PROSES
GEMPA BUMI / SEISME DAN
PENGARUHNYA TERHADAP LINGKUNGAN
Disusun
Oleh:
KELOMPOK
3
SUNARTI
ARMIN
RISWAN
ICHWAN
SETIAWAR
MUH
FAJRI
KELOMPOK 3
Kata
Pengantar
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah adalah salah satu sarana untuk
mengembangkan kreativitas siswa juga pengetahuan yang dimiliki siswa. Makalah ini
merupakan suatu sumbangan pikiran dari penulis untuk dapat digunakan oleh
pembaca.
Makalah ini disusun
berdasarkan data-data dan sumber-sumber yang telah diperoleh penulis. Penulis
menyusun makalah ini dengan bahasa yang mudah ditangkap oleh pembaca sehingga
makalah ini dapat dengan mudah dimengerti oleh pembaca. Pada akhirnya, penulis
berharap makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca dalam memahami persoalan gempa bumi beserta kejadian-kejadiannya.
Sinjai
Barat, Sabtu 09 Februari 2019
KELOMPOK
3
Tonton Tutorial Membuat tulisan Unik dalam 5 menit
https://www.youtube.com/watch?v=bZQGTr3KZJs
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Bumi
yang kita tempati memiliki banyak rahasia alam yang tidak kita ketahui. Kita
tidak pernah mengetahui kejadian-kejadian yang akan terjadi di muka bumi ini.
Banyak kejadian-kejadian alam yang mendatangkan pertanyaan bagi manusia. Salah
satu kejadian alam yang sudah tidak asing di telinga masyarakat yaitu gempa
bumi.
Gempa
bumi merupakan suatu peristiwa yang sangat sering terjadi di muka bumi ini.
Salah satunya di Indonesia. Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki
tingkat rawan bencana alam yang sangat tinggi. Indonesia sendiri memiliki
titik-titik gempa yang tersebar diseluruh wilayah di Indonesia.
Mungkin
kita merasa biasa saja dengan bencana alam tersebut di Indonesia, tapi bencana
tersebut sudah sangat sering terjadi berulang-ulang di negara kita. Gempa bumi
sudah menghancurkan sebagian dari wilayah Indonesia. Dan sudah banyak sekali korban-korban yang berjatuhan
akibat bencana tersebut. Berarti gempa bumi sudah menjadi suatu ancaman bagi
masyarakat di muka bumi ini. Dan banyak dari masyarakat tidak mengerti akan apa
sebenarnya yang terjadi di muka bumi ini. Maka sangatlah perlu bagi mereka
untuk tahu dan mengerti serta memahami peristiwa-peristiwa gempa bumi yang
terjadi.
1.2 Tujuan
Adapun
tujuan-tujuan dari penulisan makalah ini:
1)
Mengetahui
pengertian dari gempa bumi (Seisme).
2)
Mengetahui
penyebab dari terjadinya gempa bumi(Seisme)..
3) Mengerti
tentang proses terjadinya gempa bumi(Seisme)..
4)
Mengetahui
jenis-jenis gelombang gempa bumi.
5)
Mengetahui
faktor yang mempengaruhi besar kecilnya gempa bumi.
6)
Mengetahui
jenis-jenis gempa dan pengertiannya berdasarkan klasifikasinya.
7)
Mengetahui
aktivitas gempa bumi di Indonesia.
8)
Mengetahui
dampak dari gempa bumi yang terjadi.
1.3 Rumusan Masalah
1)
Apa
pengertian dari gempa bumi(Seisme).?
2)
Apa
penyebab terjadinya gempa bumi(Seisme).?
3)
Bagaimana
proses terjadinya gempa bumi(Seisme). ?
4)
Apa
saja jenis-jenis gelombang gempa bumi(Seisme).?
5)
Apa
saja faktor yang mempengaruhi besar kecilnya gempa?
6)
Bagaimana
klasifikasi gempa bumi yang terjadi di muka bumi?
7) Bagaimana
aktivitas gempa bumi di Indonesia?
8)
Apa
saja dampak dari gempa bumi yang terjadi?
