulut pertama disebut kelisera, berupa alat
berbentuk catut yang dilengkapi dengan kelenjar racun untuk melumpuhkan
mangsanya. Sepasang alat mulut kedua adalah pedipalpus, berbentuk
seperti kaki (pada laba-laba) atau seperti gunting (pada kalajengking) yang
berfungsi sebagai alat untuk memegang mangsanya. Pada hewan jantan, pedipalpus
digunakan sebagai alat kopulasi.
Sistem organ
|
Keterangan
|
Sistem pernapasan
|
Paru-paru buku yang terletak di daerah perut depan
|
Sistem pencernaan
|
Mulut-faring-esofagus-labung isap-lambung
sebenarnya-intestin-anus
|
Sistem
peredaran darah
|
Terbuka dan menggunakan jantung pembuluh serta arteri
|
Sistem saraf
|
Persatuan ganglion-ganglion yang disebut sietem saraf
tangga tali
|
Alat indra
|
Delapan buah mata sederhana dan sepasang pedipalpus
|
Sistem reproduksi
|
Seksual
|
Sebagian besar Arachnida hidup di
darat dan umumnya bernapas dengan dua buah paru-paru buku, yaitu sebuah kantong
abdomen yang berisi 15—20 lembaran seperti halaman-halaman buku. Pada Arachnida
tertentu, yaitu laba-laba, di ujung abdomen terdapat dua buah spineret, yaitu
organ pembuat sarang dan pembentuk kokon untuk melindungi telur yang sudah
dibuahi. Kalajengking (Scorpiones sp.), laba-laba rumah (Parasteatoda
tepidariorum), tarantula (Lycosa tarentula), caplak (Sarcoptes
scabei), dan tungau (Dermatophogoides) adalah beberapa contoh
spesies anggota kelas Arachnida.
2. Kelas
Crustacea
Kelas Crustacea memiliki
anggota hewan-hewan berkulit atau bercangkang keras (Latin: crusta
cangkang/kulit keras), contohnya udang, lobster, kepiting, teritip, dan kutu
air. Ciri khusus Crustacea adalah tubuhnya terbagi menjadi dua bagian utama,
yaitu sefalotoraks (bagian anterior yang kaku) dan abdomen (bagian posterior
yang tersusun atas sederetan segmen atau ruas). Bagian luar tubuhnya dilindungi
oleh eksoskeleton yang terbuat dari bahan kitin.
Pada sebagian besar
Crustacea, kitin tersebut mengandung kapur atau kalsium karbonat (CaCO3 ).
Eksoskeleton lebih tipis dan lentur pada bagian persendian. Hal itu berguna
untuk memudahkan pergerakan.
Pada setiap ruas tubuh
Crustacea terdapat sepasang kaki dengan jumlah yang berbeda untuk setiap
jenisnya. Pada udang, di bagian sefalotoraks terdapat lima pasang kaki.
Sepasang kaki yang pertama membesar berbentuk seperti catut atau capit, disebut keliped, sedangkan
empat pasang kaki berikutnya merupakan kaki jalan yang disebut pereipoda. Di bagian
abdomen juga terdapat lima pasang kaki yang berfungsi untuk berenang dan
disebut pleopoda (kaki renang). Pada bagian ujung abdomen terdapat telson dan uropoda yang berfungsi sebagai kemudi pada
saat udang berenang, terutama saat berenang mundur (Gambar di bawah).
Sistem
organ
|
Keterangan
|
Sistem pencernaan
|
Makanannya berupa bangkai atau tumbuhan dan hewan lain. Akan tetapi, ada
juga yang bersifat parasit pada organisme lain.
Alat pencernaannya terdiri atas :
· Mulut
· Esofagus, merupakan
saluran pendek yang menghubungkan mulut dengan lambung
· Lambung,
terbagi dua yaitu bagian kardiak dan bagian pilorik
· Intestin,
saluran kecil melalui abdomen berakhir di anus
· Kelenjar
pencernaan atau hati.
· Anus
|
Sistem
pernafasan
|
Alat pernapasan umumnya berupa insang
|
Alat indra dan sistem saraf
|
Alat indra berupa sepasang mata majemuk bertangkai yang
berkembang dengan baik. Alat pencium dan peraba berupa dua pasang antena.