BAB II
Pembahasan
2.1 Pengertian Gempa Bumi
Gempa
Bumi atau seisme banyak diartikan sebagai getaran atau guncangan yang timbul di
permukaan bumi yang terjadi karena adanya pergerakan lempeng bumi. Gempa bumi
juga diartikan sebagai suatu pergeseran lapisan secara tiba-tiba yang berasa
dalam bumi. Karena gempa bumi dikatakan bersumber dari dalam bumi atau lapisan
bawah bumi berarti gempa bumi adalah getaran pada kulit bumi yang disebabkan
oleh kekuatan dari dalam bumi. Getaran
gempa biasa dinyatakan dalam skala richter. Ilmuwan yang mempelajari tentang
gempa bumi disebut seismologist dan alat yang digunakan sisemologist untuk
mengukur setiap getaran yang terjadi disebut siesmograf.
2.2 Penyebab Terjadinya Gempa Bumi
Gempa bumi banyak disebabkan oleh gerakan-gerakan lempeng
bumi. Bumi kita ini memiliki
lempeng-lempeng yang suatu saat akan bergerak karena adanya tekanan atau energi
dari dalam bumi. Lempeng-lempeng tersebut bisa bergerak menjauh (divergen),
mendekat (konvergen) atau melewati (transform). Gerakan lempeng-lempeng
tersebut bisa dalam waktu yang lambat maupun dalam waktu yang cepat. Energi
yang tersimpan dan sulit keluar menyebabkan energi tersebut tersimpan sampai
akhirnya energi itu tidak dapat tertahan lagi dan terlepas yang menyebabkan
pergerakan lempeng secara cepat dalam waktu yang singkat yang menyebabkan
terjadinya getaran pada kulit bumi.
Gempa bumi bukan hanya disebabkan oleh pergerakan lempeng
tetapi juga disebabkan oleh cairan magma yang ada pada lapisan bawah kulit
bumi. Magma dalam bumi juga melakukan pergerakan. Pergerakan tersebut yang
menimbulkan penumpukan massa cairan. Cairan tersebut akan terus bergerak hingga
akhirnya menimbulkan energi yang kuat yang memaksa cairan tersebut untuk keluar
dari dalam kulit bumi. Energi tersebut menimbulkan kulit bumi mengalami
pergerakan divergen sebagai saluran untuk cairan tersebut keluar. Pergerakan
tersebut yang mengakibatkan terjadinya gempa bumi.
Gempa
bumi juga dapat disebabkan oleh manusia sendiri. Seperti yang disebabkan oleh
peledakan bahan peledak yang dibuat oleh manusia. Selain itu juga pembangkit
listrik tenaga nuklir atau senjata nuklir yang dibuat oleh manusia juga dapat
menimbulkan guncangan pada permukaan bumi sehingga terjadi gempa.
2.3 Proses Terjadinya Gempa
Dalam
proses gempa bumi ada yang dikenal dengan hiposentrum dan episentrum.
Hiposentrum adalah titik pusat gempa yang berada dibawah permukaan bumi
sedangkan episentrum adalah titik pusat gempa yang berada di atas permukaan
bumi. Pusat gempa atau hiposentrum berada pada pertamuan lempeng benua dan
lempeng samudra yang saling bertumbukan dan menimbulkan gelombang getaran. Lempeng samudra Gelombang getaran tersebut merambat
sampai pada episentrum dan terus merambat ke segala arah di permukaan bumi
dengan cepat.
2.3.1 Macam-macam Gelombang Gempa
1). Gelombang
Longitudinal (Gelombang Primer)
Gelombang longitudinal adalah gelombang yang pertama kali
tercatat pada seismograf. Gelombang ini dirambatkan dari hiposentrum melalui
lapisan litosfer dan dirambatkan secara menyebar dan cenderung cepat. Jenis
gelombang longitudinal ini sifatnya sama seperti gelombang suara yang bisa
merambat melalui zat padat, cair dan padat.
2). Gelombang
Transversal (Gelombang Sekunder)
Gelombang transversal muncul setelah gelombang
longitudinal dan tercatat pada seismograf setelah gelombang longitudinal.
Gelombang ini dirambatkan dari hiposentrum ke segala arah dalam lapisan
litosfer dan kecepatannya lebih rendah dibandingkan gelombang longitudinal dan
bergerak tegak lurus dengan arah rambatannya. Gelombang transversal hanya dapat
merambat melalui zat padat. Jika ia merambat melalui medium cair dan gas maka
gelombang ini akan hilang dan tidak tercatat lagi pada seismograf.
3). Gelombang
Panjang (Gelombang Permukaan)
Gelombang panjang adalah gelombang yang merambat melalui
episentrum dan menyebar ke segala arah di permukaan bumi. Gelombang ini
melanjutkan perjalanannya di permukaan bumi dan merupakan gelombang pengiring
setelah gelombang transversal. Gelombang transversal adalah gelombang yang bersifat
merusak karena gelombang ini berjalan terus melalui wilayah sekitar pusat gempa
bumi.