Sistem sarafnya berupa tangga tali. Pada sistem sarafnya terjadi pengumpulan
dan penyatuan ganglion dan dari pasangan-pasangan ganglion keluar saraf yang
menuju ke tepi.
|
Sistem reproduksi
|
Sistem reproduksinya bersifat diesis (berkelamin satu).
Pembuahan terjadi secara eksternal. Telur menetas menjadi larva yang sangat
kecil, berkaki tiga pasang, dan bersilia.
|
Crustacea umumnya memiliki dua pasang antena, panjang dan pendek.
Sepasang antena yang pendek disebut antennula, sedangkan yang panjang disebut
antena. Bagian dorsal dan lateral sefalotoraks dilindungi oleh karapaks. Di
bagian ujung anterior sefalotoraks terdapat tonjolan runcing yang merupakan
perluasan karapaks, disebut rostrum. Di bawah rostrum terdapat sepasang mata
majemuk bertangkai.
Crustacea memiliki alat keseimbangan yang dinamakan statosit. Alat
tersebut berupa kantong berdinding kitin yang terletak pada ruas dasar
antennula. Beberapa contoh anggota Crustacea, antara lain Daphnia sp., udang
air tawar kecil (Gammarus), udang sungai besar (Astacus),
kepiting (Cancer pagurus), dan teritip (Semibalanus).
Klasifikasi Crustacea:
1)
Branchiopoda
2) Ostracoda
3) Copepoda
4) Malacostraca
5) Cirripedia
3. Kelas
Myriapoda
Hewan-hewan yang termasuk dalam kelas ini memiliki tubuh yang tersusun
atas banyak ruas, yaitu antara 10 hingga 200 ruas yang sama besar dan
bentuknya. Pada setiap ruas terdapat sepasang kaki (pada ordo Chilopoda) atau
dua pasang kaki (pada ordo Diplopoda) sehingga Myriapoda memiliki kaki yang
sangat banyak. Hal itu sesuai dengan namanya Myriapoda yang berarti “kaki tak
terhitung”. Ruas tubuh pertama adalah kepala yang dilengkapi dengan sepasang
antena sebagai indra peraba dan sepasang mata. Di bawah kepalanya terdapat
rahang dan alat mulut tambahan. Bagian dada (toraks) tidak ada atau tidak dapat
dibedakan dengan bagian perut (abdomen). Oleh karena itu, tubuh Myriapoda
dibagi menjadi dua bagian, yaitu kepala dan perut. Lipan rumah atau kelabang (Scutigera dan Scolopendra)
serta luing atau kaki seribu (Spirobolus dan lulus)
merupakan contoh anggota Myriapoda (Gambar di bawah).
4. Kelas Insecta
Insecta atau serangga merupakan kelompok hewan yang paling banyak jenis
dan variasinya dengan jumlah jenis lebih kurang 900.000. Serangga hidup di
semua tempat di muka bumi ini. Ciri-ciri urnum serangga adalah tubuhnya terbagi
menjadi tiga bagian, yaitu kepala (caput), dada (toraks), dan perut (abdomen).
Bagian luar tubuhnya dilindungi oleh eksoskeleton yang keras karena selain
mengandung kitin, juga mengandung sklerotin,
protein, dan kadang-kadang garam kalsium. Eksoskeleton tersebut tahan terhadap
air, asam, basa lemah, alkohol, dan enzim-enzim pencernaan Mammalia. Bagian
kepala terdiri atas enam ruas/ segmen yang menjadi satu dan dilengkapi dengan
sepasang antena, mata tunggal (oselus), mata majemuk (mata
faset), dan alat-alat mulut. Mata majemuk tersusun atas lensa-lensa
heksagonal yang disebut omatidia (tunggal: omatidium). Alat-alat mulut
serangga terdiri atas bibir atas (labrum), rahang atas (maksila), hipofaring sebagai lidah, rahang bawah (mandibula)
untuk memotong, dan bibir bawah (labium). Bibir atas dan bibir
bawah berfungsi untuk memegang makanan. Labium juga memiliki dua pasang palpus yang merupakan indra perasa, pembau,
dan peraba.