2.3.2 Faktor Yang Mempengaruhi Besar Kecilnya Gempa
Bumi
Gempa bumi yang terjadi pada suatu daerah bisa merupakan
gempa yang berskala besar maupun gempa yang berskala kecil. Besar kecilnya
gempa itu dikarenakan beberapa faktor yaitu:
1)
Skala
atau magnitude gempa. Yaitu kekuatan gempa yang terjadi yang bukan berdasarkan
lokasi observasi pada suatu daerah . Magnitude gempa biasa dihitung tiap gempa
terjadi dan dicatat oleh seismograf yang dinyatakan dalam satuan Skala Ricther.
2)
Durasi
dan kekuatan gempa. Yaitu lamanya guncangan gempa yang terjadi pada suatau
daerah dan kekuatan gempa yang terjadi dengan melihat kerusakan pada daerah
tempat terjadinya gempa bumi.
3)
Jarak
sumber gempa terhadap perkotaan. Jarak sumber gempa yang jauh dari perkotaan
akan memungkinkan intensitas gempa semakin rendah.
4) Kedalaman
sumber gempa. Yaitu kedalaman pusat terjadinya gempa diukur dari permukaan
bumi. Semakin dalam pusat gempa maka semakin rendah kekuatan gempa yang
terjadi.
5) Kualitas
tanah dan bangunan. Kualitas tanah yang buruk akibat bangunan dapat mengakibatkan serangan gempa bumi yang kuat.
6)
Lokasi
perbukitan dan pantai. Pantai atau daerah perbukitan merupakan daerah rawan
gempa karena perbukitan dan pantai merupakan daerah pertemuan lempeng. Sehingga
dapat mempengaruhi besar kecil kekuatan gempa berdasarkan hiposentrumnya.
2.4 Klasifikasi Gempa Bumi
1) Berdasarkan
Penyebabnya
a). Gempa Tektonik: gempa yang
terjadi karena perubahan kedudukan lapisan batuan yang mengakibatkan adanya
pergerakan lempeng-lempeng pada lapisan kulit bumi.
b). Gempa Vulkanik: gempa yang
terjadi karena adanya aktivitas magma dalam lapisan bawah permukaan bumi.
c). Gempa Runtuhan: gempa yang
terjadi karena adanya runtuhan pada terowongan bawah tanah akibat aktivitas
pertambangan. Runtuhan terowongan
yang besar tersebut dapat mengakibatkan getaran yang kuat.
2) Berdasarkan
Kedalaman Hiposentrum
a). Gempa Dangkal: gempa yang memiliki kedalaman
titik hiposentrumnya rendah. Titik hiposentrum ini dihitung dari permukaan laut
sampai pada titik pusat gempa berada.
b).
Gempa Menengah: gempa yang memiliki kedalaman titik hiposentrumnya tidak
terlalu dalam dan jauh dari permukaan bumi. Berada sekitar 100-300 km di bawah
permukaan laut.
c).
Gempa Dalam: gempa yang memiliki kedalaman titik hiposentrumnya sangat jauh
dari permukaan laut. Titik hiposentrum > 300 km di bawah permukaan air lut.
3) Berdasarkan
Jarak Episentrum
a).
Gempa Setempat: gempa yang guncangannya dirasakan pada permukaan bumi namun
hanya pada daerah tempat titik pusat gempa berada. Biasanya gempa semacam ini
memiliki kekuatan yang sangat rendah sehingga hanya dirasakan oleh wilayah
setempat saja.
b).
Gempa Jauh: gempa yang guncangannya dirasakan pada permukaan bumi dan
getarannya dirasakan hingga daerah yang jauh dari titik pusat gempa berada.
Gempa ini dapat terjadi apabila memiliki kekuatan yang cukup besar sehingga
mengakibatkan guncangan yang kuat.
c).
Gempa Sangat Jauh: gempa yang guncangannya dirasakan pada permukaan bumi dan
getarannya dapat dirasakan hingga daerah yang sangat jauh dari daerah asal
gempa terjadi. Gempa ini memiliki kekuatan yang sangat besar sehingga
menimbulkan guncangan yang dahsyat dan mencakup wilayah yang sangat luas.
4) Berdasarkan
Bentuk Episentrum
a).
Gempa Sentral: gempa yang episentrumnya berupa suatu titik. Gempa yang
dirasakan pada daerah setempat.
b).