Bagian toraks terdiri atas tiga ruas, yaitu protoraks, mesotoraks, dan metatoraks,
masing-masing memiliki sepasang kaki. Jadi, serangga merupakan hewan berkaki
enam (tiga pasang) sehingga disebut pula heksapoda (hexa enam; podos kaki) (Gambar di
bawah). Ketika dewasa, sebagian besar serangga memiliki satu atau dua pasang
sayap pada toraksnya. Sayap serangga ditopang oleh jaringan vena mirip pipa.
Sistem organ
|
Keterangan
|
Sistem pernapasan
|
Organ pernapasan berupa trakea yang terletak di
kana-kiri pada tiap ruas.
|
Sistem pencernaan makanan
|
Sistem pencernaan makanan pada beberapa jenis serangga
terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung depan, lambung otot, lambung
kelenjar, usus, dan anus.
|
Sistem saraf
|
Sistem sarafnya disebut tangga tali dengan alat
penerima rangsangan berupa :
· Mata faset
(majemuk)
· Antena
· Alat pembuat
suara dan alat pendengar.
|
Sistem ekskresi
|
Pengeluaran zat sisa melalui pembuluh malpighi.
|
Sistem reproduksi
|
Insecta kadang-kadang mengalami partenogenesis.
Partenogenesis ialah perkembangan embrio tanpa dibuahi oleh spermatozoid,
misalnya pada lebah ; sedangkan paedogenesis ialah partenogenesis yang
berlangsung di tubuh larva, misalnya pada diptera. Dalam perkembangan menuju
dewasa, insecta mengalami perubahan bentuk luar dan dalam dari fase telur ke
tingkat dewasa yang disebut metamorfosis. Fertilisasinya internal, artinya pembuahan sel telur
oleh spermatozoid berlangsung di dalam tubuh induk betina
|
Bagian abdomen serangga tersusun
atas 9—11 ruas berbentuk cincin. Biasanya, ruas pertama melebar dan bersatu
dengan metatoraks. Pada setiap ruas terdapat spirakel, kecuali ruas pertama dan
tiga ruas terakhir. Pada beberapa jenis serangga (misalnya, belalang) betina,
ruas kesembilan dan kesepuluh membentuk ovipositor,
yaitu alat peletak telur yang menyembul dari ujung abdomennya. Semut, tawon,
dan lebah menggunakan ovipositor sebagai alat penyengat.
Contoh serangga yang mengalami
metamorfosis tak sempurna adalah jangkrik, belalang (Chorthippus dan Locusta),
serta kecoak (Periplaneta).
D.
Peranan Arthropoda
Arthropoda biasanya memiliki lebih dari satu pasang mata,
yang mungkin termasuk keduanya pasangan sederhana dan kompleks. (Sebuah mata
majemuk terdiri dari banyak unit terpisah untuk menerima cahaya, masing-masing
dengan lensa sendiri.) Pernapasan arthropoda yang hidup di tanah biasanya
dicapai melalui tabung udara yang disebut tracheae. Oksigen memasuki tabung
udara dari luar melalui lubang kecil dalam tubuh dan didistribusikan ke seluruh
jaringan. Arakhnida, seperti laba-laba, juga bernapas melalui paru-paru buku,
flaps tipis dari jaringan diatur seperti halaman buku. Arthropoda yang hidup di
air umumnya bernapas melalui insang.
Peranan Arthropoda yang menguntungkan, antara lain sebagai
berikut.
1.
Sumber makanan yang mengandung
protein tinggi, contohnya udang windu (Penaeus monodon), Panulirus
homarus (lobster), kepiting (Scylla serrata), rajungan (Portunus),
laron, dan gangsir.
2.
Menghasilkan madu, contohnya lebah
madu (Apis mellifera).
3.
Bahan pakaian sutera, contohnya
kepompong ulat sutra (Bombyx mori).
4.
Membantu penyerbukan tanaman.
5.
Serangga predator sebagai
pemberantas hama tanaman secara biologi.
Peranan Arthropoda yang merugikan, antara lain sebagai
berikut.
1.
Perusak tanaman, yaitu semua larva
atau ulat pemakan daun, wereng, dan belalang.
2.