Gempa Linier: gempa yang episentrumnya berupa suatu garis. Gempa ini dirasakan
oleh daerah-daerah yang berada disebelah daerah pusat gempa dan terus merambat
hingga daerah berikutnya sehingga membentuk suatu garis.
5) Berdasarkan
Letak Episentrum
a).
Gempa Laut: gempa yang episentrumnya berada di bawah dasar laut. Gempa ini
terjadi karena hiposentrumnnya berada di bawah dasar laut sehingga guncangan
dan getarannya berada di dasar laut. Biasanya gempa ini dapat mengakibatkan
tsunami apa bila kekuatannya sangat besar.
b).
Gempa Darat: gempa yang episentrumnya berada di permukaan bumi atau daratan.
Gempa ini terjadi apabila hiposentrumnya berada di bawah permukaan bumi dan
berada pada lempeng benua.
2.5 Aktivitas Gempa Bumi Di Indonesia
Bumi kita memiliki dua jalur pegunungan muda yaitu sirkum
pasifik dan sirkum mediterania. Jalur pegunungan tersebut merupakan salah satu
dari proses pembentukan batuan dan dampak dari gempa yang sering terjadi
sehingga mengakibatkan tumbukan antar lempeng terus terjadi dan membentuk suatu
pegunungan yang panjang. Sirkum pasifik dan sikum mediterania ini bertemu di
wilayah Asia dan Indonesia merupakan salah satu negara yang berada diantara
jalur tersebut. Di dunia ada 7 lempeng yang besar yaitu Pasifik, Amerika Utara,
Amerika Selatan, Australia, Antartika, dan Eurasia, tempat Indonesia berada.
Indonesia merupakan daerah pertemuan 3 lempeng yaitu lempeng Eurasia,
Indo-Australia, dan Pasifik.
Lempeng
Eurasia merupakan lempeng yang keadaannya stabil, sedangkan lempeng
Indo-Autralia adalah lempeng yang cenderung bergerak ke utara dan lempeng
Pasifik yang cenderung bergerak ke barat.
Itulah yang membuat Indonesia berada pada daerah rawan bencana gempa
bumi. Wilayah-wilayah di Indonesia yang merupakan daerah rawan yaitu Sumatra
terutama bagian pesisir barat, Jawa,
Sulawesi, Maluku dan Papua. Berdasarkan sejarah kekuatan sumber gempa,
aktivitas gempa bumi di Indonesia dibagi menjadi 6 daerah aktivitas:
1) Daerah
sangat aktif. Magnitude lebih dari 8 SR mungkin terjadi di daerah ini. Yaitu di Halmahera,
pantai utara Irian.
2) Daerah
aktif. Magnitude 8 SR mungkin terjadi dan magnitude 7 SR sering terjadi. Yaitu
di lepas pantai barat Sumatra, pantai selatan Jawa, Nusa Tenggara, Banda.
3)
Daerah
lipatan dan retakan. Magnitude kurang dari 7 SR mungkin terjadi. Yaitu di
pantai barat Sumatra, kepulauan Suna, Sulawesi tengah.
4) Daerah lipatan dengan atau tanpa retakan. Magnitude
kurang dari 7 SR bisa terjadi. Yaitu di Sumatra, Jawa bagian utara, Kalimatan
bagian timur.
5)
Daerah
gempa kecil. Magnitude kurang dari 5 SR jarang terjadi. Yaitu
di daerah pantai timur Sumatra, Kalimantan tengah.
6)
Daerah stabil, tak ada catatan sejarah
gempa. Yaitu daerah pantai selatan Irian, Kalimantan bagian barat.
Indonesia memiliki banyak sejarah gempa yang terjadi. Salah satu
gempa yang terdahsyat yaitu di tahun 2004 pada bulan desember yang mengguncang
Aceh dan sekitarnya dengan gempa yang berkekuatan 9,8 SR. Gempa ini
mengakibatkan timbulnya tsunami karena hiposentrumnya yang berada pada dasar
laut.
tonton cara tracking parabola telkom4 dan palapa
2.6 Dampak Terjadinya Gempa Bumi
Gempa bumi memiliki dampak negatif bagi manusia
diantaranya kerusakan berat pada tempat tinggal warga yang bertempat tinggal
ditempat kejadian. Terutama apabila gempa yang terjadi memiliki kekuatan yang
besar. Banyak dari korban bencana kehilangan tempat tinggal dan tempat
berlindung. Selain itu gempa yang menyebabkan banyaknya bangunan yang runtuh
akan mengakibatkan banyak korban jiwa berjatuhan akibat tertindih bangunan.
Selain kerusakan fisik, gempa juga memiliki dampak
negative bagi psikologis korban yang mengalami bencana. Beberapa dari korban
juga akan mengalami trauma atas kejadian yang dialaminya. Ini juga dapat
berdampak bagi perekonomian negara karena secara tidak langsung negara perlu
mengeluarkan banyak biaya untuk mengatasi korban-korban bencana alam baik dari
pangan maupun sandang. Tenaga medis dan fasilitasnyapun sangat diperlukan untuk
mengatasi dampak dari bencana tersebut.
Gempa juga dapat mengakibatkan timbulnya gelombang besar
tsunami apabila gempa tersebut hiposentrumnya berada pada dasar laut dan
memiliki kekuatan yang besar. Gelombang trunami tersebut dapat merusak semua
benda yang dilaluinya dan membawa semua material-material kedalam laut.
Penutup
3.1 Kesimpulan
Gempa
bumi adalah getaran yang berasal dari energi dalam bumi yang bisa disebabkan
oleh pergerakan batuan atau pergerakan lempeng, aktivitas magma, maupun
aktivitas yang dilakukan manusia. Proses terjadinya gempa bumi juga dipengaruhi
oleh jenis gempa yang terjadi baik tektonik maupun vulkanik. Gelombang gempa
ada 3 yaitu gelombang longitudinal, transversal dan panjang. ada beberapa
faktor yang dapat mempengaruhi besar kecilnya gempa yaitu, skala atau
magnitude, durasi dan kekuatan, jarak sumber gempa dengan perkotaan, kedalaman
sumber gempa, kualitas tanah dan bangunan, dan lokasi perbukitan dan pantai.
Gempa dibagi menjadi beberapa macam yaitu:
1) Berdasarkan
penyebabnya: tektonik-vulkanik-runtuhan
2)
Berdasarkan
kedalaman hiposentrum: dangkal-menengah-dalam
3)
Berdasarkan
jarak episentrum: setempat-jauh-sangat jauh
4)
Berdasarkan
bentuk episentrum: sentral-linier
5)
Berdasarkan
letak episentrum: laut-dasar
Indonesia
merupakan salah satu negara yang rawan bencana gempa karena Indonesia berada
pada pertemuan tiga lempeng besar di dunia yaitu lempeng Eurasia,
Indo-Australia an Pasifik. Wilayah-wilayah di Indonesia yang dilalui oleh
lempeng tersebut sehingga mengakibatkan wilayah tersebut rawan bencana gempa
bumi adalah Sumatra, Jawa, Sulawesi, Maluku dan Papua. Kalimantan merupakan
satu pulau yang aman dari gempa bumi karena posisinya yang berada di
tengah-tengah lempeng.
Gempa
dapat membawa dampak negatif bagi manusia. Baik secara fisik maupun psikologis.
Secara fisik tentu dapat merusak bangunan-bangunan tempat terjadinya gempa
sehingga banyak warga yang kehilangan tempat tinggal. Selain itu juga banyak
korban jiwa yang timbul karena tertimbun oleh bangunan-bangunan yang runtuh.
Dampak negatif dari segi psikologis adalah beberapa dari korban bencana gempa
dapat mengalami trauma akibat kejadian tersebut. Gempa yang berkekuatan besar
dan yang memiliki sumber gempa di dasar laut juga memiliki dampak terjadinya
tsunami. Dampak-dampak tersebut juga dapat berpengaruh bagi keadaan negara
karena mempengaruhi perekonomian juga keamanan negara seperti banyaknya bantuan
yang harus dijalankan pemerintah untung mengatasi bencana tersebut.
3.2 Saran
Masyarakat
harus lebih tahu mengenai gejala-gelaja alam yang sering terjadi di Indonesia
dan pemerintah juga harus sering mengadakan penyuluhan-penyuluhan serta
pengetahuan bagi masyarakat agar mereka mengerti dan dapat mengetahui apa yang
harus mereka lakukan apabila suatu saat mereka dihadapkan dengan bencana gempa
bumi.
Pemerintah
juga harus betindak cepat dalam menangani segala bencana yang terjadi agar
tidak memakan banyak korban jiwa. Apabila dihadapkan dengan bencana gempa bumi,
disaranakan yang pertama paling penting adalah menyelamatkan diri dibandingkan
harta benda yang dimiliki.
No comments:
Post a Comment