Inang perantara (vektor) penyakit,
misalnya nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor penyakit demam
berdarah, Anopheles sebagai vektor penyakit malaria, lalat
rumah (Musca domestica) sebagai vektor penyakit tifus, lalat tse-tse (Glossina
morsitans) sebagai vektor penyakit tidur, dan laba-laba Dermacentor variabilis sebagai
vektor demam Rocky Mountain dan tularemia.
3.
Parasit pada manusia, contohnya
caplak penyebab kudis (Sarcoptes scabiei), nyamuk, dan kutu rambut
kepala (Pediculus humanus capitis)
4.
Merusak kayu bangunan, misalnya
rayap.
5.
Pengebor kayu galangan kapal atau
perahu, contohnya Crustacea kelompok Isopoda (Limnoria lignorum).
Arthropoda
keduanya dapat berbahaya dan membantu manusia. Beberapa spesies sebagai
transmitter bakteri atau virus yang menyebabkan penyakit seperti malaria, demam
kuning, encephalitis, dan penyakit Lyme. Scorpions, beberapa laba-laba, dan
lebah dan tawon memiliki kelenjar racun dan bisa melukai atau bahkan (meskipun
jarang) membunuh orang dengan menyuntikkan racun melalui sengatan.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Arthropoda adalah hewan dengan kaki beruas-ruas, berukuku dan bersegmen.
Istilah Arthropoda berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata yaitu arthro yang berarti ruas dan podos yang berarti kaki. Arthropoda
merupakan hewan tripoblastik selomata dan bilateral simetris. Tubuh Arthropoda
terdiri dari kepala, dada, dan abdomen yang keseluruhan dibungkus oleh zat
kitin dan kerangka luar (eksoskeleton). Umumnya diantara ruas-ruas
terdapat bagian yang tidak memiliki zat kitin sehingga ruas-ruas tersebut mudah
untuk digerakkan. Di waktu tertentu kulit dan tubuh Arthropoda mengalami pergantian
kulit (eksdisis).
1. Ciri utama
hewsan yang termasuk dalam filum ini adalah kaki yang tersusun atas ruas-ruas.
Jumlah anggota filum ini adalah terbanyak dibandingkan dengan filum lainnya
lebih dari 800.000 spesies, contoh anggota filum ini antara lain kepiting,
udang, serangga, laba-laba, kalajengking, kelabang, dan kaki seribu, serta
spesies jenis lain yang dikenal hanya berdasarkan bfosil.
2. Tubuh
Arthropoda bersegmen dengan jumlah segmen yang bervariadi. Pada tiap segmen
tubuh terseburt terdapat sepasang kaki yang beruas. Segmen bergabung membentuk
bagian tubuh , yaitu Kaput (kepala), toraks (dada), dan abdomen (perut). Ciri
lain dari Arthropoda adalah adanya kutikula keras yang membentukrangka luar
(eksoskeleton). Kesoskeleton tersusun dari kitin yang di sekresikan oleh sel
kulit.
B.
SARAN
1.
Arthropoda sangat berguna bagi
manusia dan makhluk hidup lainnya. Oleh karena itu, kita tidak diharapkan menumpas atau
berburu secara berlebihan apalagi untuk kepentingan sendiri.
2.
Disarankan bagi kita semua turut
menjaga keseimbangan ekosistem dengan tidak merusak salah satu anggota dari
ekosistem kehidupan, Arthropoda.
Daftar
pustaka
Kastawi,
Yusuf. et al. 2005. Zoologi Avertebrata. Malang : UM
Press
Hickman,
Cleveland.et al. 2001. Integreted Principles of Biology
eleventh edition.Mc
Graw Hill.
SM, Gon
III.2009.ASAL USUL TRILOBITA. http://translat .google. co.id
/translate
?hl=id&langpair=en|id&u=http://www.trilobites.info/origins.html.(diakses
pada tanggal 2 april 2011).
Galih.2011.Arthropoda. http://biologi-
galih. blogspot. com/2011/01 /echin odermata -molusca-dan-antrophoda.html.(diakses pada 14.16 31
maret 2011).
Hasanudin,
A.2011. Arthropoda.http://akhmad-hasanuddin
.blogspot. com/2011/01/artrhopoda.html. (diakses
pada 1 april 2011. 11. 09 a.m
No comments:
Post a Comment